Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Intan NI
Ilustrasi produk Hyaluronic Acid. (pexels.com/@ron-lach)

Hyaluronic acid merupakan salah satu bahan pelembab yang populer dalam sejumlah produk skin care. Dirangkum dari The Healthy pada Senin (16/05/22), menurut Nancy Samolitis seorang dokter kulit, hyaluronic acid adalah molekul gula yang terjadi secara alami di kulit manusia dan jaringan lainnya. Bahan ini juga memiliki tekstur seperti jeli dan dapat menahan lebih dari 1.000 kali beratnya dalam air. Hal ini memberikan efek kenyal dan hidrasi yang baik untuk kulit. Untu mengetahui lebi dalam, berikut dua hal penting yang harus diketahui tentang hyaluronic acid menurut ahli kulit dan kecantikan.

1. Cara Kerja dan Fungsi

Hyaluronic acid bekerja seperti magnet yang menarik air ke dalamnya dan memastikannya tidak menguap dari kulit.

“Itu membuatnya dapat menghidrasi dan efektif dalam mengobati kehilangan air transepiderman atau dehidrasi,” kata Karen Fernandez selaku ahli kecantikan di klinik SkinSpirit dikutip dari The Healthy.

Meskipun memiliki kata ‘asam (acid)’ dari namanya, namun hyaluronic acid ternyata tidak memiliki sifat untuk mengeksfoliasi kulit atau sebagai eksfoliator.

“Karena hyaluronic acid membantu menarik kelembapan, itu tidak hanya bagus untuk untuk membantu hidrasi kulit tetapi juga berfungsi sebagai cara untuk menyamarkan garis-garis halus, kerutan, dan area lain di wajah sekaligus membantu memperbaiki tanda-tanda penuaan dan memberikan tampilan yang lebih segar pada kulit,” tutur Dr. Marisa Garshick yang merupakan seorang dokter kulit di New York City.

2. Risiko dan Efek Samping

Karena memiliki sifat untuk melembabkan kulit, kebanyakan orang tidak memiliki masalah dalam penggunaan hyaluronic acid di produk skin care yang mereka pakai.

“Karena hyaluronic acid secara alami ditemukan di kulit, ia memiliki kemungkinan lebih rendah untuk dapat menyebabkan sensitivitas kulit atau reaksi alergi,” jelas Zain Husain seorang dokter kulit lainnya di New Jersey.

“Jika Anda mengalami efek samping seperti kemerahan, gatal, atau bengkak saat menggunakan hyaluronic acid secara topikal, pastikan untuk menghentikan penggunaan produk tersebut dan konsultasikan dengan dokter kulit Anda,” sambungnya lebih lanjut.

Dr. Garshick juga memberikan imbauan untuk orang-orang dengan kulit yang rawan rosacea agar menggabungkan hyaluronic acid secara bertahap untuk menghindari reaksi sensitif pada kulit. Selain itu, ia juga memperingatkan orang-orang tentang efek samping dari filler hyaluronic acid.

“Penting untuk diingat bahwa semua filler dapat memiliki potensi efek samping termasuk memar, bengkak, atau risiko oklusi pembuluh darah yang jarang tetapi mungkin untuk terjadi,” ujarnya.

Itulah 2 hal penting menurut para ahli yang harus kamu ketahui sebelum menggunakan produk Hyaluronic Acid.

Intan NI