Review Novel 'One Day in December', Memahami Arti Kata Cinta dan Asmara

Hernawan | Ramadhona Adi Saputra
Review Novel 'One Day in December', Memahami Arti Kata Cinta dan Asmara
Ilustrasi Buku "One Day in December" (Gramedia Digital)

Cinta dan asmara selalu jadi topik yang hangat dan penuh warna, seperti campuran rasa yang tak pernah habis dibahas. Cinta bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari cinta romantis yang membara, hingga cinta platonic yang mendalam.

Saat kita jatuh cinta, dunia rasanya jadi lebih cerah dan penuh harapan. Asmara, dengan segala keindahannya, kadang juga penuh dengan drama dan tantangan. Namun, itulah yang membuatnya menarik. Baik itu tentang berbagi momen-momen kecil atau menghadapi masalah bersama, cinta dan asmara punya cara khusus untuk membuat kita merasa hidup dan mengisi hari-hari dengan makna.

'One Day in December' karya Josie Silver adalah novel romantis yang menggabungkan kisah cinta, persahabatan, dan takdir. Dengan latar belakang kota London yang romantis, cerita ini bercerita tentang pertemuan yang bisa mengubah hidup seseorang dalam sekejap mata. Buku ini sempurna buat kamu yang suka kisah cinta yang rumit tapi tetap manis, penuh drama, dan emosi.

Sinopsis Cerita Novel 'One Day in December' karya Josie Silver

Cerita dimulai pada bulan Desember, ketika Laurie, tokoh utama kita, melihat seorang pria dari jendela bus di tengah kota London yang sedang sibuk. Saat pandangan mereka bertemu, Laurie merasa ada sesuatu yang istimewa. Meski hanya bertemu sekilas, Laurie yakin pria itu adalah "the one". Tapi sayangnya, sebelum dia bisa turun dari bus, busnya sudah melaju.

Setahun berlalu, Laurie menghabiskan waktu mencari pria itu di seluruh kota, tapi tidak pernah berhasil menemukannya. Sampai suatu hari, sahabatnya, Sarah, memperkenalkan pacar barunya yang ternyata adalah pria dari bus itu. Namanya Jack. Ini bikin dilema besar buat Laurie. Di satu sisi, dia tidak mau menghancurkan kebahagiaan sahabatnya, tapi di sisi lain, hatinya tidak bisa bohong tentang perasaannya pada Jack.

Review Novel 'One Day in December' karya Josie Silver

Novel ini tidak hanya fokus pada hubungan cinta antara Laurie dan Jack, tapi juga hubungan persahabatan Laurie dengan Sarah. Penulis berhasil menggambarkan emosi dari setiap tokoh yang luar biasa, sambil menunjukkan bagaimana hubungan ini berkembang selama bertahun-tahun.

Buku ini seperti rollercoaster emosi. penulis pintar dalam membangun karakter-karakternya sehingga mereka terasa hidup dan relatable. Laurie, Jack, dan Sarah semua punya cerita dan perjalanannya yang menarik. Kamu bakal ngerasain getaran cinta pertama, rasa sakit karena nggak bisa bersama orang yang kamu cintai, dan rasa bersalah ketika harus memilih antara cinta dan persahabatan.

Buat kamu yang suka cerita cinta penuh harapan dan mungkin sedikit drama, Novel ini adalah bacaan yang tepat. Alurnya terjalin rapi, dan meski beberapa bagian terasa klise, penulis sukses bikin pembaca betah terus membalik halaman. Satu hal yang pasti ialah buku ini akan bikin kamu percaya pada keajaiban cinta dan takdir.

Meski sebagian pembaca mungkin merasa bahwa konflik di buku ini agak berlarut-larut, kehangatan dan pesannya tentang cinta dan persahabatan tetap terasa kuat. 'One Day in December' menunjukkan bahwa cinta tidak selalu berjalan mulus, tapi setiap liku-likunya punya makna.

'One Day in December' menjadi salah satu buku yang sangat populer di kalangan pembaca. Novel ini masuk dalam daftar bestseller "New York Times" dan menjadi finalis untuk "Goodreads Choice Awards" pada tahun 2018 dalam kategori Best Romance. Buku ini juga mendapat banyak pujian dari kritikus dan pembaca yang menyukai kisah romantis klasik dengan sentuhan modern. Secara keseluruhan, 'One Day in December' adalah cerita cinta yang penuh harapan, cocok buat kamu yang ingin percaya lagi pada cinta yang datang pada waktu yang tepat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak