Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam kondisi bahaya. Kehamilan merupakan hal yang fisiologis, namun suatu ketika kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologis (bermasalah).
Salah satu yang bisa dilakukan ibu hamil ialah mendeteksi sedini mungkin, adanya komplikasi atau penyakit yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan cara memeriksakan kehamilannya secara rutin.
Berikut lima tanda bahaya kehamilan yang perlu dikenali serta diwaspadai, berdasarkan sumber tulisan Dewi Kartika Alam dalam Warning! Ibu Hamil.
1. Demam tinggi
Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh lebih 38 derajat Celcius dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi bisa jadi gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Komplikasi yang ditimbulkan akibat demam tinggi antara lain infeksi kandung kencing dan infeksi saluran kemih atas. Cara mengatasinya adalah dengan istirahat secara berbaring, minum yang banyak dan kompres untuk menurunkan suhu tubuh.
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Keluarnya air berupa air ketuban dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, dinyatakan ketuban mengalami pecah dini. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada preterm atau kehamilan belum cukup umur, sebelum kehamilan 37 minggu, maupun kehamilan aterm (cukup umur).
Ini tandanya cairan ketuban sudah terinfeksi kuman dari luar. Infeksi cairan ketuban mengancam janin yang terbungkus di dalamnya.
3. Bayi kurang bergerak
Ibu hamil mulai bisa merasakan gerakan bayi ketika memasuki kehamilan bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit tiga kali dalam periode tiga jam.
Jika ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, pada usia kehamilan lebih dari lima bulan, maka hal ini merupakan suatu tanda bahwa janin dalam bahaya.
4. Berat badan naik secara berlebihan
Ibu hamil mengalami kegemukan atau obesitas juga dapat berisiko buruk terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya. Pada ibu, kegemukan akan membuat beban jantung menjadi terlalu berat. Selain itu, tekanan pada pembuluh darah akan meninggi akibat tebalnya lemak.
5. Kejang
Pada umumnya, kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, dan nyeri pada ulu hati, hingga muntah.
Jika semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun, kemudian disusul dengan kejang. Penanganannya dalam kondisi seperti ini adalah membaringkan ibu pada sisi kiri tempat tidur dengan posisi kepala sedikit ditinggikan untuk mengurangi kemungkinan menghirup cairan, muntahan dan darah.
Inilah lima tanda bahaya pada kehamilan yang perlu diketahui oleh segenap pembaca, lebih-lebih ibu-ibu yang sedang hamil.
Baca Juga
-
Xiaomi Civi 5 Pro, Ditenagai Chipset Snapdragon 8s Gen 4 dan Kamera Leica
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Rilis Akhir 2025, Xiaomi 16 Menjadi Ponsel Pertama Pakai Chipset Snapdragon 8 Elite 2
-
Honor Pad 10 Resmi Meluncur, Tablet Tipis Usung Snapdragon 7 Gen 3 dan Baterai Jumbo
Artikel Terkait
-
Panglima TNI Beri Atensi Dugaan Kasus Kekerasan Prajurit di Papua, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Korban
-
Ibu Hamil dan Menyusui di Medan Tuntungan Dapat Makanan Tambahan
-
Dipanggil Jokowi ke Istana Bogor, Kepala Otorita IKN: Kami Berharap 2022 Bisa Mulai Pengerjaan di Lapangan
-
Terbentur Waktu yang Singkat, Pembangunan Awal IKN Nusantara Libatkan 200 Ribu Pekerja
-
April Jasmine Panik Anaknya Demam, Benarkah Panas Kejang Bisa Berulang?
Health
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?