Setiap manusia memiliki warna iris yang berbeda-beda, ada yang warna cokelat tua, cokelat terang, biru, hijau, abu-abu, sampai hitam. Warna ini tergantung dari jumlah melanin, yaitu zat yang dihasilkan oleh sel melanosit pada epitelium pigmen yang terletak di bagian belakang iris, jumlah melanin pasa stroma (lapisan iris), dan kepadatan sel di storma.
Ada kelainan khusus bagi beberapa orang yang memiliki warna iris berbeda antara satu mata dengan yang lain.
Mengutip dari Sehatq.com, heterochromia adalah kondisi ketika seseorang memiliki dua warna mata yang berbeda pada iris mata. Iris adalah bagian mata yang menentukan warna mata. Dalam bahasa Yunani, Heterochromia berarti "warna berbeda".
Heterochromia adalah kondisi jenis langka. Kelainan ini pada umumnya tidak membuat gangguan penglihatan atau kompilasi kesehatan apapun. Saking langkanya, dilaporkan sekitar satu dari seratus orang di Amerika Serikat memiliki beberapa kondisi dari Heterochromia.
Ketika seseorang memiliki heterochromia, jumlah melanin di mata berbeda-beda itulah mengapa muncul warna berbeda di bagian tertentu mata.
Jenis-jenis heterochromia:
1. Heterochromia Komplit
Biasanya memiliki warna mata yang benar-benar berbeda antara satu dengan yang lainnya. Contohnya salah satu warna iris berwarna kehijauan, sedangkan yang satu bewarna kecokelatan.
2. Heterochromia Sentral
Jenis heterochromia ini akan berdampak pada area sekitar pupil, warna pinggiran pupil akan berbeda .
3. Heterochromia Segmental
Pada jenis heterochromia ini warna pada area pinggiran pupil tidak terlihat. Jenis ini dapat terjadi pada slaah satu atau kedua mata sekaligus.
Heterochromia dapat karena bawaan lahir, keturunan dari orang tua, ada pula yang dapat terkena karena beberapa kondisi seperti:
- Cedera pada mata
- Inflamasi mata
- Pendarahan mata
- Tumor iris
- Operasi mata
- Dan sebagainya.
Untuk mengetahui penyebab pasti heterochromia, disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata komprehensif meliputi tes visual, pemeriksaan pupil, saraf mata, dan tekanan pada mata. Apabila heterochromia yang tidak menunjukkan appaun yang abnormal, maka tidak perlu penganan tertentu. Sebaliknya jika terjadi karena kondisi cedera dan beberapa kondisi yang sudah disebutkan di atas perlu diberikan penanganan yang sesuai.
Baca Juga
-
Makin Blak-blakan, Aaliyah Massaid Akui Bucin Ke Thariq Halilintar: Kamu Juara di Hati Aku
-
Mengenal Li Ran, Princess Eropa dari Asia Pertama, Istri dari Pangeran Charles Belgia
-
Fans Fuji Kecewa Konten Eksklusif Tersebar: Jadi Percuma Bayar
-
Nyanyi 'Cundamani' di Hadapan Happy Asmara, Celetukan Niken Salindry Bikin Ngakak Satu Venue
-
ARMY Next Level! Wanita Ini Pamer Rumah Berkonsep BTS, Semua Serba Ungu
Artikel Terkait
-
Hari Penglihatan Sedunia: Benarkah Lihat yang Hijau-Hijau Bikin Mata Sehat?
-
5 Tips Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital
-
Jangan Abai, Ini Bahaya Mata Kering Pada Anak Akibat Screen Time Berlebihan
-
Awas! Kecanduan Gadget Bikin Mata Anak Kering
-
Mata Sehat, Hidup Semakin Cerah! Ini 5 Kebiasaan Sederhana yang Wajib Dilakukan
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade