Lucu, Nyentil, dan Penuh Pesan! Ini Ulasan Film 'Catatan Harian Menantu Sinting'

Hayuning Ratri Hapsari | Della Dwi Saputri
Lucu, Nyentil, dan Penuh Pesan! Ini Ulasan Film 'Catatan Harian Menantu Sinting'
Potongan gambar di film Catatan Harian Menantu Sinting (IMDb)

Film karya Sunil Soraya, ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ hadir tawarkan kisah komedi dari konflik menantu dan mertua yang relate dengan pasutri baru.

‘Catatan Harian Menantu Sinting’ menceritakan kehidupan pasangan baru, Sahat (Raditya Dika) dan Minar (Ariel Tatum) yang setelah menikah tinggal bersama di rumah ibu Sahat yang diperankan oleh Lina Marpaung. 

Selama tinggal di sana, sang mertua selalu ikut campur urusan rumah tangga Minar dan Sahat, apalagi Minar yang tak kunjung hamil setelah beberapa tahun pernikahan mereka.

Tampilkan kerusuhan kehidupan sehari-hari pasutri baru yang direpotkan oleh sang mertua. Yuk simak ulasannya di bawah ini!

Ulasan Film ‘Catatan Harian Menantu Sinting’

Satu lagi film yang  mengambil latar budaya Batak sebagai cerita, ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ menampilkan perspektif keluarga dan budaya Batak yang cukup kental. 

Bahkan beberapa set, seperti adat Batak yang ditampilkan dalam ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ terbilang niat dan meyakinkan, sehingga terasa autentik. Di sisi lain, pemilihan karakter juga terasa pas untuk memerankan logat batak.

Dari segi cerita, ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ mengangkat konflik antara menantu dan mertua yang dibumbui dengan cerita komedi. 

Poin plus selanjutnya dari film ini adalah, elemen komedi yang dibangun tidak terkesan dibuat-buat. Malah kayak ngalir aja gitu, dari momen-momen keseharian antara Minar, Sahat, dan Inang yang kadang bikin ketawa aja. 

Masuk ke konflik utama, Inang mulai ikut campur ke urusan pernikahan Minar dan Sahat, bahkan sampai hubungan seksual anaknya menimbulkan banyak momen lucu. Ditambah lagi karakter Inang, khas emak-emak kolot tapi sok ingin tahu mengundang banyak momen lucu yang bikin ketawa.

Bukan cuma menawarkan kelucuan saja, ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ juga menampilkan perkembangan karakter yang hangat antara Minar dan Inang, bahkan Sahat sendiri juga mengalami karakter development yang signifikan.

Durasi panjang film yang lebih dari 2 jam, tak membuat film ini membosankan. Segala konflik serta penyelesaiannya ditampilkan dengan pos yang pas, tidak terkesan bertele-tele. 

Saya justru suka menuju bagian ending film ini yang terasa mengharukan, dengan mungkin bisa dibilang twist atau titik balik konklusi dari hubungan mertua dan menantu. 

Perihal akting, tentu saja Ariel Tatum menampilkan Minar dengan cukup baik. Hal yang mengejutkan adalah performa Raditya Dika yang patut diapresiasi dalam film ini. Perannya cukup berbeda dari film-filmnya yang sebelumnya, namun dia berhasil membawakan karakter Sahat dengan baik. Kemudian, Lina Marpaung sebagai Ibu Sahat atau Inang juga tampil dengan cukup baik. 

Secara keseluruhan, ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ berhasil menyajikan kisah komedi dari konflik antara menantu dan mertua tanpa cerita yang bertele-tele dan membosankan.

Rating Pribadi: 7/10

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak