Orangtua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk kehidupan anak-anaknya mulai dari masalah pendidikan hingga masa depannya kelak. Karena itu mereka selalu mengupayakan hal yang terbaik salah satunya dengan cara melindungi anaknya dari segala bahaya. Itu semua dilakukan sebagai tanda bukti kasih sayang mereka terhadap anak-anak mereka.
Namun sebagian orang tua terlalu melarang anak-anaknya untuk berbuat hal ini dan itu, tindakan ini disebut dengan over protective. Over protective yaitu kecenderungan dari pihak orangtua untuk melindungi anak secara berlebihan dengan memberikan perlindungan terhadap gangguan dan bahaya fisik maupun psikologis, sampai sebegitu jauh sehingga anak tidak mencapai kebebasan atau selalu tergantung pada orangtua (Gunarsa, 2008). Ternyata hal ini berdampak buruk untuk perkembangan anak di masa mendatang.
Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pola asuh over protective ?
1. Anak akan merasa tidak percaya diri
Ketakutan orangtua yang berlebihan membuat anak ikut merasa takut untuk melakukan sesuatu diluar penggawasan orangtua mereka. Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Cambridge University Press, anak yang dibesarkan oleh orangtua yang overprotektif akan tumbuh menjadi pribadi yang berkecil hati, takut mengambil risiko, tidak percaya diri dan tidak punya inisiatif.
2. Suka berbohong
Setiap gerak-gerik mereka selalu diawasi sehingga mereka akan mencari celah untuk bisa lolos dari penggawasan orangtua. Namun jika hal ini terus menerus dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang.
3. Sulit membuat keputusaan
Orang tua tidak memberikan ruang kepada anaknya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri akibatnya mereka akan merasa sulit untuk membuat keputusan. Menurut Lauren Feiden, seorang psikolog dari Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa overprotective parenting dapat membuat anak terlalu bergantung pada orangtua dan sulit mengatasi masalahnya sendiri.
4. Mudah stres
Survei yang dilakukan oleh Center for Collegiate Mental Health di Amerika Serikat menunjukkan bahwa masalah kejiwaan sangat umum terjadi di kalangan mahasiswa. Sekitar 55% mahasiswa menginginkan konseling tentang gejala kecemasan, 45% soal depresi, dan 43% soal stres.
Ternyata, salah satu faktor penyebabnya adalah pengawasan orangtua yang berlebihan terhadap kegiatan akademis dan non akademis anak. Anak yang hidup dengan pola asuh orang tua over protective akan merasa tertekan karena takut melakukan kesalahan.
Lalu, bagaimana cara mengubah pola asuh over protective?
Melindungi anak itu memang sudah kewajiban kita sebagai orang tua,namun terlalu mengekang hingga membatasi ruang gerak anak tidak baik untuk kesehatan mental mereka.
Hal yang perlu dipahami oleh para orang tua yaitu mengerti kebutuhan dan hal-hal yang anak-anak mereka inginkan contohnya dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk mengekspresikan minat dan bakatnya namun tetap dengan menerapkan batasan batasan yang ada.
Cara ini akan membuat anak memiliki rasa tanggung jawab. Menurut Michael Ungar, ahli psikolog dari Dalhousie University Kanada, menyarankan agar orangtua memberikan tugas dan tanggung jawab sederhana kepada anak seiring pertambahan usia.
Baca Juga
-
Si Manis Es Krim yang Kaya Manfaat
-
Salah Kaprah, Ternyata Pola Asuh Demikian Malah Merusak Mental Anak
-
Ulasan The Green Mile (1999): Film Lawas yang Bakalan Bikin Kamu Nangis Bombay
-
Dibalik Kelezatannya, Ternyata Bakso Menyimpan Makna yang Mendalam
-
Kisah Sewu Dino Siap Difilmkan, Akankah Lebih Seram dari KKN di Desa Penari?
Artikel Terkait
-
Geger! Ibu Asuh di AS Diduga Jual Anak demi Seekor Monyet Eksotis
-
Seorang Ibu Tega Tukar Anak Asuh dengan Seekor Monyet Eksotis di Texas!
-
Komnas HAM Ingatkan Publik Kawal Kasus Mantan Kapolres Ngada agar Korban Dapat Keadilan
-
Zaskia Gotik Sempat Berniat Program Anak Cowok Seminggu Sebelum Hamil ke-3, Kini Mimpinya Terwujud
-
Kehebohan Fuji Rayakan Kehamilan Kakak Ipar, Ini 9 Karakter Anak Bungsu yang Perlu Diketahui
Health
-
5 Tips Atasi Lelah setelah Mudik, Biar Energi Balik Secepatnya!
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
Terkini
-
Spin-off dari Hospital Playlist, 4 Alasan Resident Playbook Wajib Ditonton!
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
5 Rekomendasi Drama Jepang Dibintangi Rina Kawaei, Terbaru Ada Damemane
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20