"The Jack in the Box Rises" adalah film horor tahun 2024 yang merupakan entri ketiga dalam seri "The Jack in the Box".
Disutradarai oleh Lawrence Fowler, film ini mencoba menghadirkan kembali teror dari kotak musik berhantu yang melepaskan iblis pembunuh. Namun, sayangnya, film ini gagal memberikan inovasi yang signifikan dibandingkan seri film sebelumnya.
Cerita berfokus pada Raven (Iasabella Colby Browne), yang dikirim ke sekolah asrama khusus perempuan. Di sana, ia menemukan kotak musik antik dan tidak sengaja melepaskan iblis bernama Jack.
Plotnya berputar di sekitar upaya Raven dan teman-temannya untuk bertahan hidup dari ancaman iblis tersebut. Sayangnya, alur cerita ini terasa klise dan kurang memberikan kejutan bagi penonton.
Salah satu aspek yang patut diapresiasi adalah desain karakter Jack. Penampilan fisiknya berhasil menciptakan aura menyeramkan yang mendukung suasana horor film ini.
Namun, desain karakter yang menarik ini tidak didukung dengan pengembangan cerita yang kuat, sehingga dampak horornya terasa kurang maksimal.
Pengaturan lokasi di sekolah asrama memberikan nuansa gothic yang seharusnya dapat meningkatkan ketegangan. Namun, penggunaan setting ini tidak dimanfaatkan secara optimal, sehingga atmosfer menakutkan yang diharapkan tidak tercapai.
Penggunaan ruangan gelap dan koridor sempit terasa monoton dan tidak menambah nilai lebih pada film. Dari segi akting, Iasabella Colby Browne sebagai Raven memberikan performa yang cukup baik.
Namun, karakter lain terasa datar dan kurang berkembang, membuat penonton sulit untuk terhubung atau peduli terhadap nasib mereka. Kurangnya pendalaman karakter ini menjadi salah satu kelemahan utama dari film ini.
Efek khusus dan adegan pembunuhan dalam film ini juga tidak memberikan sesuatu yang baru atau mengejutkan. Kebanyakan adegan terasa repetitif dan kurang kreatif, sehingga tidak mampu meninggalkan kesan yang mendalam bagi penonton.
Secara keseluruhan, "The Jack in the Box Rises" adalah upaya yang kurang berhasil dalam melanjutkan seri film sebelumnya.
Kurangnya inovasi dalam cerita, karakter yang tidak berkembang, dan penggunaan setting yang tidak maksimal membuat film ini terasa membosankan.
Bagi penggemar horor yang mencari sesuatu yang baru atau menegangkan, film ini mungkin tidak memenuhi ekspektasi. Meskipun demikian, bagi mereka yang mengikuti seri ini sejak awal, "The Jack in the Box Rises" mungkin masih layak untuk ditonton sebagai pelengkap trilogi.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Sentuhan Komedi dalam MV Terbaru Anne-Marie, I Don't Like Your Boyfriend
-
Ulasan Buku Terserah Apa Kata Orang: Menjalani Hidup Tanpa Kepura-Puraan
-
Ulasan Buku Beauty of Trauma: Keindahan di Balik Luka yang Dialami
-
Jennie Membagikan Pendapatnya Mengenai Proyek Akting untuk Masa Mendatang
-
Ulasan Buku The Power of Regret: Mengupas Sisi Psikologis Penyesalan
Artikel Terkait
-
Sinopsis Always Have Always Will, Film China yang Dibintangi Peng Yu Chang
-
Film Warfare, Kisah Nyata yang Wajib Banget Kamu Kepoin!
-
Pidato Paling Politik di Oscar 2025: No Other Land Karya Sineas Palestina-Israel
-
Menang Kategori Best Picture, Anora Bawa Pulang 5 Piala Oscar 2025
-
5 Rekomendasi Film dan Series India Tayang Minggu Ini di Platform Streaming
Entertainment
-
G-Dragon Diragukan Jadi Profesor KAIST, Heo Seong Beom Beri Tanggapan
-
Sinopsis If She Calls it Love, Drama Jepang yang Berkisah tentang Poliamori
-
Setelah 23 Tahun, Film A Walk to Remember Bakal Digarap dalam Versi Reboot
-
Popularitas Meroket, Film Animasi Ne Zha 2 Raup Dua Miliar Dolar di Box Office Global
-
Sinopsis Always Have Always Will, Film China yang Dibintangi Peng Yu Chang
Terkini
-
Masjid Kampus UGM Membludak! Jemaah Rela Kehujanan Demi Tausiyah Anies Baswedan
-
Ulasan Novel The Isle of Masks, Petualangan Seru di Venesia Abad ke-18
-
Mengungkap Misteri Desa yang Sekarat dalam Novel Penguasa Petir
-
Performa Kakang Rudianto Sempat Turun, Bojan Hodak Langsung Pasang Badan
-
Siksa Horor Thailand dalam Film 'Art of the Devil: Beginning'