GERD atau (gastroesophageal reflux disease) merupakan penyakit lambung yang disebabkan oleh naiknya asam pada lambung yang menimbulkan rasa perih pada ulu hati.
Dilansir dari laman Alodokter, gejala GERD juga menimbulkan rasa asam atau pahit pada mulut. Kondisi ini menjadi semakin parah ketika penderita membungkuk, berbaring, dan setelah makan.
Anxiety merupakan gangguan kecemasan atau kekhawatiran yang dialami oleh seseorang. Rasa cemas umum terjadi ketika seseorang akan menghadapi suatu hal yang menegangkan contohnya, ketika seseorang akan melaksanakan ujian, maka orang tersebut akan merasa cemas.
Namun, tidak semua kecemasan dapat masuk ke dalam Anxiety. Anxiety perlu diwaspadai ketika gangguan kecemasan muncul tanpa sebab dan sulit dikendalikan sehingga dapat mengganggu dalam beraktivitas.
GERD Anxiety menjadi salah satu penyakit yang sering diderita oleh kaum muda. GERD Anxiety merupakan gangguan berupa naiknya asam lambung yang disebabkan oleh gangguan kecemasan berlebih. Kecemasan terkadang ini juga dibarengi dengan rasa khawatir dan ketakutan. Hal ini tentu saja membuat penderita tidak nyaman.
GERD Anxiety dapat disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, stres hingga depresi. Biasanya, penderita terlalu banyak menyimpan masalah dan tidak memiliki solusi, sehingga dirinya merasa tertekan dan berimbas kepada gangguan kesehatan fisik yakni GERD. Ada beberapa gejala bagi penderita GERD Anxiety di antaranya:
- Merasa gelisah, cemas, khawatir dan rasa takut yang berlebihan
- Keringat dingin
- Dada berdebar-debar
- Sendawa
- Nyeri pada ulu hati
- Mual hingga muntah
- Sesak napas
- Sulit mengendalikan pikiran
Dilansir dari laman Halodoc, ada beberapa cara mengatasi GERD Anxiety di rumah yakni:
- Makan makanan yang sehat
- Hindari makanan yang memicu naiknya asam lambung
- Berolahraga secara teratur
- Melakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi
- Menghindari kafein dan alkohol.
Terlepas dari ciri-ciri dan solusi GERD Anxiety di atas, kita tidak bisa mendiagnosis diri sendiri, sebab penderita GERD Anxiety perlu bimbingan dari dokter, psikolog atau psikiater.
Oleh karena itu, diperlukan peran dokter, psikolog atau psikiater untuk mendeteksi apakah orang tersebut mengalami GERD Anxiety, sehingga jika memang mengalami GERD Anxiety, dokter dapat memberikan arahan, bimbingan ataupun resep obat.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Mengupas Bahaya Digital Anxiety di Hari Raya, Silaturahmi atau Kompetisi?
-
Jennifer Coppen Blak-blakan Alasan Tak Puasa Ramadan: Kayak Orang Mau Sakaratul Maut!
-
Diderita Aaliyah Massaid, Ini 10 Obat Alami untuk Atasi Asam Lambung
-
GERD Anxiety Bikin Jennifer Coppen 'Kayak Mau Mati', Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
-
Tips Puasa Aman untuk Penderita GERD: Ampuh Hindari Asam Lambung Naik di Bulan Ramadan
Health
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
Terkini
-
PSM Makassar Konsentrasi Hadapi CAHN FC, 2 Pemain Ini Diramal Jadi Ancaman
-
Lezatnya Bakso Lava Aisyah, Pilihan Tepat untuk Pencinta Kuliner Pekanbaru
-
Gelar Konferensi Pers, Drama Kim Soo-hyun 'Knock-Off' Terancam Tak Tayang
-
Film Muslihat: Tipu Daya Iblis di Panti Asuhan, Siapa yang Akan Tersesat?
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan