Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Xandra Junia Indriasti
Ilustrasi Stres. (freepik)

Stres seolah menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang sering dialami hampir semua orang. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang terkena stres, mulai dari faktor internal hingga eksternal. Namun, tahukah kamu jika kondisi tersebut terbagi menjadi beberapa jenis?

Berikut ini, hellosehat, alodokter, dan orami merangkum tiga jenis stres yang wajib diketahui!

1. Eustress

Eustress memiliki durasi yang pendek dan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari. Jenis ini muncul ketika ada sesuatu yang dianggap tantangan, ancaman, atau berbahaya. Contoh, saat akan melakukan presentasi, wawancara kerja, dan melamar pasangan.

Gejalanya sendiri mencakup peningkatan denyut jantung, napas menjadi cepat, kadar gula naik, serta mudah berkeringat. Semuanya muncul secara kilat dan singkat. Beberapa orang ada yang juga mengalami pusing, sakit perut, dan kecemasan berlebih.

Jenis ini juga dikenal dengan istilah stres akut. Jika kondisinya sudah semakin memburuk, maka dapat menyebabkan gangguan yang mengancam jiwa, seperti serangan panik akibat trauma masa lalu.

2. Stres Periodik

Stres ini merupakan tingkat lanjutan dari jenis akut, di mana kamu mengalaminya hingga berepisode atau terlalu sering. Biasanya, disebabkan oleh pengambilan beban dan tanggung jawab dalam hidup yang terlalu banyak.

Seringkali, penderita stres periodik merasa kacau dan lelah karena terus menghadapi masalah yang dianggap sulit serta tak kunjung selesai. Gejalanya sama dengan jenis stres akut, namun waktunya lebih sering.

Jenis stres periodik dapat mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik. Jika dibiarkan terlalu lama, akan menyebabkan penyakit jantung serta depresi.

3. Stres Kronis

Jenis ini berada di tingkat yang tinggi dan bisa terjadi dalam jangka waktu lama, seperti penyakit kronis pada umumnya. Dampaknya bagi kesehatan cukup banyak, meliputi memicu anxiety, penyakit jantung, hipertensi, sistem imun lemah, hingga depresi.

Selain itu, stres kronis dapat menimbulkan gejala fisik seperti insomnia, sakit perut, dan pusing. Penyebab terjadinya jenis ini beragam. Bisa berasal dari keluarga, hubungan yang tidak harmonis, masalah ekonomi, atau lingkungan kerja buruk.

Lalu, seseorang yang memiliki trauma cenderung berisiko terkena stres kronis. Gejala lain yang juga dirasakan penderita jenis ini adalah cepat lelah, sulit fokus, serta ada perubahan nafsu makan secara drastis.

Itulah tiga jenis stres yang perlu diketahui dan seringkali muncul. Namun, kamu tidak dianjurkan untuk mendiagnosis sendiri, sehingga jika mengalami keluhan terkait segera hubungi para ahli guna diperiksa lebih lanjut.

Xandra Junia Indriasti