Aksi Brutal Tangan Kanan Presiden Zalim dalam Film 'The Man Standing Next'

Sekar Anindyah Lamase | Lena Weni
Aksi Brutal Tangan Kanan Presiden Zalim dalam Film 'The Man Standing Next'
Poster film The Man Standing Next (Amazon.com)

Teruntuk kamu pecinta film Korea khususnya film bergenre politik, wajib simak artikel ini sampai akhir, ya! Sebab, ada satu lagi film bergenre politik yang pantang buat kamu lewatkan, apa lagi kalau bukan, The Man Standing Next.

Film yang dibintangi aktor Lee Byung-hun satu ini diadaptasi dari kisah pembunuhan Jenderal Park Chung-hee yang terjadi di Korea Selatan pada tahun 1979, lho. Film dibuka dalam suasana tegang yang penuh desas-desus penggulingan Presiden Park, yang telah duduk di kursi kekuasaan sejak 18 tahun silam. 

Desas-desus yang berembus dan campur tangan Amerika di dalamnya, membuat Presiden Park gelisah dan mulai khawatir dengan kesetiaan para tangan kanannya.

Sebelumnya dulu, ia memperoleh kekuasaannya itu dari buah revolusi yang ia kobarkan bersama para petinggi militer yang kini menjadi tangan kanannya.

Sebab itu, menurutnya bukan tidak mungkin di masa mendatang, para tangan kanannya itu, terutama Kim Gyu-pyeong (Lee Byung-hun) akan menggulingkannya dengan seruan revolusi serupa. Karenanya, Presiden Park menunjuk satu agen rahasia untuk memata-matai tindak tanduk Kim Gyu-pyeong. 

Sementara itu, Kim Gyu-pyeong juga mencium gelagat yang tidak beres dari Presiden Park, perubahan sikap Presiden Park yang drastis turut menyalakan alarm bahaya baginya.

Kim Gyu-pyeong paham betul watak Presiden Park, bila dirinya dinilai tidak lagi berguna, bukan hanya jabatan saja yang hilang tapi nyawanya pun bakal ikut melayang.

Untuk mensiasati segala hal yang merugikan, Kim Gyu-pyeong turut mengerahkan kemampuan dan kekuasaannya sebagai Kepala Badan Intelijen Korea (KCIA) untuk memata-matai Presiden Park.

Singkatnya, karena hubungan Kim Gyu-pyeong dan Presiden Park yang terus memburuk, pada akhirnya membuat Kim Gyu-pyeong berencana menghabisi nyawa Presiden Park dan antek-anteknya, sebelum mereka menghabisi nyawanya terlebih dahulu. 

Sebagaimana sinopsisnya, film ini bisa dikategorikan sebagai film beralur berat. Namun meksi demikian, kisahnya tidak begitu sulit untuk diikuti.

Eksekusi pengembangan cerita yang maksimal, sukses buatnya jadi tontonan yang selalu menarik untuk diikuti di tiap babaknya. 

Penokohannya pun termasuk tajam, alias memiliki para tokoh dengan karakter yang kuat dan punya ciri khasnya tersendiri.

Penokohan yang apik tersebut dihidupkan dengan baik berkat kemampuan mumpuni para aktor dan aktrisnya dalam membawakan dan menjaga karakter yang dimainkan. 

Menariknya dari film ini, yakni salah satunya, terletak dari pemilihan dan penempatan runtutan konflik yang ciamik dan sukses betul buat penonton tenggelam dalam suasana mencekam dari kisah pemimpin yang zalim, otoriter dan tamak kekuasaan dengan para tangan kanannya yang hendak disingkirkan dan menyingkirkannya. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMI-lqgswj7DCAw?ceid=ID:id&oc=3&hl=id&gl=ID

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak