Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Nusaiba Nurahmah
Ilustrasi gaya hidup tanpa plastik.[Pexels.com]

Dikutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, diperkirakan terdapat sebanyak 500 hingga 1 miliyar kantong plastik yang digunakan manusia di dunia dalam satu tahun, yang berarti sebanyak 1 juta plastik per 1 menit. Plastik sudah menjadi bahan ataupun barang yang sulit dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir seluruh penduduk di bumi menggunakan plastik untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Namun, perlu kita ketahui bahwa penguraian sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun, tentu saja bukanlah waktu yang singkat. Bahkan waktu penguraian plastik lebih lama daripada usia hidup manusia. 

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang masih menyumbang sampah plastik  dalam jumlah yang besar. Menurut data BPS tahun 2021, sebanyak 66 juta ton limbah plastik per-tahun menggunung di Indonesia. Dari data tersebut terbukti bahwa angka penggunaan plastik di Indonesia masih tinggi. Dampak dari penggunaan plastik yang berlebihan akan memberikan efek negatif kepada lingkungan, baik air, tanah, maupun udara. Jika penggunaan plastik ini terus berlanjut tanpa adanya pencegahan dan tindakan maka akan berdampak pada lingkungan di Indonesia. Terutama pada bencana banjir yang menjadi salah satu permasalahan di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Plastik yang menumpuk dan mengendap di dalam tanah akan menyebabkan sulitnya air menyerap ke tanah serta mengurangi kualitas kesuburan tanah.

Setiap warga negara harus memiliki rasa peduli dan tanggungjawab kepada diri sendiri, negaranya, dan bumi agar terjadinya kelangsungan hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, mulai dari diri sendiri mari wujudkan bumi yang sehat dengan memulai dari cara yang sederhana.

Berikut 5 gaya hidup tanpa plastik  yang bisa kita mulai dari sekarang.

1. Gunakan tas belanja saat berbelanja 

Saat kita berbelanja baik di pusat perbelanjaan, pasar, maupun restoran tidak sedikit penjual yang masih menggunakan plastik  sebagai wadah untuk membawa barang belanjaan. Tentu saja hal itu menyebabkan limbah plastik  semakin banyak dan tidak ramah lingkungan. Membawa tas belanja sendiri dari rumah merupakan langkah utama yang dapat kita gencarkan untuk memulai hidup minim plastik . Tas belanja yang dapat digunakan dapat berupa tas yang bisa digunakan berkali-kali, kita hanya perlu mencucinya bila kotor dan dapat digunakan kembali.

2. Berhenti menggunakan sedotan plastik 

Saat ini berbagai merek minuman banyak bermunculan di Indonesia. Baik minuman kopi, teh ataupun boba yang sedang hype dikalangan anak muda muncul dengan inovasi masing-masing. Namun sangat disayangkan, sedotan plastik masih banyak digunakan oleh owner minuman dan pastinya akan memperparah limbah plastik. Pada beberapa sedotan menuliskan label “sedotan ramah lingkungan” namun itu hanyalah label dan plastik  tetap menjadi bahan utama pembuatan sedotan.  Sedotan memanglah  benda kecil namun jika banyak yang menggunakan pastinya kan menjadi tumpukan sampah. Untuk menghindari menumpuknya limbah plastik kita dapat menggantinya dengan sedotan stainless yang dapat digunakan berkali-kali. Kita cukup membersihkannya jika akan memakainya kembali. Sedotan stainless sudah banyak dijual di e-commerce dengan harga yang terjangkau jadi kalian tidak perlu ragu untuk membeli sedotan stainless.  

3. Membawa botol sendiri saat membeli minuman

Dari banyaknya merek minuman yang bermunculan di kalangan masyarakat, Sebagian besar wadah yang mereka gunakan adalah gelas plastik. Sama seperti sedotan, gelas plastik  tentu saja tidak ramah lingkungan dan akan menimbun sampah plastik. Cara untuk mengantisipasi hal tersebut kita dapat minum di tempat (dine in) yakni menggunakan gelas dari toko tersebut atau membawa tempat minum sendiri dari rumah. Dengan membawa tempat minum sendiri dari rumah tentu saja akan mengurangi limbah plastik dan lebih higienis. 

4. Kurangi membeli makanan berkemasan plastik  

Sebagian besar makanan yang dijual di mini market ataupun supermarket menggunakan plastik untuk mengemas makanan ringan. Tidak berbeda dengan sedotan dan gelas plastik, mengonsumsi makanan kemasan plastik berlebihan pastinya akan menimbun sampah plastik. Selain dapat menimbun sampah plastik, kemasan plastik  ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Pada beberapa kasus ditemukannya BPA atau (bhispenol-A). Dilansir dari laman Hellosehat, BPA (bhispenol-A) yakni bahan kimia yang ditambahkan ke beberapa kemasan, khususnya pada  kemasan makanan yang dapat berisiko terhadap kesehatan jantung, tekanan darah tinggi, hingga berisiko menyebabkan kanker. 

5. Mendaur ulang sampah plastik

Jika kalian memiliki sampah plastik di rumah, jangan langsung buang sampah tersebut. Pilahlah sampah plastik yang masih layak dan tidak layak. Plastik yang masih bagus dan layak dapat kalian daur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat. Contohnya, ketika kalian memiliki sampah plastik seperti botol minum, kalian dapat mencoba membuat barang baru dengan mengubah botol tersebut menjadi tempat pensil, celengan atau barang yang bermanfaat lainnya. Barang ini juga bisa kalian jual sehingga dapat menambah income kalian.

Untuk mewujudkan bumi yang bersih dan sehat, perlu kesadaran bagi setiap manusia untuk turut serta menggalakkan aksi “Say No to Plastic”. Langkah awal yang dapat kita lakukan adalah memulai dari hal-hal kecil yang dapat mengurangi penimbunan limbah plastik seperti 5 gaya hidup diatas. Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari menerapkan gaya hidup minim plastik ini. Selain untuk kebersihan dan kesehatan bumi, gaya hidup ini juga baik untuk diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, ayo kita dukung aksi “Say No to Plastic!”

Nusaiba Nurahmah