Walaupun sudah ada banyak penelitian yang menyatakan terkait ketidakakuratannya, ternyata masih banyak lho, orang yang percaya dengan ramalan zodiak. Mereka merasa bahwa ramalan zodiak tersebut valid dan akurat karena memang benar-benar terjadi pada diri pribadinya.
Lantas kenapa sih orang bisa percaya dengan ramalan zodiak?
Nah, fenomena orang yang percaya terhadap zodiak ini ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah. Fenomena ini disebut dengan Efek Barnum atau nama lainnya, Efek Forer.
Efek Barnum atau Efek Forer adalah suatu fenomena psikologi ketika seseorang merasa deskripsi tentang diri mereka itu akurat dan seolah memang dibuat secara khusus untuk mereka. Padahal, nyatanya deskripsi tersebut sangat umum (general) dan bisa dimiliki oleh semua orang.
Kenapa disebut Barnum?
Nama "Barnum" diambil dari nama seorang pendiri kelompok sirkus yaitu Phineas T. Barnum. Kelompok sirkus Barnum ini cukup populer pada akhir abad ke-19 karena memiliki anggota sirkus yang "berbeda" dari anggota sirkus kebanyakan . Barnum sering mengajak orang yang memiliki gangguan tubuh, seperti orang kerdil dan orang yang kembar siam untuk bergabung ke kelompok sirkusnya itu. Oleh karena itulah, Barnum sering mendapatkan kritikan dari banyak aktivis karena dianggap melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Selain karena anggota sirkusnya yang sangat kontroversial, pernyataan-pernyataan dari Barnum juga tidak kalah mengundang pro dan kontra. Salah satu pernyataannya yang cukup publik adalah pernyataan 'there's a sucker born every minute' (terdapat seorang pecundang yang lahir setiap menit)
Pernyataan ini pun akhirnya mendapatkan banyak kritikan pedas karena tidak berdasar dan belum dapat diuji kebenarannya. Salah satu orang yang kontra terhadap pernyataan ini adalah seorang profesor psikologi bernama Paul Everett Meehl dari Universitas Minnesota, Meehl juga dikenal sebagai mantan Presiden American Psychological Association. Dari sanalah, Meehl memperkenalkan istilah Barnum Effect yang kemudian didefinisikan sebagai kecenderungan atau kecondongan diri untuk mempercayai prediksi yang samar atau umum.
Puluhan tahun setelah munculnya istilah Barnum Effect, salah seorang Psikologi Amerika yang bernama Betram R. Forer melakukan riset pada tahun 1948 untuk menguji dan membuktikan fenomena tersebut.
BACA JUGA: 6 Tanda Anak Cerdas Dilihat dari Perilakunya, Orang Tua Wajib Mengamati
Forer yang juga merupakan seorang pengajar kemudian memberikan tes kepribadian kepada murid-muridnya. Namun, bukannya memeriksa hasil tersebut secara profesional sebagai seorang psikolog, ia justru malah memberikan hasil analisis yang diambil dari kolom astrologi (zodiak) yang ada di surat kabar.
Setelah membagikan tes kepribadian berdasarkan zodiak tersebut, Forer kemudian meminta murid-muridnya untuk menilai keakuratan dari analisisnya tersebut dengan nilai 0-5. 0 untuk angka yang menggambarkan hasil tidak akurat dan angka 5 untuk hasil yang sangat akurat.
Hasilnya pun cukup mengejutkan, rata-rata nilai dari para muridnya adalah 4,26 yang artinya analisis kepribadian dari Forer dianggap cukup akurat oleh murid-muridnya.
Percobaan yang dilakukan Forer ini ternyata tidak hanya sekali saja, ia telah mencobanya ratusan kali hingga pada tahun 1952 dan memperoleh kesimpulan yang selalu mirip karena memiliki nilai rata-rata di atas angka 4.
Dari serangkaian percobaan tersebut, Forer berkesimpulan bahwa kita cenderung menerima gambaran umum tentang kepribadian kita, tanpa menyadari bahwa kepribadian tersebut juga ada dan melekat pada orang lain. Menurut Forer kita cenderung menginginkan hasil yang benar.
Seperti yang sudah dibahas di awal, Barnum Effect dapat terjadi pada ramalan-ramalan zodiak yang bertebaran di media massa, ramalan kartu tarot, atau ramalan dukun dan ramalan-ramalan lainnya.
Tidak hanya pada ramalan saja, Effect Barnum juga dapat dijumpai pada aplikasi yang sering kamu gunakan di Smartphone, seperti YouTube, Twitter, Netflix dan Spotify. Pada salah satu aplikasi tersebut, Anda pasti sering menemukan bagian "this is for you", "for your page", "top picks for you" atau "made for you" yang berarti seolah-olah lagu ataupun film ditujukan khusus untukmu. Dengan adanya section tersebut, pelanggan akan merasa dispesialkan, dihargai dan lebih banyak menarik perhatian pengguna untuk terus menggunakan aplikasi tersebut.
Itulah pembahasan tentang Barnum Effect. Setelah membaca tentang Barnum Effect, apakah kamu masih percaya ramalan?
Referensi:
Oktriwina, A. S. (2022, 18 Februari). Elo Percaya Ramalan Zodiak? Kena Barnum Effect, Nih! – Serba-serbi Zodiak. Diakses melalui https://www,zenius,net/blog/barnum-effect.
Why do we believe our horoscopes?. (n.d). Diakses melalui https://thedecisionlab,com/biases/barnum-effect
Yerebakan, D. (2021, 26 Februari). Barnum Effect: The Reason Why We Believe Our Horoscopes. Diakses melalui https://neurofied,com/barnum-effect-the-reason-why-we-believe-our-horoscopes
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS