Bayangkan deh, suatu hari Sobat Yoursay pulang ke rumah dan menyadari ada yang berbeda dengan sosok yang paling kamu kenal, ibumu sendiri. Cara dia bicara, cara dia bersolek, bahkan tatapan matanya, semuanya terasa asing. Dan tingkah anehnya membuatmu bertanya, “Masihkah dia ibu yang sama, atau ada sesuatu yang lebih gelap sedang menyamar di balik wajahnya?”
Itulah premis menegangkan yang diusung film garapan Randolph Zaini, berjudul: ‘Dia Bukan Ibu’, produksi MVP Pictures. Film ini siap tayang di bioskop dan digadang-gadang jadi salah satu sajian horor paling ditunggu lho.
Film Dia Bukan Ibu diangkat dari thread milik Jeropoint, kisah yang pernah viral di media sosial. Buat Sobat Yoursay yang tumbuh dengan konsumsi horor digital di X (Twitter) atau forum daring, kisah seperti ini tentunya punya daya tarik tersendiri, yang lahir dari percakapan sehari-hari, dekat dengan pengalaman pembaca, lalu berkembang jadi cerita penuh teka-teki.
Randolph Zaini tampaknya melihat celah menarik di sana. Sebagai sutradara yang pernah masuk nominasi Festival Film Indonesia (FFI) lewat Film Preman, kini, melalui Film Dia Bukan Ibu, kepiawaiannya akan digali lebih dalam lagi.
Berkisah tentang apa, sih? Yuk, kepoin bareng!
Sinopsis Film Dia Bukan Ibu
Setelah perceraian orang tua mereka, Vira (Aurora Ribero) dan adiknya Dino (Ali Fikry) harus menjalani kehidupan baru bersama ibunya, Yanti (Artika Sari Devi). Kehidupan yang seharusnya stabil dan penuh kasih sayang malah terasa canggung dan menegangkan. Rutinitas sehari-hari, yang biasanya dipenuhi tawa ringan atau canda sederhana, mulai digantikan keganjilan yang perlahan merayap ke dalam rumah mereka.
Perubahan dimulai ketika Yanti membuka usaha salon di rumah. Penampilannya yang dulunya familier kini berubah drastis. Riasan wajahnya semakin berlebihan, gaya berpakaiannya aneh, dan aura yang dipancarkan seolah-olah bukan lagi ibu yang mereka kenal.
Vira dan Dino merasakan ketidaknyamanan yang sulit dijelaskan. Senyum ibunya terasa dingin, tatapannya tajam, dan kadang gerak-geriknya tampak nggak sinkron dengan perilaku manusia biasa.
Setiap sudut rumah pun terasa berbeda. Lampu yang tadinya hangat kini seolah-olah menyorot bayangan yang menakutkan, dan suara-suara kecil dari dalam rumah terdengar seperti bisikan misterius.
Ketegangan semakin memuncak ketika Vira dan Dino mulai mengalami pengalaman aneh. Barang-barang yang berpindah tempat sendiri, bayangan yang melintas di tepi mata mereka, bahkan suara-suara yang menyerupai tangisan seorang wanita di tengah malam.
Semakin mereka mencoba mencari jawaban, semakin mereka sadar ada sosok yang tinggal bersama mereka, dan mungkin bukan lagi ibu yang mereka kenal.
Hal ganjil itu membuat mereka berada di persimpangan antara rasa takut dan keinginan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di rumah mereka.
Sebenarnya apa yang Viro dan Dina hadapi? Tontonlah Film Dia Bukan Ibu di bioskop!
Lalu, apa yang menarik dari film ini sampai Sobat Yoursay wajib nonton? Sini deh kulik bareng!
Apa yang Membuat Film Dia Bukan Ibu Menarik?
Dalam beberapa tahun terakhir, horor Indonesia mengalami kebangkitan. Dari horor urban legend, horor keluarga, hingga horor eksperimental. Semuanya hadir dengan gaya masing-masing.
Nah, Film Dia Bukan Ibu datang dengan pendekatan berbeda. Film ini mengulik ketakutan yang dirasakan banyak orang terkait keutuhan keluarga. Semenarik itu memang!
Selain Aurora Ribero, Ali Fikry, dan Artika Sari Devi yang jadi pusat cerita, film ini juga diperkuat dengan akting dari Sita Nursanti, Dian Sidik, Khiva Iskak, Husein Alatas, Fara Shakila, dan masih banyak bintang pendukung lainnya.
Kehadiran mereka tentunya memperkaya narasi, menghadirkan dinamika keluarga sekaligus mempertebal atmosfer filmnya yang mencekam.
Dan film ini jelas nggak sebatas memperlihatkan kengerian visual, tapi juga menggali sisi emosional terkait bagaimana anak-anak menghadapi kehilangan figur orang tua, dan bagaimana perasaan itu bisa berubah menjadi horor psikologis sepanjang durasi.
Catat Tanggal Rilisnya!
Rilis 25 September 2025. Tanggal ini bukan hanya jadi hari perilisan Film Dia Bukan Ibu, tapi juga momen yang kemungkinan besar akan ramai dibicarakan. Apalagi dengan basis penggemar thread aslinya yang sudah menanti adaptasi ini, film ini punya potensi besar untuk jadi perbincangan panjang di bioskop, media sosial, hingga forum daring.
Dengan arahan sutradara kawakan, jajaran pemain berbakat, serta premis yang dekat dengan kehidupan nyata, film ini siap menyuguhkan pengalaman horor yang berbeda. Yuk, kita nantikan kabar selanjutnya!
Baca Juga
-
Review Film Pools: Pesta, Duka, dan Kenangan yang Tertinggal di Dasar Kolam
-
Ulasan Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Potret Lelah Perempuan yang Nyata
-
Review Film Fixed: Di Luar Ekspektasi, Animasi yang Dijejali Komedi Cabul
-
Pikir Dulu Sebelum Kamu Bawa Bocil Nonton Film Panji Tengkorak
-
Dendam Berdarah, Menyingkap Kesadisan Film Darah Nyai
Artikel Terkait
-
Prilly Latuconsina Minder Usai Lihat Film Sineas Daerah, Kini Lebih Selektif Pilih Peran
-
Review Film Pools: Pesta, Duka, dan Kenangan yang Tertinggal di Dasar Kolam
-
Review Film My Beloved Stranger: Kisah Penyesalan yang Mendalam
-
Beban Berat Leya Princy Perankan Cinta di Film Rangga dan Cinta: Gak Mau Gantikan Dian Sastro
-
Ulasan Film Virus: Saat Wabah Virus Menyebar dan Menyebabkan Jatuh Cinta
Entertainment
-
House of Guinness, Serial Drama Keluarga Garapan Kreator Peaky Blinders
-
Timeless oleh Jaehyun NCT: Menghargai Cinta dan Momen yang Tak Terlupakan
-
6 Rekomendasi Drama Jepang yang Tayang September 2025, Ada Miss King
-
Proses Syuting Lupin Season 4 Tengah Berlangsung, Omar Sy Terekam Naik Kuda
-
Rich Brian Pulang Kampung! Siap Guncang Jakarta di Konser Where Is My Head?
Terkini
-
4 Serum Korea Zinc PCA untuk Kulit Berminyak, Kontrol Minyak Tanpa Kering!
-
Nafa Urbach Gegerkan Senayan! Janji Gajinya Bakal Disalurkan ke Guru, Lalu Dari Mana Penghasilannya?
-
Cerai dari Pratama Arhan, Begini Deretan Sumber Kekayaan Azizah Salsha
-
Ada Duo Striker Naturalisasi, PSSI Umumkan 23 Nama ke Timnas Indonesia U-23
-
Sering Kecolongan, Ong Kim Swee Minta Pemain Persik Kediri Jaga Konsentrasi