Empati kepada Lingkungan Sekitar dalam Buku 'Ssst... Jangan Berisik'

Ayu Nabila | Fathorrozi 🖊️
Empati kepada Lingkungan Sekitar dalam Buku 'Ssst... Jangan Berisik'
Buku Ssst... Jangan Berisik (Gramedia)

Sangat penting memberi pengertian kepada anak untuk bisa bersikap dengan bijak. Mereka perlu diberi pemahaman mengenai mengendalian diri saat bersama orang lain, agar mereka tahu kapan harus berbicara dan kapan waktu untuk diam.

Buku Ssst... Jangan Berisik memuat cerita-cerita yang bagus terkait cara agar anak bisa belajar mengendalikan keberisikannya dan dapat mengontrol volume bicara, sebab selaku orang tua kita tidak dapat memaksa orang lain untuk terus-terusan memaklumi kelakuan anak kita yang berisik dan tidak bisa diam.

Pada kisah pertama, mengajak anak untuk berdiam saat ada binatang berbahaya, seperti ular, sedang lewat. Jola dan Elliot saat berpetualang menelusuri telaga, mereka melihat ular besar sedang bergerak merayap menuju mereka. Jola dan Elliot tampak tegang bukan main. Jola akhirnya berbisik untuk diam, tidak bergerak.

Di suasana hening seiring dengan jantung mereka yang berdegup kencang itu, ular lewat di dekat kaki mereka. Jola dan Elliot tetap diam mematung. Usai ular menjauh dari Jola dan Elliot, mereka mengelap keringatnya yang bercucuran sambil meneguk air putih di dalam botol untuk menghilangkan rasa tegang. Akhirnya, mereka lega karena selamat dari bahaya.

Kisah kedua, bercerita soal pengalaman pertama Dania yang menonton film di bioskop. Ketika pemutaran film berlangsung, tiba-tiba Dania sibuk berkomentar sepanjang film ditayangkan. Teman-teman dan penonton lain di sekitar Dania amat kesal mendengarnya, sebab meski ditegur, Dania terus saja berisik.

Saat perjalanan pulang dari bioskop, teman-teman Dania mengatakan bahwa ia tak akan mengajak Dania lagi karena terlalu berisik. Dania akhirnya meminta maaf, dan berjanji tidak akan berisik lagi saat menonton film di bioskop.

Pada kisah ketiga, menceritakan Jesse yang tidak bisa menahan berisiknya saat di ruang perpustakaan. Ketika melihat buku-buku bagus, Jesse terpana sambil berteriak kegirangan. Selain itu, Jesse juga memasukkan makanan ke dalam tas, lalu memakannya di dalam perpustakaan. Makanan yang dikunyah Jesse mengganggu konsentrasi orang lain yang sedang membaca dan belajar di ruang perpustakaan.

Kisah berikutnya juga berisi tentang menjaga sikap agar tidak berisik di tempat umum, seperti saat berada di dalam angkutan umum. Mengangkat panggilan telepon tidak dengan suara nyaring, sebab volume suara yang keras dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain di dalam kendaraan.

Seorang anak memang perlu diajari untuk tidak berisik. Melalui beberapa latihan dan pembelajaran, anak harus dilatih untuk menjadi bijaksana dalam mengeluarkan suara saat berbicara.

Buku ini merupakan salah satu bekal bagi seorang anak agar dapat memahami betapa pentingnya empati kepada lingkungan sekitar. Empati itu dapat diwujudkan dengan menjaga volume bicara supaya lingkungan sekitar tetap tenang dan kondusif.

Selamat membaca!

Identitas Buku

Judul: Ssst... Jangan Berisik

Penulis: Watiek Ideo & Fitri Kurniawan

Penerbit: Bhuana Ilmu Populer

Cetakan: I, 2014

Tebal: 171 Halaman

ISBN: 978-602-249-683-0

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak