Mengenal Law of Attraction, Konsep yang Dipercaya Bisa Membuat Hidup Lebih Baik

Ayu Nabila | Anggia Khofifah P
Mengenal Law of Attraction, Konsep yang Dipercaya Bisa Membuat Hidup Lebih Baik
Law of Attraction atau Hukum Tarik Menarik (DocPribadi/Anggia)

Apakah kamu pernah mendengar sebuah kalimat "Ucapan adalah Do'a" atau "Your Minds is Your Power"? Secara istilah, kalimat-kalimat tersebut merupakan bagian dari konsep hukum fisika yaitu "Law of Attraction".

Law of Attraction atau Hukum Tarik Menarik merupakan konsep yang memercayai bahwa pikiran seseorang dapat memengaruhi hasil atau kejadian dalam hidup mereka. Artinya, jika pikiranmu berisikan hal-hal yang positif dan optimis, maka kamu dapat menarik pengalaman atau hasil yang positif dalam hidupmu. Begitu pula sebaliknya, jika pikiranmu berisikan hal-hal yang negatif dan pesimis dalam mencapai sesuatu, maka hasil yang didapat pun akan kurang baik.

Konsep Law of Attraction sudah ada sejak abad ke-19 dan menjadi populer setelah film dokumenter "The Secret" rilis pada tahun 2006.

Melansir dari SehatQ, tiga prinsip yang mendasari konsep Law of Attraction, yaitu:

Like Attracts Like (Saling Tarik Menarik)

Prinsip "Like Attracts Like" dalam Law of Attraction menyiratkan bahwa energi atau pikiran yang kita pancarkan akan menarik energi atau situasi serupa. Dengan kata lain, apa yang kita fokuskan atau pikirkan akan menjadi kenyataan dalam hidup kita.

Contohnya, jika kamu bisa selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki, kamu cenderung akan merasa cukup dan bahagia dalam hidupmu. Sebaliknya, jika kamu terus-menerus merasa takut, kamu cenderung akan menarik situasi yang menciptakan kekhawatiran atau ketidakpastian dalam hidupmu.

Nature Abhors a Vacuum (Kehidupan Tidak Menyukai Kekosongan)

Prinsip "Nature Abhors a Vacuum" dalam Law of Attraction menyiratkan bahwa alam atau kehidupan cenderung mengisi ruang kosong atau kekosongan dengan sesuatu yang sesuai atau setara dengan energi yang ada. Begitu pula dengan isi pikiran kita.

BACA JUGA: 5 Buku Karya Penulis Dian Purnomo, Bercerita tentang Permasalahan Wanita

Pikiran kita akan selalu memiliki ruang untuk berpikir. Maka dari itu, penting untuk kita bisa mengisi pikiran dengan hal-hal yang bermanfaat untuk diri kita.

The Present is Always Perfect (Masa Kini adalah yang Terbaik)

Prinsip "The Present is Always Perfect" dalam Law of Attraction menyiratkan bahwa dengan hidup dengan prinsip here and now membantu kita untuk fokus menyalurkan energi pada hal-hal yang bisa lakukan, selesaikan, dan nikmati di hari ini, bukan di masa depan ataupun di masa lalu. Jadi, jangan habiskan waktu dan energimu untuk memikirkan hal-hal yang belum pasti.

Meskipun konsep Law of Attraction berperan besar dalam memelihara kesehatan mental dengan membentuk pola pikir yang baik saat menghadapi kesulitan, penting untuk diingat bahwa Law of Attraction bukanlah solusi mutlak yang dapat mengubah situasi secara instan. Konsep ini juga bukanlah pengganti penanganan kesehatan mental yang profesional.

Akan ada momen meskipun kita sudah menerapkan Law of Attraction dengan berpikir positif dan optimis, kita masih mungkin mengalami kegagalan dalam mendapatkannya dan merasa terpuruk karenanya.

Namun, ketahuilah bahwa gagal dan sukses adalah proses yang wajar dialami oleh setiap manusia. Kita tidak mungkin selalu bisa mengendalikan hidup sesuai dengan keinginan kita, karena apapun yang terjadi di masa depan tetaplah sebuah misteri. Yang bisa kendalikan adalah bagaimana pikiran kita merespons kegagalan tersebut; menjadikannya sebagai pelajaran atau malah berputus asa.

Law of Attraction memang bisa menjadi alat untuk membentuk pola pikir positif dan membantu memberikan kekuatan saat menghadapi tantangan. Namun, kesuksesan tidak hanya terletak pada pemikiran yang positif saja. Tetapi juga melibatkan usaha yang konsisten, kesabaran, dan kesiapan untuk belajar dari setiap pengalaman, baik positif maupun negatif.

Ketika apa yang kita harapkan tidak terwujud, itu bukanlah akhir dari segalanya. Bisa jadi dari kegagalan tersebut, kita sedang diarahkan ke arah yang lebih baik. Jika ingin bersedih, izinkan dirimu untuk bersedih. Jika ingin marah, biarkan perasaan itu ada. Terima dan akui emosi yang kamu rasakan saat itu, karena dengan begitu, kita akan bisa merasa lebih lega dan mampu untuk bangkit kembali.

Orang yang paling bahagia bukanlah orang yang selalu menerima apa yang diinginkannya. Tetapi, orang yang mampu bersyukur dan bersukacita atas apapun yang diterimanya. That is the real happiness!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak