Musim festival kampus di Korea Selatan kini mulai dilaksanakan kembali seiring dengan dilonggarkannya peraturan social distancing. Usai vakum selama 2 tahun, festival universitas mulai kembali aktif untuk mengundang penyanyi-penyanyi viral dan populer. Seorang sumber dari industri K-Pop bahkan mengungkapkan, "Hingga hari ini, lebih dari 10 universitas telah menelponku, tapi aku harus menolak beberapa di antaranya karena jadwalku."
Namun, disadur dari KBIZoom, pasca 2 tahun pandemi, harga-harga barang dan jasa telah melonjak tajam. Dengan meningkatnya harga di hampir seluruh sektor, kenaikan honor bagi para artis yang tampil di acara festival kampus pun menjadi sebuah hal yang dipertanyakan.
Menjawab pertanyaan publik, narasumber News 1 secara gamblang menyatakan bahwa meskipun terjadi inflasi di berbagai sektor, sebenarnya tak banyak perbedaan harga tampil di festival dari sebelum dan seusai pandemi. "Tidak ada perbedaan yang signifikan dari harga sebelum dan setelah pandemi. Demi membangkitkan budaya pertunjukan usai pandemi, mereka (para penyanyi) akan tetap tampil tanpa menaikan harga."
Harga yang dipatok untuk mengundang penyanyi ke festival kampus pun bervariasi tergantung dari jumlah anggota dan popularitas mereka. Menurut News 1, girl group A yang memiliki signature dance populer mematok harga bayaran 50 juta won. Harga tersebut merupakan harga termahal dalam festival kampus.
Sementara band terkenal B, mematok bayaran 40 juta won dalam setiap acara. Penyanyi hip-hop C yang memiliki banyak lagu hit dan terkenal atas penampilannya yang passionate meminta honor sebesar 30 juta won. Sedangkan para idol yang relatif populer mematok harga sebesar 15 juta won.
Penyanyi D merupakan seorang pendatang baru yang telah memiliki lagu hit meminta harga sebesar 10 juta won, yang terakhir, penyanyi E yang memiliki beberapa lagu terkenal namun kurang populer di mata publik meminta bayaran rata-rata sebesar 4 juta won.
Namun, PSY yang dapat dianggap sebagai "Godfather" dalam industri K-Pop menarik perhatian karena tak mematok harga yang mahal untuk mengisi acara di festival universitas. PSY yang merupakan salah satu performer top dunia diketahui meminta honor yang tak sebanding dengan ketenaran globalnya. Bayaran yang ia minta bahkan terbilang jauh di bawah penyanyi maupun grup A, B, dan C.
Seorang internal dari agensi PSY pun mengungkapkan alasan dibalik hal tersebut. "Kalau soal festival kampus, PSY ingin semua audiensnya menikmati festival itu bersama, jadi ia meminta harga yang relatif rendah untuk tampil dalam festival-festival tersebut."
Ia menambahkan, "Festival kampus akan kembali diselenggarakan setelah sekian lama vakum akibat pandemi. Karena itu, PSY menerima bayaran yang rendah untuk dapat tampil dengan penuh semangat di hadapan para mahasiswa." Wah, PSY benar-benar menunjukkan sikap seorang performer yang inspiratif ya!
Baca Juga
-
Setelah Jadi Barista Paruh Waktu, Kini Kim Sae Ron Bekerja sebagai Florist?
-
Tak Terima Bayaran Dari Baeksang Awards, Pengakuan Lee Je Hoon Auto Viral
-
Masih di Bawah Umur, Penobatan Haerin NewJeans Jadi Duta Dior Tuai Kritikan
-
Comeback Tim Doldam Dinantikan, Drama Korea Dr. Romantic 3 Raih Rating Fenomenal!
-
Dianggap Berisik, Lokasi Syuting Drama Park Eun Bin Dilempari Batu Bata
Artikel Terkait
-
Perbandingan Peringkat Liga Voli Indonesia vs Korea Selatan, Lebih Bagus Mana?
-
Band Mido and Falasol Dipastikan Isi OST Resident Playbook Setelah 4 Tahun
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
4 Drama Korea dengan Latar Restoran, Bikin Ngiler dan Baper Sekaligus!
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
Entertainment
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
Banjir Cameo, 4 Karakter Hospital Playlist Ini Ramaikan Resident Playbook
-
Another Simple Favor, Proyek Reuni Anna Kendrick-Black Lively Rilis 1 Mei
-
Kalahkan Woodz, Mark NCT Raih Trofi Kedua Lagu 1999 di Program 'Music Bank'
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an