Review Film Shutter: Ada Setan di Foto yang Meneror Lewat Dosa Masa Lalu

Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Review Film Shutter: Ada Setan di Foto yang Meneror Lewat Dosa Masa Lalu
Scene Film Shutter (Instagram/falconpictures_)

Ada yang menggoda dari kisah lama yang dihidupkan kembali. Kadang, kita ingin bernostalgia dengan rasa takut masa lalu, tapi dengan balutan visual baru. Itulah yang coba dilakukan Film Shutter yang rilis sejak 30 Oktober 2025, remake dari horor asal Thailand besutan Banjong Pisanthanakun tahun 2004.

Versi Indonesianya ini diproduksi Falcon Pictures, digarap Sutradara Herwin Novianto, dengan skenario dari Alim Sudio, dan dibintangi oleh Vino G. Bastian serta Anya Geraldine sebagai pasangan utama. 

Namun, apakah kisah tentang hantu dalam foto dengan irisan ‘pelecehan seksual’ masih mampu menakuti penonton masa kini yang sudah kenyang dengan jumpscare dan film horor viral di media sosial? Kalau mau tahu, tonton sendiri dong!

Film Baru Rasa Lawas

Scene Film Shutter (Instagram/ falconpictures_)
Scene Film Shutter (Instagram/ falconpictures_)

Itulah yang sangat terasa dari film yang mengikuti kisah Darwin (Vino G. Bastian), fotografer ternama yang hidupnya tampak sempurna bersama sang kekasih, Pia (Anya Geraldine).

Sayangnya, semua berubah ketika mobil mereka tanpa sengaja menabrak perempuan berbaju merah di tengah malam. Sejak itu, kehidupan Darwin dan Pia berubah jadi mimpi buruk tanpa akhir.

Perempuan yang mereka tabrak mulai muncul di mana-mana. Dalam foto-foto, di balik kaca, di dalam mimpi. Teror demi teror menumpuk, membawa keduanya ke dalam misteri kelam tentang masa lalu yang selama ini Darwin sembunyikan. 

Masa lalu macam apa tuh? Buat yang sudah pernah nonton Film Shutter original, pastinya paham. Dan buat yang masih awam sama film originalnya, buruan ke bioskop dan tonton sendiri deh!

Nggak Bohong! Ini Memang Film Baru Rasa Lawas yang Saking Setianya Jadi ….

Poster Film Shutter (Instagram/ falconpictures_)
Poster Film Shutter (Instagram/ falconpictures_)

Begitulah, kesetiaan film ini pada sumber aslinya tuh jadi bumerang sih. Di satu sisi, Film Shutter versi Indonesia terasa solid, nggak mengkhianati esensi horor yang membuat film aslinya begitu ikonik.

Namun di sisi lain, konsep ‘hantu di foto’ sudah nggak lagi terasa baru. Dua dekade lalu, ide itu revolusioner. Sekarang? bisa dibilang agak usang.

Penonton baru yang belum pernah menonton Shutter versi Thailand, remake ini masih bisa tetap menegangkan. Cuma buat yang sudah tahu kisahnya, rasa deja vu jelas sulit dihindari.

Beberapa momen menegangkan seperti kemunculan hantu di kaca mobil memang masih oke, tapi banyak adegan lain terasa terlalu formulaik dan terlalu aman. 

Ngomongin teknisinya, film ini ada sejumlah kekurangan. Beberapa transisi adegan canggung, dan pengeditan di momen-momen intens terkadang kurang mulus.

Namun, kekurangan itu nggak sepenuhnya menenggelamkan daya tarik Film Shutter. Buat Sobat Yoursay yang hanya ingin ‘ditakuti’, film ini masih sanggup bikin bulu kuduk berdiri. Kejutan-kejutan visual, penggunaan pencahayaan redup, hingga suara-suara lirih yang muncul di waktu nggak terduga, semuanya bekerja cukup efektif.

Oke deh, bisa dibilang, remake Film Shutter mungkin bukan film horor paling inovatif tahun ini, tapi tetap punya daya pikat tersendiri. Filmnya menawarkan nostalgia bagi penggemar film aslinya, sekaligus hiburan menegangkan buat penonton baru yang haus sensasi jumpscare.

Bila Sobat Yoursay mencari pengalaman horor dengan cerita lawas yang nggak terlalu mempermasalahkan kesetiaan cerita originalnya serta minim improvisasi, film ini bisa banget masuk daftar tontonmu. Namun, perlu diingat, ini sifatnya subjektif ya, karena setiap orang punya standar ‘seram’ dan ‘bagus’ yang beda-beda.

Kalau kamu termasuk penikmat film horor yang lebih mementingkan atmosfer dan gaya penceritaan ketimbang logika cerita yang sempurna, film ini bakal terasa menghibur banget. Pada dasarnya semua tergantung selera kok, karena horor yang menakutkan buat satu orang belum tentu bikin merinding buat yang lain. Buruan ke bioskop sebelum turun layar!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak