Berdasarkan judulnya, buku "Quarter Life Crisis" karya Gerhana Nurhayati Putri secara komprehensif membahas tentang faktor-faktor yang sering kali menyebabkan banyak orang mengalami keresahan di rentang usia 20-an, yang dikenal dengan istilah quarter-life crisis.
Mulai dari penjelasan tentang fenomena ini, penyebabnya, hingga langkah-langkah eksplorasi diri dan berbagai tips yang dapat diterapkan untuk mengatasi stres yang mungkin timbul.
Buku setebal 109 halaman ini mencakup berbagai aspek mengenai krisis yang umum dialami oleh individu berusia 20-an. Mulai dari definisi, ciri-ciri, hingga solusi mengatasi krisis tersebut. Pembaca diajak untuk lebih memahami diri sendiri.
Buku ini tidak hanya mengajak pembaca berpikir mendalam tentang kelebihan dan kekurangan diri, tetapi juga memberikan kiat praktis untuk menemukan potensi yang dapat dikembangkan.
Buku ini juga menyoroti pentingnya menjaga produktivitas dan menghindari terlalu lama terperangkap dalam pemikiran berlebihan ketika menghadapi isu quarter-life crisis.
Isu buku ini difokuskan untuk membantu pembaca yang membutuhkan dukungan saat menghadapi fase ini, memberikan panduan konkret mengenai langkah-langkah yang dapat diambil ketika sedang mengalami fase ini.
Pembahasan dimulai dengan mengidentifikasi ciri-ciri quarter-life crisis, seperti perasaan bingung dan kecemasan mengenai arah hidup. Eksplorasi diri ditekankan dengan cara menuliskan aspek positif dan negarif dari diri sendiri.
Buku ini mendorong pembaca untuk mengenali passion dan menetapkan tujuan yang jelas, baik dalam karier maupun percintaan. Kutipan-kutipan motivasi turut disertakan untuk memberikan dorongan semangat.
Bagian akhir buku memberikan tips praktis untuk mengatasi krisis kehidupan ini. Salah satunya adalah pentingnya bersosialisasi dengan teman-teman, serta mencari dukungan dari mentor atau orang-orang yang dapat memberikan motivasi. Buku ini memberikan panduan yang sederhana namun dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keunggulan buku ini adalah desainnya yang penuh dengan gambar dan ilustrasi, serta pemilihan warna yang menarik perhatian pembaca.
Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, membuat buku ini cocok sebagai pengenalan bagi remaja, khususnya mereka yang berada di tingkat SMA.
Namun, perlu diperhatikan bahwa karena pembahasannya bersifat sederhana, buku ini lebih cocok sebagai panduan awal. Bagi yang mencari pemahaman yang lebih mendalam, mungkin perlu melibatkan sumber-sumber tambahan.
Meskipun demikian, keunikan desain dan tata letak isi buku menjadi nilai tambah yang membuatnya menarik untuk dijelajahi.