Cita-Cita dan Realita Politik Umat Islam: Ulasan Buku Haluan Politik Islam

Hernawan | Mulyana Wirianata
Cita-Cita dan Realita Politik Umat Islam: Ulasan Buku Haluan Politik Islam
Ilustrasi Sampul Buku Haluan Politik Islam (DocPribadi/Mulyana Wirianata)

Politik merupakan hal yang tidak mungkin bisa dipisahkan dan dijauhkan dari kehidupan umat Islam. Visi global Islam yang rahmatan lil alamin lah yang menjadikan umat Islam harus tetap aktif dan kontributif dalam setiap agenda politik. BukuHaluan Politik Islam’ merupakan sebuah buku yang kiranya perlu dibaca oleh cerdik cendikia muslim dewasa ini, terkhusus generasi muslim milenial.

Identitas Buku

Penulis: SM. Kartosoewirjo

Penerbit: Katuhuan Pustaka

Tahun Terbit: 2023 (cet. Pertama)

Jumlah Halaman: xvi + 71 hlm

Ulasan Buku

Buku ini ditulis tahun 1946 di Malangbong. Tulisan dalam buku ini merupakan ringkasan pidato politik selama SM. Kartosoewirjo menjabat Komisaris Masyumi Jawa Barat, berisi tentang jawaban persoalan dan keadaan revolusi kemerdekaan, terutama ditujukan kepada kalangan Masyumi khususnya dan umat Islam bangsa Indonesia umumnya.

Tulisan-tulisan dalam buku mencerminkan tentang kekhawatiran Kartosoewirjo mengenai arus perpolitikan di Indonesia. Kekhawatiran itu ia tunjukan kepada pemerintah Republik Indonesia yang baru saja mengumandangkan kemerdekaanya dan kemudian ditujukan kepada Umat Islam Bangsa Indonesia yang baru saja terlepas dari belenggu penjajahan.

Situasi tersebut bisa dikatakan sebagai situasi ‘Pergolakan Revolusi Nasional’, yaitu sebuah transisi dari sebuah bangsa yang terjajah menjadi negara yang merdeka.

Kartosoewirjo dengan sederhana, gamblang dan tegas, menggambarkan seharusnya “Haloean Politik” seorang Muslim yang seharusnya disaat-saat pergolakan tersebut. Uraian dalam buku ini dengan penuh kesederhanaan tadi Kartosoewirjo mencoba memaparkan tentang hubungan antara seorang Muslim, Ideologi, Politik, Negara dan Kemerdekaan, yang kesemuanya itu menunjukan semangat Rakyat Islam Bangsa Indonesia pada waktu itu.

Dalam buku ini Kartosoewirjo mengingatkan bahwa ada dua jenis revolusi yang harus diselenggarakan, pertama revolusi nasional, bertujuan mempertahankan Republik Indonesia dari penjajahan kembali oleh bangsa asing, dan terus membangunnya hingga berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Kedua adalah revolusi sosial, yakni perubahan di dalam negara Republik Indonesia itu sendiri, di mana dengan menyadari besarnya pengaruh dukungan rakyat, setiap pejuang ideologi harus berusaha menarik dukungan rakyat, dan membuka kesadaran rakyat pada ideologi yang ditawarkannya. Lalu anggung jawab muslimin adalah mengembangkan ideologi Islam sehingga memperoleh kesempatan menerima kepercayaan rakyat untuk menjalankan kekuasaan negara berdasarkan syari’at Islam.

Revolusi Nasional, yaitu segala perubahan mengenai negara kita dari dalam ke luar, yang menolak tiap-tiap penjajahan. Perjuangan menuntut pengakuan dunia internasional atas hak kemerdekaan kita. (hal. 19)

Revolusi Sosial, merupakan sifat kedua dari perjuangan Ummat yang menghendaki perubahan masyarakat dari dalam ke dalam, di dalam negeri sendiri, oleh bangsa sendiri, dan bagi kepentingan negara kita sendiri. (hal. 21)

Buku ini bukanlah buku yang hanya membahas politik Islam dari segi teoritis saja seperti banyak kita temui dalam buku-buku lainnya, tetapi buku ini merupakan buku praktis yang dengan mudah dapat dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain diterbitkan oleh Katuhuan Pustaka, buku buku Haluan Politik Islam ini juga sudah diterbitkan oleh Sega Arsy, sehingga dapat dibeli di marketplace kesayangan Anda. Selamat membaca! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak