Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Irfan Hakim. (Instagram/wishnuaji28)
Rana Fayola R.

Irfan Hakim telah lama dikenal sebagai salah satu presenter papan atas di dunia hiburan Tanah Air. Namun di usia yang kini memasuki setengah abad, ia membuat kejutan besar dengan berani banting setir secara profesional.

Dirinya kini mantap menjalani karier sebagai penyanyi dangdut, sebuah keputusan yang menandai babak baru dalam perjalanan profesionalnya yang panjang.

Gebrakan yang dilakukan Irfan Hakim ini menunjukkan keseriusan yang tidak main-main. Bahkan, keseriusannya di dunia musik dangdut telah membuahkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi. Ia baru saja menyabet trofi sebagai Penyanyi Dangdut Pendatang Baru Pria Terbaik.

Ditemui di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/11/2025), ayah lima anak ini membagikan latar belakang keputusannya untuk menekuni genre musik dangdut.

Irfan menjelaskan bahwa salah satu pemicu utamanya adalah pengalaman puluhan tahunnya memandu berbagai ajang pencarian bakat dangdut di televisi. Pengalaman yang membuatnya mendalami dan mencintai genre musik ini.

"Jadi, yang penting sudah di usia 50 tahun gue ini, mengawali karier sebagai penyanyi dangdut," ujarnya, dikutip dari suara.com hari Kamis (27/11/2025).

Keseriusan sang presenter tidak hanya sebatas pengakuan lisan. Irfan membuktikan diri dengan tingkat produktivitas yang mengagumkan. Ia mengaku mampu menelurkan karya-karya baru secara cepat.

Dalam kurun waktu satu bulan, Irfan bisa merilis satu hingga dua single sekaligus. Sebuah capaian yang menunjukkan semangat berkarya yang luar biasa.

Etos Kerja Tinggi di Balik Produktivitas Karya

Salah satu karya terbarunya yang mencuri perhatian adalah sebuah lagu yang berjudul Hiroshima Nagasaki. Produksi video klip lagu ini bahkan digarap langsung di Jepang. Penggarapan video klip di Jepang tersebut dilakukan Irfan saat ia memanfaatkan momen kehadirannya di kompetisi ikan Koi tingkat dunia di Hiroshima.

"Pas ke Hiroshima, ya sudah, gue ke monumen Hiroshima... bikin klipnya di situ karena judulnya juga Hiroshima Nagasaki," jelas Irfan.

Proses produksi karya-karyanya juga terbilang kilat dan efisien. Hal ini dimungkinkan karena ia telah membangun fasilitas pendukung yang lengkap.

Irfan memanfaatkan fasilitas yang dimilikinya sendiri, mulai dari studio rekaman pribadi, tim pencipta lagu, hingga tim arranger yang siap sedia. Ketersediaan infrastruktur ini mempercepat laju produktivitasnya.

Mengenai berbagai komentar miring atau cibiran tentang keputusannya banting setir di usia yang tidak lagi muda, Irfan memilih untuk tidak ambil pusing. Ia memiliki pandangan tegas mengenai hal tersebut.

"Semua orang ngomong gini katanya 'Pendatang baru tapi sudah tua.' Ya biarin! Laku enggak laku mah itu nomor dua. Yang penting berkarya," tegas suami dari Della Sabrina Indah Putri itu.

Baginya, esensi sejati dalam hidup adalah terus menghasilkan karya. Di balik ritme kerja Irfan yang sangat produktif, tersimpan etos kerja yang sangat tinggi, bahkan cenderung workaholic. Ia dikenal sebagai sosok yang perfeksionis dan sangat detail terhadap hasil karyanya.

Irfan tidak segan memantau proses penyuntingan video hingga larut malam atau dini hari demi memastikan hasil akhir mencapai standar yang ia inginkan. Baginya, tiada hari tanpa berkarya.

Saking tingginya etos kerja Irfan, ia bahkan berkelakar bahwa pekerjaan seringkali hadir dalam mimpinya. 

Selain aktif menyanyi dan merilis lagu, Irfan Hakim juga mulai merambah dunia produser dengan memproduseri talenta baru, salah satunya adalah Rian Delano.