Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan sosok Maudy Ayunda. Seorang penyanyi, aktris, dan penulis lagu yang juga menjadi panutan anak muda milenial dan gen Z karena dikenal sebagai perempuan yang cerdas dan berprestasi.
Salah satu karya yang pernah ia buat adalah buku bestseller yang berjudul 'Dear Tomorrow: Notes to My Future Self.'
Buku ini berisi catatan pemikiran dari Maudy Ayunda. Kegemarannya membaca buku, memikirkan banyak hal, dan cita-citanya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang sekitar ia torehkan dengan sangat apik dalam buku ini.
Secara garis besar, buku ini terdiri atas 4 bagian. Yakni catatan tentang menjadi diri sendiri, impian-impian, cinta, dan mindset.
Meskipun buku ini terkesan amat pribadi dan eksklusif mengenai sosoknya, namun Maudy berhasil mengemas narasi yang rasanya bisa relate juga dengan banyak orang.
Khususnya tentang bagaimana kita seharusnya tetap menjadi diri sendiri walaupun kita digempur dengan begitu banyak ekspektasi dari orang-orang luar.
Meski dalam perjalanan mengenal diri, ada banyak proses yang harus kita lalui. Sebagaimana Maudy yang pernah bingung tentang apa yang sebenarnya menjadi passion-nya. Ia pun mencoba banyak hal. Ia mendalami banyak bidang yang menurutnya menarik dan mendatangkan kabahagiaan.
Ia tidak ingin menjadi seseorang yang menyesal ketika tidak melakukan sesuatu karena takut gagal. Kalaupun kelihatannya gagal dalam perjalanan tersebut, namun ia merasa tetap puas karena setidaknya ia telah mencoba.
Ketika mencoba banyak hal, ada kalanya seseorang akan berubah pikiran dan berganti orientasi dan itu juga tidak masalah menurut Maudy.
"It's natural to change your mind. Even if it is for no reason other than because your heart says so". (Halaman 13)
Nah, selain pembahasan mengenai berjuang dalam mengejar apa yang berharga bagi kita, Maudy juga menuliskan catatan mengenai normalize to be selfish.
Menurut Maudy, adalah hal yang seharusnya normal ketika kita menempatkan kebahagiaan kita pada prioritas pertama sebelum memikirkan kebahagiaan orang lain.
Menjadi egois itu tidak selamanya buruk, kok. Sebab, kita tidak akan bisa membagikan kebahagiaan kalau kita sendiri tidak mengisi tangki kebahagiaan yang kita miliki sendiri.
"Doing what you love is freedom
Loving what you do is happiness"
Secara umum, buku ini sangat menarik untuk disimak. Meskipun awalnya saya sedikit skeptis dengan buku yang ditulis oleh public figure yang kesannya hanya mengandalkan popularitas, namun Dear Tomorrow ini benar-benar menyajikan banyak insight yang begitu menginspirasi.
Setiap kalimat yang dituliskan oleh Maudy terasa menyentuh. Selain itu, desain bukunya juga begitu eye-catching sehingga tidak membosankan untuk dibaca.
Saya pikir, Dear Tomorrow ini adalah salah satu buku yang layak menjadi bacaan buat kamu yang ingin menemukan banyak inspirasi dan suntikan semangat biar bisa berprestasi!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS