UX Writer: Membentuk Pengalaman Digital yang Berbicara

Ayu Nabila | Abdillah Qomaru Zaman
UX Writer: Membentuk Pengalaman Digital yang Berbicara
Ilustrasi UX Writer (pexels/Judit Peter)

Pengalaman pengguna (user experience/UX) yang baik adalah kunci dalam kesuksesan suatu produk digital. Selain desain visual dan fungsionalitas yang baik, konten tulisan juga memegang peranan penting dalam membentuk pengalaman pengguna yang positif. Di sinilah peran UX Writer menjadi sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang bagaimana UX Writer membentuk pengalaman digital yang berbicara kepada pengguna.

Apa itu UX Writing?

Ilustrasi pembuatana konten tulisan (pexels/Vlada Karpovich)
Ilustrasi pembuatana konten tulisan (pexels/Vlada Karpovich)

UX Writing adalah seni dan ilmu menulis konten yang ditujukan untuk produk digital dengan fokus pada pengalaman pengguna. Seorang UX Writer bertanggung jawab untuk menciptakan konten tulisan yang efektif dan relevan yang berkomunikasi dengan pengguna, membantu mereka dalam memahami, menggunakan, dan berinteraksi dengan produk digital secara optimal.

UX Writing bukan hanya tentang sekadar kata-kata. Seorang UX Writer harus memahami pengguna, konteks pengguna, dan tujuan produk digital untuk menciptakan konten tulisan yang tepat. Konten tulisan dalam produk digital meliputi beragam elemen seperti judul, tagline, instruksi, pesan kesalahan, tombol, menu, dan masih banyak lagi. Semua elemen ini harus dirancang dengan cermat untuk berbicara kepada pengguna secara efektif.

Menggali Wawasan Pengguna

Ilustrasi melakukan riset (pexels/Ali Pazani)
Ilustrasi melakukan riset (pexels/Ali Pazani)

Seorang UX Writer harus melakukan riset dan menggali wawasan tentang pengguna yang dituju. Ini melibatkan memahami karakteristik pengguna, kebutuhan mereka, preferensi bahasa, dan level pemahaman mereka terhadap produk digital yang dibangun. Informasi ini akan menjadi dasar dalam menciptakan konten tulisan yang relevan dan menarik bagi pengguna.

Selain itu, UX Writer juga harus memahami konteks pengguna saat menggunakan produk digital. Misalnya, apakah pengguna sedang menggunakan produk di rumah atau di tempat umum, apakah mereka menggunakan produk pada perangkat mobile atau desktop, dan situasi apa yang mungkin dihadapi oleh pengguna saat mereka berinteraksi dengan produk. Memahami konteks pengguna akan membantu seorang UX Writer menghasilkan konten tulisan yang sesuai dengan situasi pengguna, membantu mereka menghadapi tantangan dan mencapai tujuan mereka.

Mendesain Konten yang Tepat

Ilustrasi mendesain konten (pexels/Fabian Wiktor)
Ilustrasi mendesain konten (pexels/Fabian Wiktor)

Berdasarkan wawasan pengguna yang diperoleh, seorang UX Writer harus merancang konten tulisan yang tepat. Konten tulisan harus sesuai dengan identitas merek, nilai-nilai perusahaan, dan tone yang diinginkan untuk menciptakan konsistensi dalam komunikasi. Selain itu, konten tulisan harus mudah dimengerti, jelas, dan langsung to the point. Salah satu prinsip penting dalam UX Writing adalah prinsip "clear and concise" atau jelas dan ringkas. Konten tulisan harus menghindari penggunaan kalimat yang rumit atau ambigu.

Sebaliknya, konten tulisan harus menggunakan kalimat yang sederhana dan langsung, menghindari penggunaan kata-kata yang membingungkan atau ambigu. Pengguna harus dapat dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh konten tulisan tersebut tanpa harus menghadapi kesulitan dalam mengartikannya.

Selain itu, konten tulisan juga harus mengikuti prinsip "actionable" atau dapat dijalankan. Konten tulisan harus memberikan petunjuk atau instruksi yang jelas kepada pengguna tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Misalnya, pengguna harus tahu apa yang harus mereka lakukan setelah membaca instruksi, seperti mengklik tombol, mengisi form, atau mengikuti langkah-langkah tertentu. Instruksi yang jelas dan actionable akan membantu pengguna untuk mengambil tindakan yang diinginkan dengan mudah dan lancar.

Selain itu, konten tulisan juga harus relevan dengan konteks pengguna saat itu. Misalnya, ketika pengguna menghadapi kesalahan atau masalah dalam penggunaan produk, pesan kesalahan harus memberikan informasi yang relevan dan membantu solusi. Konten tulisan harus menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu teknis atau membingungkan, dan harus tetap relevan dengan level pemahaman pengguna.

kesimpulan, dalam dunia digital yang semakin kompleks, UX Writer memegang peranan penting dalam membentuk pengalaman pengguna yang berbicara kepada pengguna. UX Writer tidak hanya tentang sekadar kata-kata, tetapi melibatkan pemahaman mendalam tentang pengguna, konteks pengguna, dan tujuan produk digital. Dengan menggali wawasan pengguna, merancang konten yang tepat, mengikuti prinsip clear and concise, actionable, dan relevan, seorang UX Writer dapat membantu menciptakan konten tulisan yang efektif dan relevan dalam produk digital.

Konten tulisan yang baik akan membantu pengguna memahami, menggunakan, dan berinteraksi dengan produk digital dengan optimal, meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Oleh karena itu, penggunaan UX Writer dalam proses desain produk digital menjadi semakin penting dalam menghadirkan produk yang berkualitas tinggi dan relevan bagi pengguna. Sebagai UX Writer, memahami pengguna, merancang konten yang tepat, dan mengikuti prinsip-prinsip UX Writing yang baik akan membantu meningkatkan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan produk digital.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak