Novel "Friends That Break Us" karya Mia Skye merupakan buku pertama dari seri The Friends Duet yang dirilis pada Juli 2025. Sejak awal kemunculannya, novel ini langsung menarik perhatian pembaca karena mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan nyata, persahabatan masa kecil yang tampak kokoh, namun kemudian hancur akibat rahasia, pengkhianatan, dan pilihan hidup yang mengejutkan.
Kisah ini berpusat pada empat sahabat masa kecil Rya, Ezra, Zayn, dan narator utama yang tumbuh bersama, berbagi rahasia, dan melewati berbagai momen penting hidup. Ikatan persahabatan mereka sangat kuat, bahkan ketika dewasa mereka masih bersama hingga membentuk lingkaran keluarga yang erat. Namun, semuanya berubah drastis setelah mereka melakukan sebuah perjalanan liburan bersama. Dari sinilah muncul rahasia, kecurigaan, serta pengkhianatan yang meruntuhkan fondasi hubungan yang telah dibangun sejak kecil.
Premis ini menyajikan realitas pahit, kadang, luka terdalam tidak datang dari musuh atau orang asing, melainkan dari orang yang paling kita percaya. Persahabatan yang dianggap akan bertahan selamanya justru berubah menjadi sumber penderitaan dan kebingungan.
Salah satu kekuatan novel ini adalah penggambaran karakter yang kompleks dan realistis. Tokoh utama digambarkan sebagai seseorang yang terjebak antara kenangan manis masa lalu dengan rasa sakit akibat kenyataan yang terungkap. Ia penuh keraguan, sering kali bimbang, dan tidak jarang merasakan penyesalan. Karakter Rya, Ezra, dan Zayn pun tidak hitam-putih. Mereka masing-masing memiliki sisi hangat, namun juga menyimpan rahasia serta kelemahan yang membuat dinamika persahabatan menjadi rapuh.
Persahabatan yang pada mulanya terlihat sempurna perlahan berubah menjadi penuh kecurigaan. Ada momen-momen ketika pembaca dibuat percaya bahwa hubungan mereka bisa diperbaiki, tetapi kemudian muncul konflik baru yang membuat segalanya semakin rumit. Ambiguitas inilah yang membuat pembaca terus penasaran hingga akhir cerita.
Novel ini menyentuh banyak tema penting yang relevan dengan kehidupan modern. Pertama, tentu saja soal persahabatan. Mia Skye menunjukkan bahwa hubungan yang paling dekat sekalipun bisa hancur jika kepercayaan terkhianati. Kedua, novel ini menyinggung soal pernikahan dan cinta. Kehidupan rumah tangga para tokohnya ikut terguncang akibat masalah persahabatan yang belum terselesaikan. Ketiga, ada tema besar tentang trauma dan penyembuhan diri. Tokoh utama harus menghadapi luka lama, memilih apakah akan bertahan di dalamnya atau berusaha memaafkan dan melepaskan.
Pesan yang bisa diambil adalah bahwa tidak semua hubungan layak dipertahankan jika hanya membawa luka. Terkadang, keberanian untuk melepaskan justru menjadi langkah penting untuk menemukan kedamaian batin.
Mia Skye menulis dengan gaya naratif yang emosional, mendalam, dan penuh refleksi. Banyak bagian yang memperlihatkan monolog batin tokoh utama, membuat pembaca bisa benar-benar merasakan beban psikologis yang dialami. Dialog-dialog yang ditulis terasa natural, sering kali menyimpan makna yang lebih dalam daripada sekadar percakapan. Skye juga piawai membangun suasana, dari nostalgia masa kecil yang manis, menuju ketegangan saat rahasia mulai terkuak, hingga keheningan penuh luka setelah kebenaran tersingkap.
Pacing cerita cukup terjaga. Awalnya, pembaca diajak mengenang indahnya persahabatan masa kecil, lalu perlahan-lahan dibawa masuk ke konflik besar yang menghancurkan semua itu. Puncaknya adalah akhir cerita yang berupa cliffhanger, membuat pembaca harus menunggu buku kedua untuk mengetahui bagaimana nasib para tokohnya.
Karakter yang realistis, tokoh-tokohnya bukan sosok yang sempurna, tetapi manusiawi dengan segala kelemahan. Konflik emosional yang dalam tema pengkhianatan oleh sahabat terdekat membuat cerita terasa menyayat hati. Relevansi dengan kehidupan nyata, siapa pun bisa merasakan betapa sakitnya jika dikhianati oleh orang yang kita percaya. Cliffhanger yang memikat, akhir cerita membuat pembaca penasaran dan ingin segera membaca kelanjutannya.
Bagi sebagian pembaca, intensitas drama emosional yang begitu kuat mungkin terasa melelahkan. Banyaknya deskripsi batin bisa membuat alur cerita terasa lambat di beberapa bagian. Namun, kelemahan ini justru bisa dianggap sebagai bagian dari gaya khas Skye yang memang ingin menekankan kedalaman psikologis tokohnya.
"Friends That Break Us" adalah novel yang menyajikan kisah persahabatan, cinta, dan pengkhianatan dengan cara yang emosional dan penuh makna. Ia bukan sekadar cerita tentang empat sahabat yang hubungannya retak, tetapi juga refleksi tentang bagaimana kita menghadapi kenyataan pahit dalam hubungan, bagaimana memproses luka batin, dan bagaimana menentukan apakah kita akan bertahan atau melepaskan.
Identitas Buku
Judul: Friends That Break Us
Penulis: Mia Skye
Penerbit: -
Tanggal Terbit: 17 Juli 2025
Tebal: 280 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Ulasan Novel Group: Perjalanan Christie Tate Menemukan Koneksi Emosional
-
Ulasan Novel Snoop: Dilema Privasi di Balik Layar Teknologi
-
Ulasan Novel Brownstone: Bahasa, Budaya, dan Kasih yang Menyatukan Keluarga
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan Novel 0 KM (Nol Kilometer): Simbolis Pertemuan dan Perpisahan
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Mengapa Kisah Perempuan dalam Karya Sastra Selalu Syarat akan Luka?
Ulasan
-
Review Film Pretty Crazy: Romansa Unik Bercampur Tawa dan Misteri Seru!
-
Ulasan Buku Little Birdies, Empat Burung Kecil dan Kakek yang Penyayang
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
Terkini
-
Bikin Penampilan Makin Chic, Ini 4 Style Kasual Elegan ala Miyeon I-DLE
-
4 OOTD Cozy ala Jisoo BLACKPINK yang Kece Buat Keliling Kota & Taman!
-
Frugal Living Bukan Sekadar Hemat, Tapi Upaya Sederhana untuk Menjaga Bumi
-
Drama Tes DNA Ridwan Kamil Berakhir: Begini Sikap Atalia Praratya Hadapi Badai di Keluarganya
-
Blake Lively Gabung di The Survival List, Jadi Pemain Sekaligus Produser