Pencinta sejarah pasti sudah mengenal nama besar seorang Genghis Khan. Pemimpin Mongol di abad pertengahan ini namanya begitu masyhur karena mampu menyatukan suku-suku di dataran Mongol, dan mengubahnya dari yang semula suku nomaden menjadi kelompok pasukan penakluk terbesar sepanjang sejarah.
Selama ini, kita mungkin hanya mengetahui kisah-kisah kehebatan seorang Genghis Khan dari buku-buku sejarah. Namun, jika teman-teman adalah tipikal orang yang malas dalam membaca, tapi memiliki ketertarikan untuk belajar mengenai jatuh bangunnya seorang Genghis Khan dalam membentuk salah satu pasukan terhebat sepanjang sejarah umat manusia, teman-teman bisa menonton film berjudul Mongol: The Rise of Genghis Khan.
Film rilisan tahun 2007 berdurasi 2 jam 6 menit ini menurut saya pribadi, merupakan film terbaik yang mengangkat kisah hidup seorang Genghis Khan. Iya, sejatinya memang ada beberapa film yang mengangkat tentang kisah dan perjalanan tokoh yang satu ini.
Namun, yang paling mendekati dengan naskah-naskah sejarah yang ditulis dan juga cerita-cerita lisan masyarakat Mongol, film yang dibintangi bintang Jepang Tadanobu Asano inilah yang bisa dikatakan akurat.
Film ini sendiri mengisahkan tentang kehidupan penuh perjuangan seorang Temudjin (nama kecil dari Genghis Khan, yang diperankan oleh Tadanobu Asano) sebelum menjadi seorang pemimpin besar. Temudjin yang terlahir dari pemimpin suku di Mongolia, harus merasakan getir dan pahitnya kehidupan ketika sang ayah, harus mati diracun oleh klan musuh dalam perjalanan pulang mereka dari sebuah perjalanan yang akan selalu diingat olehnya.
Iya, ketika berusia 9 tahun, Temujin beserta ayah dan rombongannya, mengunjungi suku mitra untuk memilih calon istri. Setelah memilih seorang wanita bernama Borte dan berjanji akan kembali dalam lima tahun untuk menikahinya, ayah Temujin yang bermaksud baik pada suku rival yang ditemuinya di tengah perjalanan, justru harus meregang nyawa karena diracun.
Hal ini diperparah lagi ketika orang-orang kepercayaan mendiang ayahnya berkhianat dan mengambil paksa kepemimpinan serta harta benda yang dimiliki oleh sukunya. Maka, Temujin yang semula hidup normal, kini harus berjuang melewati kelaparan, penghinaan, penistaan, bahkan perbudakan.
Namun, di sinilah sosok jiwa kepemimpinan sang Khan Agung terasah. Temujin yang tak pernah menyerah pada keadaan bahkan di situasi terburuk sekalipun, pada akhirnya berhasil menjadi prbiadi yang tangguh, dan lambat laun mampu menyatukan berbagai klan dan suku yang ada di dataran Mongolia setelah mengalahkan musuh-musuh pribadinya.
Nah, ingin tahu bagaimana perjalanan lengkap dari seorang Temujin alias Genghis Khan ini? Silakan menuju layanan streaming kesayangan masing-masing ya!
Baca Juga
-
2 Alasan Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo adalah Keputusan yang Tepat bagi sang Pemain
-
Jay Idzes dan Akhir dari Saga Transfer Dirinya yang Benar-Benar di Luar Dugaan
-
Ulsan Hyundai: Raksasa yang Sedang Sakit dan Coba Disembuhkan oleh Shin Tae-yong
-
Eks Pelatih Timnas Malaysia Tolak Pemecatan dari Pihak Klub, Tak Terima Digantikan STY?
-
Jadi Satu-Satunya Pelatih Lokal di Super League, Hendri Susilo Punya Segudang Pengalaman
Artikel Terkait
-
Visual Pengabdi Setan 2 Dibikin Gelap, Endy Arfian: Cuma 3 Kru,Beneran Seram
-
Setelah Puasa Ngrowot dan Deder, Warga Samin Blora Gelar Ruwat Suran Agung
-
Bukan Cuma Teror Horor, Pengabdi Setan 2: Communion Ajak Nostalgia ke Era 80-an
-
Cerita Tara Basro Syuting Pengabdi Setan 2 di Rumah Susun Tua, Bikin Merinding
-
Sejarah Teks Proklamasi: Kronologi dan Naskah Tulisan yang Dibaca 17 Agustus 1945
Entertainment
-
Tayang Hari Ini, Our Golden Days Siap Jelajahi Ikatan Cinta hingga Kelurga
-
Tiba-Tiba Kena PHK, Lee Sung Min Cari Kerjaan Baru di Film No Other Choice
-
Sinopsis The Thirteen-Hongs in Canton, Drama Terbaru Zhu Ya Wen di iQiyi
-
Bintangi Drama Twelve, Seo In Guk Gencar Latihan Parkour dan Adegan Aksi
-
Setelah Bloodlines Sukses, Film Final Destination Terbaru Kini Siap Dibuat
Terkini
-
Piala AFF Wanita: Pelatih Timnas Indonesia Tekankan Pentingnya Disiplin
-
Ulasan Novel Ceros dan Batozar: Rahasia Kelahiran Tuan Muda Ali
-
Marhaenisme: Ideologi dari Soekarno yang Tak Lekang oleh Zaman
-
BRI Super League: Persijap Jepara Tetap Berbenah Walau Tahan Imbang PSM Makassar
-
BRI Super League: Pelatih PSIM Yogyakarta Puas Taklukkan Benteng Persebaya Surabaya