Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi daging (Pixabay.com/RitaE)

Toksin merupakan zat beracun yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan seperti keracunan makanan, penyakit jantung, hingga kanker. Di sekitar kita banyak sekali ditemukan makanan yang memiliki senyawa toksin akibat kesalahan dalam pengolahan makanan, kemasan makanan yang mengandung toksin, ataupun terdapat secara alami dari bahan makanan tersebut. Untuk itu di artikel kali ini, kita akan membahas tentang berbagai senyawa toksin yang terdapat pada makanan. 

Melansir dari laman Healthline.com, berikut empat diantaranya.

1. Bisphenol A (BPA)

Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia yang ditemukan pada wadah plastik pembungkus makanan atau minuman kemasan serta terdapat pula pada kemasan  makanan kaleng. Studi dari National Institutes of Health, menyebutkan bahwa BPA yang terdapat pada kemasan plastik atau kaleng tersebut dapat larut kedalam makanan atau minuman sehingga akan berdampak buruk bagi kesehatan.

BPA dinilai dapat meniru fungsi estrogen sebagai hormon dengan mengikat ke situs reseptor, sehingga akan mengganggu fungsi hormon tersebut. Selain itu, pada penelitian praklinis menyebutkan, bahwa paparan BPA berisiko menyebabkan masalah reproduksi dan meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat. Selanjutnya, beberapa penelitian dengan metode observasional juga menemukan fakta bahwa tubuh yang terkontaminasi kadar BPA tinggi berpotensi meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Untuk itu kita perlu mengganti kemasan makanan plastik dengan kemasan lain yang lebih ramah lingkungan serta tidak mengandung BPA, seperti kemasan stainless steel, gelas kaca, ataupun bambu.

2. Lemak Trans Buatan

Lemak trans buatan dibuat dengan memompa hidrogen menjadi minyak tak jenuh seperti minyak kedelai dan minyak jagung untuk mengubahnya menjadi lemak padat serta digunakan dalam berbagai makanan olahan, seperti margarin dan makanan ringan. Namun, penelitian praklinis dengan metode observasional telah berulang kali menunjukkan bahwa konsumsi lemak trans dapat menyebabkan peradangan dan memiliki efek negatif pada kesehatan jantung.

Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan setiap komposisi pada makanan kemasan, dan pilihlah yang tidak mengandung lemak trans untuk meminimalisir risiko kesehatan yang akan terjadi.

3. Hidrokarbon aromatik polisiklik

Senyawa Hidrokarbon aromatik polisiklik berasal dari bahan makanan yang dipanggang terutama daging merah, ayam, ataupun ikan. Prosesnya adalah, Ketika daging dipanggang atau diasapi pada suhu yang tinggi, lemak yang terbakar akan menetes ke permukaan wadah memasak seperti teflon ataupun bara sehingga menghasilkan menghasilkan zat hidrokarbon aromatik polisiklik yang mudah menguap. Ketika zat tersebut menguap, maka akan kembali terserap pada daging yang sedang dipanggang. Para peneliti menyebutkan bahwa zat hidrokarbon aromatik polisiklik beracun dan berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara, ginjal, usus besar, dan kanker prostat.

4. Merkuri pada Ikan

Pada dasarnya ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik, terutama ikan laut. Namun, penelitian menyebutkan bahwa beberapa jenis ikan laut, seperti swordfish dan mackerel memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi di dalam tubuhnya. Senyawa merkuri ini merupakan logam berat yang bersifat neurotoksin sehingga dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf janin. Untuk itu, ada baiknya memilih jenis ikan air tawar yang minim merkuri, ataupun jenis ikan laut yang kadar merkurinya relatif lebih rendah, seperti ikan sarden, tuna, tongkol, serta salmon.

Itulah tadi empat senyawa toksin yang teradapat pada makanan. Semoga bermanfaat!

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz