Bagi pemilik anjing, adakalanya kita kebingungan saat mendapati mereka tiba-tiba enggan bermain, tampak gelisah, berperilaku aneh bahkan lebih hiperaktif dari biasanya. Nah, ciri-ciri ini bisa jadi adalah pertanda jika anjing peliharaan kita sedang stress, frustasi atau mengalami Sapartion Anxiety. Ciri-ciri ini akan tambah parah apabila kita tidak peka sejak dini dan membiarkannya hingga depresi.
Namun, sebelum Anda mencari tahu bagaimana membantu anjing kita keluar dari kecemasannya, adakalanya perlu memahami dulu penyebab kucing mengalami kecemasan.
Dilansir dari laman Cuteness, American Kennel Club menyebut jika kecemasan pada anjing umumnya berkaitan dengan 3 hal, yaitu: ketakutan, perpisahan dan faktor usia. Kecemasan yang berasal dari rasa takut bisa berasal dari apa saja.
Entah orang yang tidak dikenal, pertama kali mengendarai mobil, suasana yang ramai bahkan topi yang dikenakan. Adapun kecemasan karena faktor usia akan lebih sering menimpa anjing daripada gejala Alzheimer pada manusia.
Hal ini akan mempengaruhi anjing dalam memahami dunia sekitarnya bahkan untuk mengingat hal-hal yang sering dilalui bersama tuannya. Sementara untuk kecemasan yang bersumber dari perpisahan, kadang berasal dari sang tuan yang akan berada di tempat jauh untuk waktu tertentu.
Ciri-ciri anjing tengah mengalami Sapartion Anxiety (kecemasan perpisahan) biasanya berupa lolongan atau perilaku destruktif. Bila tidak ditangani, kecemasan yang disebabkan perpisahan pada anjing ini akan menjadi ekstrem.
Tentu, Sapartion Anxiety akan jauh lebih menimpa anjing peliharaan daripada anjing liar. Anjing peliharaan rentan mengalami Sapartion Anxiety musabab mereka memiliki ikatan psikologis yang kuat dengan tuannya.
Lantas, bagaimana cara membantu anjing yang tengah mengalami Sapartion Anxiety?
Cara mengatasi kecemasan pada anjing tentu bervariasi sesuai tingkat kecemasan yang tengah dialami. Misalnya, anjing yang cemas karena perpisahan ringan sampai-sampai enggan makan. Maka, caranya bisa dengan memberikan makanan favoritnya saat Anda pergi sejenak.
Dengan begitu, maka anjing akan memahami jika kepergian sementara akan memberikan hal baik untuknya. Berbeda dengan perpisahan yang berat bagi anjing. Pada kasus ini, perlu program desentisasi.
Anda perlu memberikan pelatihan secara bertahap agar anjing terlatih sendirian. Lambat laun, Anda bisa menambah durasi latihan perpisahan Tentu. latihan semacam ini perlu bantuan ahli professional, atau konsultasi pada mereka yang telah berpengalaman.
Setidaknya, itulah yang bisa Anda lakukan ketika mendapati gejala kecemasan pada anjing, dan cara mengatasinya.
Tag
Baca Juga
-
4 Zodiak yang Gampang Baper dan Cepat Menangis, Siapa Saja Mereka?
-
Kamu Susah Move On dari Mantan? Bisa Jadi Ini Alasannya
-
Benarkah Kesehatan Mental Bisa Terganggu Akibat Candu Media Sosial?
-
Cara Mengatasi Deadlock saat Menulis, Simak Tips Berikut Ini!
-
5 Tips agar Cerpenmu Dimuat di Koran dan Media Online
Artikel Terkait
-
Rekomendasi Penitipan Anjing Dan Kucing Selama Mudik di Surabaya
-
Tragis! Jasad Wanita Dimakan Anjing Peliharaannya Setelah Bunuh Diri
-
Cleofest dan Roccomunity: Ruang Interaksi Seru bagi Pecinta Kucing dan Anjing
-
Modus Kejang-kejang, Maling Gondol 2 Anjing Bulldog di Toko Hewan
-
Cegah Obesitas pada Anabul: Tips Jaga Berat Badan Ideal Hewan Kesayangan
Hobi
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
Terkini
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab