Kedipan cahaya kunang-kunang yang indah membuatnya mendapat banyak perhatian, cahaya itu mulai tampak saat matahari terbenam. Kunang-kunang mempunyai nama ilmiah, yaitu Lampyridae.
Selama terdapat kolam, genangan air, rawa, sungai, dan lainnya kamu bakal menemukan kunang-kunang di mana saja. kamu akan dibuat takjub melihat seekor kunang-kunang, apalagi ratusan kunang-kunang yang akan tampak semacam lentera yang berkedap-kedip.
Tahukah kamu cahaya kunang-kunang berasal dari mana? Berikut ini adalah 3 fakta menarik kunang-kunang.
1. Berkomunikasi menggunakan cahaya
Menyadur dari firefly.org, suatu pusat konservasi dan penelitian kunang-kunang menyebut bahwa kebanyakan dari mereka memakai cahaya untuk mendapatkan pasangan. Bukan hanya itu, kunang-kunang pun memakainya untuk memberi peringatan kepada pemangsa untuk menjauh agar wilayahnya terjaga.
BACA JUGA: 5 Cara Mengecilkan Miss v yang Besar, Benaran Bikin Disayang Pasangan?
Hanya ada satu jenis kelamin yang memiliki sinar dalam beberapa jenis kunang-kunang. Namun, kebanyakan kedua jenis kelamin dapat bersinar. Setiap kunang-kunang mempunyai kedipan cahaya sendiri untuk menarik perhatian si betina, kunang-kunang jantan akan menanti hingga sang betina pun tertarik dengan memberikan kedipan cahayanya.
2. Umur yang pendek
Kunang-kunang mempunyai umur yang pendek, mereka hanya dapat hidup selama satu atau dua tahun dari telur hingga dewasa. Namun, setidaknya dibutuhkan waktu selama dua bulan untuk mereka dapat terbang dan meletakkan telurnya.
Mereka bersembunyi dalam bawah tanah pada tahap larva, lalu muncul dan bertelur pada tahap dewasa. Setelah itu, kunang-kunang pun mati sekitar lima hingga 30 hari kemudian. Sayangnya, jumlah kunang-kunang menurun karena umurnya yang pendek.
Para peneliti menyebut akibat penggunaan pestisida dan habitatnya dihancurkan menyebabkan populasi serangga bercahaya berkurang.
3. Darahnya yang pahit
Menyadur dari Treehugger, kunang-kunang memiliki lucibufagins dari darahnya, yaitu steroid defensive yang mempunyai rasa pahit untuk pemangsanya seperti katak, laba-laba, kelelawar, dan burung.
BACA JUGA: Putri Charlotte Dinobatkan Jadi Bangsawan Cilik Paling Modis, Bajunya Itu-itu Saja
Hal tersebut membuat pemangsa menghubungkan rasa yang pahit itu dari cahaya kunang-kunang. Mereka mengeluarkan tetesan darah saat diserang, yang disebut juga sebagai reflex bleeding. Bagi pemangsanya, cahaya indah yang dimiliki kunang-kunang berbanding terbalik dengan rasa pahit darahnya.
Itulah 3 fakta menarik kunang-kunang, ada banyak hal unik di balik indahnya cahaya kunang-kunang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS