Disalahpahami oleh kebanyakan orang, orang dengan kepribadian deep think namun nyatanya hanyalah sekedar overthink. Orang dengan kepribadian deep think adalah individu yang bijaksana dan brilian yang lebih suka meluangkan waktu, bahkan dalam masyarakat teknologi yang serba cepat saat ini, dan memahami diri mereka sendiri, dunia, dan orang-orang di sekitar. Sebelum masuk pada penjelasan lebih lanjut, mari simak apa itu deep thinker dan over thinker.
Deep thinker adalah seorang pemikir mendalam. Seseorang yang suka memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan memaknainya. Seorang deep thinker akan mencari tahu secara mendalam apa yang dianggapnya menarik. Sedangkan over thinker adalah orang yang terlalu memikirkan hal-hal tidak penting secara berlebihan dan lebih suka berandai-andai.
"Overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan serta overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir,” ujar Wirdatul Anisa Psikolog dikutip penulis pada Kuliah Online CPMH UGM pada Jumat (18/6).
Lantas bagaimana cara mengetahui apakah kita termasuk pribadi yang deep thingker atau over thinker?
Pertama
Deep thinker cenderung banyak melakukan aktivitas atas apa yang dipikirkannya. Misal ketika ingin mengetahui apakah pasangannya selingkuh atau tidak, si deep thinker akan melakukan 'sesuatu' untuk mengetahui apakah benar atau tidak.
Sedangkan si over thinker hanya sekedar berandai-andai. Hanya timbul banyak pertanyaan yang cenderung tidak penting dalam pikirannya sendiri. Sering hanya mengandalkan perasaannya tanpa fakta pendukung.
Kedua
Karakteristik umum yang dimiliki oleh para deep thinker adalah bahwa mereka perencana yang rajin. Banyak dari mereka suka memikirkan masa depan dan merencanakan bulan, atau tahun mereka untuk masa yang akan datang. Karena mereka melihat sesuatu dari perspektif jangka panjang dan memikirkannya secara matang-matang sebelum akhirnya mengeksekusinya.
Berbeda dengan seorang over thinker. Mereka cenderung takut untuk merencanakan apapun. Karena pikirannya selalui diliputi masalah-masalah yang sepertinya akan muncul apabila mereka melakukan suatu hal.
Ketiga
Analitis dan kreatif adalah sifat-sifat bawaan yang dimilik oleh seorang deep thingker, inilah yang menjadikan mereka pemecah masalah yang sangat baik. Seorang deep thinker mampu merekonstruksi sebuah masalah dan mencoba untuk memprediksi hasilnya dan kemungkinan-kemungkinan yang akan menjadi penghambatnya.
Berbeda jauh dengan deep thinker, seorang over thinker sulit untuk memecahkan masalah. Karena terlalu ragu untuk melangkah. Menganggap segala sesuatu secara berlebihan dan memandang semua jalan keluar memiliki resiko.
Itulah sedikit perbedaan namun begitu signifikan antara seorang deep thinker dan seorang over thinker. Cukup mudah bukan melihat perbedaan sikap yang dimiliki mereka? Apa kalian termasuk salah satunya?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Belajar Pentingnya Memahami Perbedaan dan Keragaman Melalui Film Elemental
-
Nada-Nada Darurat, Mengurai Makna 5 Suara Sirine Ambulans
-
Ulasan Buku Untuk Kamu yang Terlalu Banyak Berpikir Karya Aera Rein
-
Lulusannya Sama-Sama Jadi TNI, Apa Perbedaan Unhan vs Akmil?
-
Apakah PPPK Dapat Pensiun? Ini Bedanya dengan PNS!
Ulasan
-
Lezatnya Olahan Menu di Skuydieat, Cabe Ijonya Menggugah Selera
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Penikmat Manis Merapat! Ini 4 Cafe Dessert di Jogja yang Enak dan Aesthetic
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
We Are Pharmacists: Webtoon Soal Edukasi Obat-obatan dan Sistem Apotek!
Terkini
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
4 Tisu Penghapus Makeup yang Praktis dan Travel Friendly, Dijamin Bersih!
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Belajar Pentingnya Memahami Perbedaan dan Keragaman Melalui Film Elemental
-
Bandai Namco Diguncang Isu: Pembatalan Proyek Besar dan Krisis Internal