Sudah hampir 2 tahun negara Indonesia dilanda pandemi Covid-19 yang merenggut banyak korban jiwa. Hal ini membuat semua orang panik dan berbondong-bondong mencari informasi guna menyelamatkan diri mereka dari terjangkitnya virus Covid-19. Mulai dari menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah, hingga memperbaiki pola hidup, terutama pola makan. Namun hal tersebut baiknya tak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, orangtua yang memiliki anak, terlebih lagi anak yang masih dalam masa tumbuh kembang pun harus tetap memperhatikan pola gizi untuk anak-anak. Hal tersebut bertujuan agar sang anak tetap mendapatkan asupan yang bergizi seimbang dan tumbuh kembang tetap optimal meskipun dalam situasi pandemi Covid-19.
Ada banyak hal yang perlu diketahui orangtua yang memiliki anak dalam masa tumbuh kembang. Asupan zat gizi atau nutrisi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan karena memiliki peranan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Terutama pada balita, kebutuhan asupan zat gizi harus terpenuhi dengan baik. Jika tidak, anak dapat mengalami kekurangan gizi yang dapat menyebabkan munculnya kondisi gagal tumbuh atau biasa disebut stunting. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk mengatur pola makan anak agar mendapatkan assupan yang bergizi seimbang.
Dengan melakukan pola makan yang benar dan mengatur asupan gizi sedemikian rupa sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI mengenai asupan gizi yang ideal bagi anak untuk menunjang tumbuh kembang. Terlebih lagi, pada usia balita atau biasa disebut dengan golden age yang merupakan usia yang penting karena usia tersebut sang anak dalam proses pertumbuhan yang sangat pesat. Sangat disayangkan apabila pada masa pertumbuhannya, sang anak tidak mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
Dilansir dari jurnal yang ditulis oleh Muthya dkk (2021), mununjukkan bahwa perilaku yang tepat untuk memberikan pola makan pada anak agar tetap terjaga keseimbangan status gizi anak yakni dengan cara otoratif. Otoratif sendiri merupakan pola asuh di mana orangtua mendorong anak untuk mandiri namun masih menerapkan batasan pada tindakan anak. Efek lain dari otoratif pun memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang tinggi. Orangtua yang otoratif pun cenderung mendorong anak untuk mengambil keputusan dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Selain perilaku dan dorongan dari orangtua yang otoratif, penting juga untuk memperhatikkan jadwal makan dan jenis makanan yang diberikan kepada anak. Apabila kandungan gizi makanan anak terpenuhi maka hal-hal yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak pun akan terbantu. Berikut hal-hal mendasar yang dapat menunjang asupan gizi anak:
1. Vitamin
Vitamin merupakan salah satu hal penting yang harus diberikan kepada anak. Vitamin A, B, C, D dan E sangat dibutuhkan selama proses tumbuh kembang anak. Terlebih lagi untuk para orangtua yang menginginkan anaknya memiliki postur badan yang tinggi, maka vitamin D sangat cocok diberikan karena dapat membantu penyerapan kalsium yang dibutuhkan oleh tulang. Vitamin D banyak dijumpai pada susu dan produk olahan seperti bayam, ikan, kacang kedelai, hingga telur.
2. Kalsium
Kalsium adalah salah satu zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak sehingga tak boleh begitu saja dilupakan. Seorang anak harus memiliki asupan kalsium yang cukup agar memiliki tinggi tubuh yang ideal. Kalsium memiliki peranan yang amat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Tak hanya itu, kalsium juga dapat memperkuat otot-otot tubuh.
3. Protein
Protein memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan anak, loh. Protein sangat dibutuhkan untuk membentuk sel dan jaringan tubuh serta menghasilkan hormon yang baik untuk tubuh si kecil. Tak hanya itu, protein juga dapat membantu memecah makanan menjadi energi. Ada banyak jenis pilihan makanan yang mengandung protein tinggi, mulai dari telur, daging sapi, daging ayam, ikan, hingga biji-bijian atau kacang-kacangan.
4. Zat Besi
Zat besi merupakan bagian yang tak boleh begitu saja dilewatkan dalam proses tumbuh kembang si kecil. Zat besi dibutuhkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke organ-organ penting dalam tubuh si kecil, termasuk ke otak.
5. Susu
Selain memberikan makanan yang memiliki banyak gizi untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya, orangtua juga bisa memberikan susu sebagai pelengkap asupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh sang buah hati.
Dengan mencukupi kebutuhan gizi anak melalui makanan yang bergizi seimbang dan multivitamin tambahan di atas, maka akan lebih mudah bagi anak untuk mendapatkan tumbuh kembang yang optimal bagi sang anak terlebih lagi disaat pandemi seperti ini. Namun, apabila sang anak tidak mendapatkan asupan zat gizi yang cukup, terutama disaat pandemi seperti ini, selain kemungkinan berdampak pada kekurangan gizi, sang anak juga dapat dengan mudah terserang penyakit akibat daya tahan tubuh yang lemah, ditambah lagi resiko mudah terserang penyakit tersebut akan terus terbawa ketika kelak ia semakin dewasa dan memiliki banyak aktivitas.
Para orangtua dapat menyiasati hal tersebut agar sang anak tetap mendapatkan asupan gizi seimbang dengan melakukan hal-hal sederhana dan mengubah pola pemberian makan, seperti membeli bahan makanan yang mengandung zat gizi tinggi dan baik untuk pertumbuhan anak lalu memasaknya sendiri di rumah. Di samping lebih hemat, hal tersebut juga dapat menjamin kandungan untuk asupan makanan yang diberikan kepada anak.
Jadi, secara tidak langsung para orangtua juga dapat mengontrol asupan yang dikonsumsi oleh sang anak. Mungkin terlihat lebih sulit karena harus memasak bahan makanannya sendiri dan memakan waktu lama hingga dapat dihidangkan. Namun hal tersebut memiliki banyak sekali manfaat yang positif, terlebih lagi apabila masakan yang dihidangkan diberikan dengan berbagai variasi setiap harinya agar sang anak tak mudah merasa bosan saat mengkonsumsinya.
Untuk menghindari kebosanan atau kurang tertariknya anak saat makan, maka dapat dilakukan dengan cara memberikan variasi menu, berkreasi dengan mencetak nasi atau lauk dengan menggunakan cetakan bento yang lucu sehingga mampu menarik minat makan anak. Selain itu, para orangtua juga dapat mengatur pola makan anak dengan cara tidak memberikan anak jajanan atau susu yang berlebihan diwaktu sebelum makan, hal tersebut berguna agar anak tidak cepat merasa kenyang sebelum mengkonsumsi makanan utamanya.
Pesan gizi seimbang yang perlu diketahui orangtua untuk anak usia 2 – 5 tahun yaitu :
- Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama dengan keluarga untuk menghindari atau mengurangi anak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi. Dianjurkan untuk makan secara teratur 3 kali sehari. Perlu diketahui bahwa sarapan merupakan hal penting terutama bagi anak-anak karena sedang dalam masa tumbuh kembang otak yang sangat bergantung pada asupan makanan secara teratur.
- Perbanyak konsumsi makanan tinggi protein seperti ikan, telur, susu, tahu dan tempe karena pertumbuhan pada anak membutuhkan pangan sumber protein dan sumber lemak kaya Omega 3, DHA, EPA yang banyak terkandung pada ikan. Selain itu, anak-anak dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan dan telur karena memiliki kualitas protein yang baik.
- Perbanyak konsumsi sayuran dan buah sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat. Vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk mencegah kerusakan sel. Sedangkan serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat mencegah serta menghambat perkembangan sel kanker pada usus besar.
- Batasi mengkonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin, dan berlemak karena makanan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis tidak menular.
- Minum air putih sesuai kebutuhan. Anak-anak dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 1200–1500 ml air/hari, dan tidak membisakan mengkonsumsi minuman manis atau bersoda.
- Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari untuk membantu melatih dan menstimulasi kemampuan sosial serta mental anak. Hal tersebut akan mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan pada anak. Namun, pada masa pandemi seperti saat ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dengan cara selalu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau handsanitizer, menjauhi keramaian, menjaga jarak, serta mengurangi mobilitas dan interaksi.
Dengan memenuhi asupan makanan yang bergizi seimbang untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tetap optimal, mematuhi protokol kesehatan juga sangat diperlukan agar terhindar dari Covid-19.
Sumber:
https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/931/724
https://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman%20Gizi%20Seimbang.pdf
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Target Ekonomi 8 Persen Bukan Mimpi, Menteri Rosan Mau Masifkan Investasi
-
Dorong Aktivitas Ekonomi, Pemerintah Kejar Pembangunan KEK dan PSN
-
RI Perlu Lompatan Pertumbuhan Ekonomi Agar Keluar dari Jebakan 'Batman'
-
Prabowo Ingin Ekonomi RI Terbang 8 Persen, Faktanya Tahun Depan Makin Berat
-
Kocar-kacir Kelas Menengah RI, Rata-rata Tabungannya Tinggal Rp1,8 Juta
Health
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Bek Timnas Rizky Ridho Selalu Minum Sambil Jongkok, Ini Alasannya
-
5 Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar pada Kesehatan, Jangan Sepelekan Ya!
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
Terkini
-
Farhat Abbas Tantang Denny Sumargo Buktikan Rencana Bagi-Bagi Uang Donasi Agus ke Orang Lain
-
Membangun Hubungan Ditengah Bencana Serangan Zombie dalam Film 'Zombieland'
-
Membangun Sikap Kritis dalam Menangkal Ulasan Palsu di Google Maps
-
Bukan Kim Nam Gil, Drama Korea True Education akan Dibintangi Kim Moo Yeol
-
Malaysia Diminta Tak Tiru Strategi Timnas Indonesia di AFF 2024, Ada Apa?