Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Yulianti Prasetyaningsih
ilustrasi pasangan (unsplash)

Apakah Anda pernah mendengar bahwa buang air kecil setelah berhubungan seksual adalah sesuatu yang penting. Mungkin terkadang berpikir apa, sih, hubungannya? Sejatinya, para ahli kesehatan memang sangat menyarankan buang air kecil setelah berhubungan seksual. Hal ini terutama bagi para wanita yang lebih rentan terkena penyakit menular seksual. 

Menurut halodoc, Dr. Alyssa Dweck, pakar ginekolog dari CareMount Medical, New York, mengatakan bahwa buang air kecil dapat membantu membersihkan uretra dari bakteri yang berbahaya serta mengurangi risiko terinfeksi penyakit menular seks. Air seni akan secara otomatis membuang bakteri yang masuk utera ketika Anda buang air kecil.

Selain itu buang air kecil juga disarankan sebelum melakukan hubungan seksual untuk mencegah kantung kemih tertekan ketika terjadi penetrasi. Ini juga mencegah terjadi anyang-anyangen dalam bahasa Jawa. Yaitu keinginan untuk buang air kecil namun ketika dikeluarkan hanya sedikit. 

Tidak ada aturan kapan Anda harus buang air kecil setelah berhubungan seksual. Bisa langsung setelah berhubungan, maupun beberapa menit setelah berhubungan. Perasaan ingin buang air kecil tidak selalu muncul, namun alangkah baiknya untuk tetap ke kamar mandi untuk segera mengosongkan kantung kemih.

Selain itu Anda juga perlu untuk membersihkan area intim dengan air guna mencegah bakteri yang disebabkan oleh melembabnya area vital. Tidak perlu mencuci dengan sabun tertentu area intim setelah berhubungan seksual, cukup membilasnya dengan sabun dan mengeluarkan air seni saja. 

Namun, ketika terjadi penetrasi akan secara otomatis menekan kantung kemih. Sehingga keinginan untuk buang air kecil itu seharusnya ada.

Membersihkan area intim dan segera buang air kecil setelah berhubungan intim tidak selalu menghindarkan Anda dari penyakit menular seksual. Namun hal ini dapat mengurangi resikonya. 

Tetap yang utama adalah menjaga kebersihan dan kelembaban organ intim. Dengan sering mengganti celana dalam dapat mencegah berkembang dengan cepatnya bakteri di area intim. Selain itu yang tidak kalah penting, tetap setia dan tidak bergantai-ganti pasangan dapat menurunkan resiko terkena penyakit menular seksual. 

Yulianti Prasetyaningsih