Penggunanaan rokok elektrik atau vape oleh masyarakat Indonesia, khususnya di daerah perkotaan, semakin hari kian meningkat. Selain dari segi jumlah keseluruhan, peningkatan pengguna rokok elektrik juga meningkat dari segi kelompok sosial dan jenis kelamin. Tidak hanya laki-laki, tapi perempuan juga sudah banyak yang menggunakan rokok elektrik.
Rokok elektrik digandrungi oleh banyak orang. Selain karena lebih modern dan terlihat keren bagi anak muda, juga karena anggapan masyarakat bahwa rokok elektrik atau vape lebih aman digunakan dibandingkan rokok konvensional. Anggapan muncul salah satunya karenakan rokok elektrik tidak menggunakan tembakau untuk menghasilkan asap dan rasa. Rokok elektrik bekerja dengan cara mengubah cairan menjadi asap ketika dihirup oleh pengguna.
Lalu apakah rokok elektrik benar-benar aman dan tidak memiliki dampak buruk seperti rokok konvensional?
Menurut WHO yang dimuat dalam jurnal berjudul "Electronic Nicotine Delivery Systems and Electronic Non-Nicotine Delivery Systems", terbit tahun 2016, rokok elektrik juga memiliki beberapa efek samping berbahaya bagi kesehatan penggunanya. Hal ini dikarenakan cairan vape juga mengandung banyak zat-zat berbahaya seperti pada rokok konvensional, misalnya nikotin, propelin glikol, gliserin, dan diasetilin.
Berikut ini adalah efek samping rokok elektrik atau bahaya vape, antara lain:
1. Gangguan pada Mulut
Rokok elektrik menghasilkan asap dari cairan dalam jumlah yang banyak, bahkan lebih banyak dari rokok konvensional. Asap yang dihasilkan dari cairan yang mengandung beberapa zat berbahaya dapat menyebabkan gangguan pada mulut seperti sariawan, gusi bengkak, bahkan bisa menyebabkan kanker mulut.
2. Penyakit Paru-Paru dan Organ Pernafasan
Asap dalam jumlah banyak yang dihasilkan oleh rokok elektrik pasti akan terhirup oleh pengguna maupun orang-orang di sekitarnya. Kandungan zat kimia diasetilin dalam asap tersebut dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru yang dapat menimbulkan penyakit yang serius. Selain itu, asap vape juga dapat menimbulkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) serta asma.
3. Kecanduan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Risky Kusuma Hartono dan Saiful Gurnadi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM), sebagian besar responden yang merupakan pengguna rokok elektrik menyampaikan kecanduan mereka.
Menurut para responden, rokok elektrik dapat menghasilkan rasa nyaman saat bekerja. Namun, saat tidak menggunakan rokok elektrik, mereka jadi kurang bisa berkonsentrasi dengan baik.
4. Menurunnya Produktivitas
Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa para perokok elektrik merasakan penurunan produktivitas kerja mereka setelah menjadi pengguna rokok elektrik. Dampak kesehatan yang ditimbulkan menyebabkan mereka menjadi lebih sering tidak masuk bekerja. Saat bekerja pun, mereka tidak bisa produktif seperti biasa, salah satunya karena sulit berkonsentrasi.
Demikian beberapa bahaya rokok elektrik yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.
Tag
Baca Juga
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Viral Isi Minyakita Hanya 750 ML, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
-
Mobil Terendam Banjir? Cegah Kerusakan dengan 5 Tips ini
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
Artikel Terkait
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
Ulasan Buku Hello, Habits: Mejadi Versi Terbaik Diri Lewat Kebiasaan Kecil
-
4 Toner Diklaim Ampuh Melembapkan Kulit Kering dan Memperbaiki Skin Barrier
-
Baru 5 Hari, Jurassic World Rebirth Mengganas di Puncak Box Office
-
Review Buku You Don't Need to be Loved by Everyone: Bahagialah Tanpa Validasi Siapa pun
-
Anime Boku no Hero Academia Vigilantes Lanjut Season 2, Bakal Tayang 2026 Mendatang