Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Vallencia Zhang
ilustrasi lipbalm. (Pixabay.com)

Yang namanya perempuan tentunya tidak akan jauh-jauh dari yang namanya make up. Salah satu alat make up yang seolah-olah wajib dibawa ke mana-mana dan selalu ada di tas perempuan ialah lipstik atau pewarna bibir.

Ada begitu banyak jenis lipstik yang sekarang tersedia. Ada yang berbentuk cair seperti liptint, lip cream dan lain sebagainya. Inovasi-inovasi ini diciptakan mengingat penggunaan lipstik yang seolah sudah menjadi rutinitas setiap hari.

Akan tetapi, tanpa kita sadari, ternyata lipstik mengandung banyak zat kimia yang dapat memicu alergi pada beberapa tipe orang.

Merangkum dari hellosehat.com, berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai alergi lipstik.

1. Apa itu alergi lipstik?

Alergi lipstik biasanya muncul sebagai reaksi dari sistem imun kita terhadap zat kimia tertentu (alergen) yang terdapat di dalam lipstik. Kondisi ini kemudian disebut sebagai alergi kontak cheilitis yang di mana reaksi ini tergolong dalam hipersensitivitas tipe IV (alergi yang muncul sebagai reaksi peradangan pada bahan tertentu).

2. Apa saja gejala alergi lipstik?

Alergi lipstik ini bisa menimbulkan gejala seperti bibir yang terasa gatal, terbakar, bahkan hingga bengkak yang terjadi dalam kurun waktu 24 sampai 72 jam serta dapat berlangsung selama beberapa hari.

Rasa panas yang muncul di bibir setelah penggunaan lipstik bisa jadi menjadi gejala awal alergi lipstik. Setelah itu, biasanya reaksi alergi itu akan menimbulkan sensasi bibir seperti terbakar hingga mati rasa.

Sedangkan, rasa gatal akibat penggunaan lipstik biasanya akan muncul setelah beberapa jam penggunaan dan bisa bertambah gatal seiring waktu.

Selain rasa panas dan gatal, bibir mulai terasa kaku dan permukaan kulit bibir mulai retak dan mengelupas. Parahnya, hal ini dapat memicu bibir bengkak yang pada umumnya terjadi sebagai reaksi ketika tubuh melawan zat pemicu alergi.

3. Apa penyebab alergi lipstik?

Alergi lipstik disebabkan oleh peradangan kulit yang dihasilkan sistem imun ketika bereaksi dengan zat kimia yang ada di dalam lipstik.

Dikutip dari riset terbitan Minnesota Medical Association (2017), ada beberapa kandungan pada lipstik yang berpotensi menyebabkan alergi.

- Benzophenone-3, kandungan tabir surya yang ada di dalam lipstik. Kandungan ini bisa memicu alergi yang menimbulkan gejala bibir bengkak dan melepuh.

- Bahan perasa yang biasanya ada di dalam lipstik, seperti rasa menthol atau peppermint. Kedua bahan ini dapat memicu alergi lipstik.

- Pewangi tambahan yang ditambahkan ke dalam lipstik, seperti limonene, cinnamic alcohol, dan balsam peru. Pewangi tambahan ini dapat menimbulkan reaksi alergi berat, seperti bibir yang bengkak dan melepuh hingga munculnya lenting.

- Pelembap. Jika biasa bahan pelembap bisa membantu mengurangi risiko alergi, maka ada beberapa bahan yang justru dapat memicu alergi ringan, seperti resin, minyak wijen, minyak jarak, dan propolis.

- Bahan pewarna seperti Carmine, quinazoline yellow, D&C Yellow #11, D&C Red #7, 17, 21 (eosin), 36, lithol Rubine BCA, dan lain sebagainya.  Kita dapat memperhatikan kandungan bahan pewarna ini di bagian komposisi yang tertera di kemasan lipstik.

Itu adalah beberapa hal yang perlu diahami terkait alergi lipstik. Perlu diketahui bahwa alergi lipstik ini bisa berpotensi mengancam nyawa kita jika bengkak yang terjadi menjalar hingga ke saluran pernapasan kita.  Semoga artikel ini bermanfaat.

Vallencia Zhang