Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | raysa zahra
Potret Pedro Pascal (IMDb)

Karier Pedro Pascal di dunia akting saat ini bisa dibilang sedang berada di puncaknya. Tapi sebelum dikenal lewat The Mandalorian atau The Last of Us, ia memerankan karakter ikonik Oberyn Martell di serial Game of Thrones.

Dalam wawancara terbaru bersama Vanity Fair, Pedro Pascal menyebut bahwa peran itulah yang benar-benar mengubah jalan kariernya di industri hiburan.

Sebelum tampil sebagai si karismatik Pangeran dari Dorne, Pascal sempat muncul dalam Graceland bersama Aaron Tveit dan satu episode Buffy the Vampire Slayer. Namun, belum ada satu pun yang membuat namanya meledak di publik.

Perannya sebagai Oberyn di season keempat Game of Thrones-lah yang menjadi pintu masuknya menuju sorotan utama.

"Itu benar-benar mengubah segalanya. Saya rasa itu alasan saya bisa berada di titik ini sekarang. Bukan cuma rasa—saya yakin,” kata Pedro Pascal, dikutip pada Senin (30/6/2025).

Ia juga tak lupa menyebut rasa terima kasihnya pada duo kreator Game of Thrones, David Benioff dan Dan Weiss, yang telah memercayakan karakter itu kepadanya.

David Benioff dan D. B. Weiss membesut Game of Thrones selama delapan season, dan saat itu Pedro Pascal masih berkutat di panggung teater Off-Broadway.

Mereka bisa saja memilih siapa pun yang mereka mau. Tapi mereka justru memberikan perhatian pada seseorang yang saat itu hanya punya pengalaman di teater regional, Off-Broadway, dan beberapa serial televisi,” ungkap Pedro Pascal.

Bukan hanya secara karier, Game of Thrones juga secara berpengaruh dalam personal Pedro Pascal. Ia mengaku sudah menjadi penggemar berat serial tersebut bahkan sebelum dirinya bergabung.

Aktor kelahiran April 1975 itu berkata bahwa terlepas dari apakah Oberyn Martell akan mengantarkannya menjadi bintang besar seperti sekarang atau tidak, karakter itu tetap akan selalu punya tempat spesial di hatinya.

Bisa berada di antara para pemain hebat, syuting di lokasi yang luar biasa, dengan kostum nyaman dan peran yang bagus? Sejujurnya, saya hampir nggak percaya semua itu benar-benar terjadi pada saya,” ujarnya lebih lanjut.

Game of Thrones merupakan serial yang diadaptasi dari seri novel fantasi populer karya George R.R. Martin dan berlatar di dunia fiksi bergaya abad pertengahan bernama Westeros.

Kisahnya mengikuti berbagai karakter dari keluarga bangsawan yang saling terhubung lewat intrik politik, drama emosional, hingga pertempuran besar yang brutal.

Lord Eddard Stark, Raja Robert Baratheon, Jon Snow, Daenerys Targaryen, dan Tyrion Lannister berebut kekuasaan untuk menduduki Iron Throne.

Seiring berjalannya musim demi musim, pengkhianatan dan perebutan kekuasaan mengubah peta politik Westeros secara drastis.

Aliansi baru terbentuk, rahasia terungkap, dan konflik pun tak terhindarkan. Dalam dunia Game of Thrones, tidak semua tokoh mampu bertahan hingga akhir cerita.

Sementara karakter Oberyn Martell yang dimainkan Pedro Pascal adalah anggota keluarga bangsawan House Martell, penguasa wilayah Dorne di Westeros.

Ia merupakan adik dari Pangeran Doran Martell dan mendiang Elia Martell, serta ayah dari delapan anak perempuan di luar nikah. Oberyn juga menjadi perwakilan Dorne di Dewan Kecil Raja Tommen I.

Suatu ketika, Oberyn Martell datang ke King's Landing dengan misi membalas kematian sang adik, Elia Martell. Targetnya adalah The Mountain yang diyakini bertanggung jawab atas tragedi itu.

Dalam duel maut melawan The Mountain, ia memang berhasil melukai lawannya dengan pisau beracun. Tapi sayangnya, itu belum cukup untuk menjatuhkan sang raksasa.

The Mountain justru membalikkan keadaan dengan menghancurkan tengkorak Oberyn menggunakan tangan kosong.

Adegan tersebut sampai sekarang masih jadi salah satu momen paling mengerikan dalam sejarah Game of Thrones.

Setelah Game of Thrones, karier Pedro Pascal melesat dan mendapat peran dari proyek-proyek besar, seperti Mandalorian di jagat Star Wars, Joel Miller di The Last of Us, dan terbaru Reed Richards/Mister Fantastic di The Fantastic Four: First Steps.

raysa zahra