Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Putri
Ilustrasi Overthinking (freepik)

Overthinking, sebuah keadaan yang sering datang tanpa diundang. Layaknya hantu yang tak kelihatan, namun nyata mengubrak-abrik ketenangan. Pikiran itu muncul saat kita ingin rehat dari kerja seharian.

Smith dalam bukunya mengatakan, overthinking merupakan pikiran-pikiran negatif yang menyebabkan ketidakberdayaan dan menghambat kita dalam menyelesaikan masalah.

Kamu juga sering dihantuinya? Bukan hanya memanggil masa depan yang belum kelihatan, dia juga menggali masa lalu yang sudah coba diikhlaskan. Yap, tarikan masa lalu dengan bising,"seandainya aku dulu nggak pilih itu, pasti sekarang nggak begini". Atau juga dorongan jauh ke masa depan, khawatir yang berlebihan.

Jika diibaratkan, pikiran kita layaknya taman bunga yang beragam warna dan tumbuh rumput liar di sekelilingnya. Rumput liar pasti akan datang, disela-sela bunga begitupun pikiran negatif. Lalu bagaimana tugas kita ? Kita masih punya kendali untuk menjaga taman bunga dengan menyiangi rumput liar yang tumbuh.

Ada beberapa cara untuk kembali ke diri, ketika overthinking mengajak main-main :

  1. Stalbikan emosi dulu dengan menenangkan diri. Misalnya dengan relaksasi, jalan santai, seni, dan lain-lain.
  2. Kedua, coba untuk restrukturisasi kognitif. Kamu bisa memulai dengan mengidentifikasi ulang pikiran tadi dan menantang pikiran overthinking tersebut. "buktinya apa jika pikiran itu benar?"
  3. Ketiga, terapkan Downward Arrow Technique. Mempertanyakan arti dari pikiran spontan yang muncul sampai menemukan sampah pikiran.

Dalam sebuah hadist juga dikatakan bahwasanya :

Abu Hurairah RA Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda "Allah 'azza wajalla berfirman; Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia berdoa kepada-Ku"

Dari hadist tersebut, kita juga bisa belajar bahwasanya apa yang kita prasangkakan akan menjadi adanya. Lalu bagaimana jika pikiran kita dipenuhi pikiran negatif?

Dalam sebuah podcast, Habib Ja'far juga mengatakan bahwasanya kita perlu belajar untuk 'mengistirahatkan pikiran'. Kamu bisa mencoba teknik ini setiap malam sebelum tidur,

"coba ikhlaskan hal-hal yang telah terjadi hari ini dan coba belajar untuk maafkan orang-orang yang membuatmu kecewa/ kesal hari ini. Semoga, tidurmu lebih nyaman dan tenang".

Putri