Rokok mengandung zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi seorang perokok melainkan juga berbahaya bagi orang di sekitar perokok atau yang biasa disebut perokok pasif. Perokok pasif (passive smoker) adalah orang yang bukan perokok namun secara sadar maupun tidak sadar menghirup asap rokok yang ada di udara.
Berdasarkan penelitian oleh Imperial College London menyatakan bahwa prevalensi perokok pasif di Indonesia yaitu 78,4 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain seperti China sebesar 48,4 persen, Bangladesh sebesar 46,7 persen, dan Thailand sebesar 46,8 persen. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 populasi perokok pasif di Indonesia mencapai 96,9 juta jiwa yang terdiri dari 30,2 juta jiwa laki – laki dan 66,7 juta perempuan.
Menurut pencatatan Riskesdas tahun 2013, sekitar 25.000 perokok pasif meninggal akibat terpapar asap rokok dan angka tersebut dapat meningkat setiap tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi bahwa angka kematian perokok pasif akan mencapai 600.000 jiwa per tahun.
Kenapa Menjadi Perokok Pasif Lebih Berisiko Terkena Penyakit?
Terdapat lebih dari 4.000 zat kimia yang terkandung dalam asap rokok, di antaranya setidaknya terdapat lebih dari 400 zat yang dapat membahayakan kesehatan dan lebih dari 43 zat kimia dapat menyebabkan kanker atau karsinogenik. Menurut pakar kesehatan, dari 100% bahaya asap rokok, sebesar 75% bahaya asap rokok dirasakan pada perokok pasif.
Menurut hasil penelitian Dr. Paul Frey diketahui bahwa perokok pasif memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskuler dibandingkan perokok aktif. Terdapat beberapa opini yang menyebutkan mengapa perokok aktif mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan degan perokok aktif, antara lain : (1) Menghirup asap rokok yang keluar secara langsung tanpa melalui filter (2) Menghirup asap rokok yang keluar dari perokok (keluar dari mulut atau hidung). Namun masih belum ada penelitian yang valid mengenai kedua hal tersebut.
Apa Saja Dampak Terpapar Asap Rokok Bagi Seorang Perokok Pasif?
Ibu hamil, anak – anak dan lansia merupakan kelompok – kelompok dengan risiko tinggi untuk terkena bahaya asap rokok. Orang yang terpapar asap rokok dalam waktu lama memiliki risiko 20 – 30% lebih tinggi terkena kanker paru – paru. Kanker paru – paru disebabkan oleh zat karsinogen yang dihirup oleh perokok pasif. Selain kanker paru – paru, terlalu sering terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga dapat berakhir kematian.
Bahaya terhadap Ibu hamil dan janin
Ketika seorang ibu hamil menghisap asap rokok, janinnya juga dapat terkena bahan kimia yang terkandung dalam asap tersebut. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko :
- Kelahiran dini
- Lahir mati
- Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
- Cacat lahir, seperti bibir sumbing
- Kanker anak, yaitu kanker hati
Bahaya terhadap anak – anak
Anak – anak umumnya sangat rentan terhadap penyakit. Anak – anak yang sering terpapar asap rokok akan lebih rentan terhadap batuk, mengi, dan sesak napas. Paru – paru mereka lebih lemah dan tidak tumbuh secara maksimal. Penyakit yang umumnya muncul pada anak yang sering terpapar asap rokok yaitu penyakit paru – paru di antaranya :
- Bronkitis
- Asma
- Pneumonia
- Infeksi telinga tengah
Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Menghindari Asap Rokok?
Untuk orang yang tidak merokok atau perokok pasif
- Menjauhi orang yang merokok
- Menggunakan masker sebagai proteksi
- Membersihkan seluruh sudut ruangan karena zat rokok mudah menempel pada permukaan ruangan
Untuk orang yang merokok atau perokok aktif
- Merokok di ruang terbuka
- Usahakan merokok ketika tidak ada orang lain di sekitar
- Berhenti merokok
Kita tentunya tidak dapat mengontrol perilaku orang lain. Kita tidak mempunyai hak untuk memerintah seseorang untuk tidak merokok. Namun itu bukan menjadi alasan untuk berperilaku sesuka hati dengan merokok tanpa memperhatikan sekitarnya. Diperlukan kesadaran dari para perokok bahwa apa yang dilakukannya membawa kerugian bagi banyak orang.
Baca Juga
Artikel Terkait
Health
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Mata Lelah Gara-gara Layar? Ini 6 Jurus Sakti Biar Gak Cepat Rusak
-
Otak Lemot Karena Scroll Media Sosial? Ini Cara Detoks Simpel dan Efektif
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
Terkini
-
Nggak Perlu Salon Tiap Hari! Begini Cara Rawat Rambut Curly di Cuaca Tropis
-
Catatan Dingin di Tengah Drama Panas: Jule Lebih Takut Hilang Kontrak?
-
Jogja Eco Style 2025: Merajut Estetika dan Keberlanjutan Ecoprint
-
Bye-bye Stres! 10 Hewan Peliharaan Ini Bikin Rumah Bahagia Tanpa Repot
-
Psywar Berujung Petaka: Lamine Yamal Gigit Jari di El Clasico, Real Madrid Tertawa!