Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi bantuan (pexels/Anna Tarazevich)

Isu mengenai kesehatan mental belakangan ini mulai ramai diperbincangkan dan menjadi perhatian khalayak ramai. Namun, sayangnya di tengah gempuran berbagai informasi yang ada, masih banyak kita temukan mitos-mitos mengenai kesehatan mental yang beredar dan mudah dipercayai begitu saja.

Padahal, kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dengan benar dan teliti, jangan sampai kita terjebak dalam mitos yang tidak benar. Berdasarkan UNICEF dan U.S Departement of Health & Human Service, berikut ini adalah beberapa fakta tentang kesehatan mental yang benar.

1. Melakukan konseling bukan berarti gangguan jiwa

Banyak masyarakat yang menganggap orang yang pergi dan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater pasti sedang mengalami masalah gangguan kejiwaan. Padahal faktanya, konseling dapat membantu kita untuk menentukan pilihan terbaik bagi diri kita sendiri dan menangani masalah dengan lebih positif.

Masalah yang selalu kita pendam dan tumpuk serta tidak ditangani oleh ahlinya, hanya akan membuat kita kewalahan sendiri. Tidak usah memikirkan perkataan orang yang tidak mengerti, karena mereka hanya berkomentar sesuai dengan apa yang mereka ketahui.

2. Melakukan terapi sama dengan membuang waktu

Ada orang yang mengatakan bahwa melakukan terapi hanya akan membuang-buang waktu dan tidak akan mendatangkan hasil apapun. Faktanya, setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda dalam perawatan kesehatan mental. Sama seperti terapi pada sakit fisik, setiap orang memiliki kecepatan penyembuhan yang berbeda-beda.

Ketika kita sedang dalam masa terapi, kita harus mengelilingi diri dengan support system, yaitu mereka yang mampu memahami kita, mengerti keadaan kita, dan tidak asal menilai apa yang kita lakukan.

3. Gangguan kesehatan mental adalah bentuk kelemahan

Kondisi kesehatan mental yang sedang tidak baik bukan berarti tanda seseorang memiliki tekad yang lemah. Faktanya, mencari bantuan kesehatan mental membutuhkan kekuatan dan keberanian yang besar. Jadi, jika ada orang yang nyinyir ketika tahu kita sedang menjalani terapi mental, biarkan saja mereka.

4. Kita tidak bisa membantu orang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental

Selain mendapat penanganan dari ahlinya seperti psikiater atau psikolog, orang-orang di sekitar seperti keluarga dan sahabat juga bisa membantu untuk memberi perubahan dalam diri seseorang. orang-orang terdekat dapat membantu dengan cara bersikap lebih peduli.

Misalnya, berusaha menjangkau dan memberi tahu bahwa mereka siap membantu, menghargai dan menganggap sama seperti orang lain, serta ikut mempelajari fakta berdasarkan bukti ilmiah bukan hanya berdasarkan 'katanya'.

Itulah empat fakta yang tepat mengenai kesehatan mental. Jangan takut untuk membicarakan kondisi kesehatan mental kamu agar kamu bisa menjalani hidup dengan rasa aman dan bahagia. Mari kita lawan mitos seputar kesehatan mental dengan berperan aktif sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan kita.

Rizky Melinda Sari