Hayuning Ratri Hapsari | Fathorrozi 🖊️
Ilustrasi seorang perempuan berambut putih duduk di atas batu nisan (Gemini AI)
Fathorrozi 🖊️

Kisah ganjil ini terjadi tidak hanya sekali dua kali. Tidak hanya satu atau dua orang yang melihatnya. Kabar perempuan berambut putih yang selalu duduk di atas batu nisan itu cepat tersebar di kalangan wali santri yang menjemput putra-putrinya pulang mengaji.

Musala Qarnul Iman sangat pesat perkembangannya. Tak sampai setahun, santri terus berdatangan dari hari ke hari. Hingga musala yang telah dibangun agak besar pun masih kurang luas menampung santri. Tak hanya berasal dari desa yang sama, mereka berduyun-duyun datang mengaji ke musala dari desa sebelah, bahkan dari desa lintas kecamatan.

Sekitar jam 19.00 WIB area parkir musala Qarnul Iman telah ramai dengan wali santri yang hendak menjemput putra-putrinya. Tak semua mengendarai sepeda motor, banyak pula di antara mereka yang berjalan kaki sambil membawa senter dan terkadang juga menenteng payung sebab seringkali hujan tiba-tiba turun.

Dari mulut ke mulut, mereka bercerita setiap kali melintas di area pemakaman umum yang terletak di sebelah barat musala, selalu mereka jumpai seorang perempuan berambut putih duduk di atas batu nisan.

Tak satu pun dari mereka melihat jelas wajah perempuan tersebut.

“Tadi malam saya lihat, ia menunduk. Terus, kemarin malam juga begitu. Tapi, ada teman saya yang melihat wajah perempuan itu berlumur darah,” beber Sutina salah satu wali santri.

Santri-santri di musala itu nyaris setiap malam berbagi cerita tentang perempuan berambut putih tersebut. Di antara mereka ada yang lari terbirit-birit ketika sampai di area kuburan, ada pula yang tetap jalan seperti tak melihat apa-apa.

“Kuburan itu kan di belakang rumah saya, jadi saya banyak tahu tentang perempuan misteri tersebut,” lapor Gibran salah satu santri musala.

Gibran bercerita perempuan berambut putih yang biasa duduk di atas batu nisan itu seringkali bersimpuh sambil menangis dan tangannya memegang erat batu nisan. Tak jarang tangisnya nyaring sekali sehingga membangunkan warga yang tinggal di sekitar kuburan.

“Tapi sepertinya, ia adalah perempuan yang dilindas kereta api bersama suaminya saat melintas rel karena sepedanya mogok,” tebak Solihin, warga yang tinggal di sekitar kuburan dan dekat dengan lintasan rel kereta api.