Dalamnya perasaan seseorang siapa yang tahu. Bahkan, walaupun sudah berpisah selama bertahun-tahun, perasaan seseorang terkadang masih sama, atau bahkan menjadi lebih. Itulah yang dialami dan dirasakan oleh Evan terhadap Norikha. Kisah keduanya yang harus menyerah pada takdir karena perasaan mereka yang sudah berbeda.
Identitas Buku
Judul Buku: Another Time to Heal
Penulis: Radin Azkia
Penerbit: Bukune
Jumlah Halaman: 174 Halaman
Sinopsis Novel ‘Another Time to Heal’
Ini bukan sebuah pertemuan, ini Norikha mengucapkan salam perpisahan.
“Gue harus pindah ke Bandung, Van.”
“Nggak apa-apa, kan masih bisa telepon.” Evan mengeratkan genggamannya, mengelus punggung tangan Norkiha dengan ibu jarinya. “Kalau liburan, gue bisa ke sana. Bandung nggak jauh.”
Evan mendekat, dadanya sesak, paru-parunya terimpit, kedua matanya memanas, napasnya sulit. Meski mereka tak pernah saling berjauhan, Evan berusaha yakin hubungan mereka akan baik-baik saja. sementara Norikha, tak sanggup lagi membendung air mata.
Evan tersenyum tegar, yakin ini bukan pertemuan mereka yang terakhir. Norikha menangis, tak punya pilihan selain perpisahan. Evan berjanji akan terus mengabari. Norikha menunduk tanpa memberi jawaban pasti. Evan percaya apa pun yang Norikha bilang, tetapi sehari berikutnya Norikha menghilang.
Ulasan Novel ‘Another Time to Heal’
Novel dengan tebal yang tidak sampai 200 halaman ini menyuguhkan sebuah kisah tentang perasaan yang tetap ada, dan perasaan yang perlahan menghilang. Meski hanya seperti membaca salah satu potongan kehidupan para tokohnya sekilas, cerita ini tetap memberikan pelajaran berharga tentang perasaan.
Cerita ini diawali dengan perpisahan yang terjadi antara Evan dan Norikha di sebuah taman bermain. Bertahun-tahun mereka lost contact, sampai akhirnya semesta mempertemukan keduanya kembali di momen dan tempat yang tidak disangka-sangka.
Awalnya aku ikut merasa gemas dengan tingkah laku dua sejoli ini yang seakan-akan tidak saling kenal saat kembali bertemu. Tapi akhirnya aku sadar bahwa perasaan terkadang memang sangat rumit dan tidak mudah dipahami.
Memiliki perasaan yang sama pada orang yang sama selama bertahun-tahun, walaupun tidak tahu di mana keberadaannya dan bagaimana statusnya sekarang, telah dilakoni oleh Evan.
Mungkin cerita ini akan semakin menarik menurutku jika konflik dan penyelesaiannya dijabarkan dengan lebih rinci lagi. Bisa jadi karena keterbatasan jumlah halaman, atau memang penulis ingin menghadirkan sebuah kisah singkat tentang perasaan saja.
Alasan yang dikemukakan Norikha saat menyampaikan perasaannya yang sesungguhnya kepada Evan kurang bisa aku pahami. Rasanya terlalu sederhana, tetapi kembali lagi urusan hati dan perasaan adalah urusan masing-masing.
Aku hanya menyayangkan cerita yang cukup menarik antara Evan dan Norikha yang harus berakhir begitu saja.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS