Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rafi Alvirtyantoro
Ilustrasi seseorang yang sedang minum. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa yang tidak suka meminum teh? Mungkin hanya sebagian kecil karena teh merupakan salah satu minuman yang disukai di dunia. Teh telah digunakan untuk pengobatan tradisional selama berabad-abad.

Selain itu, penelitian modern menunjukkan bahwa senyawa tanaman dalam teh dapat memainkan peran dalam mengurangi risiko kondisi kronis, seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Idealnya teh hanya disarankan untuk diminum sebanyak 3-4 cangkir saja, jika lebih dari itu maka kemungkinan akan ada efek samping yang kamu dapatkan.

Melansir Healthline, berikut adalah tiga efek samping yang didapatkan jika terlalu sering minum teh.

1. Menyerap Zat Besi

Teh merupakan sumber kaya dari kelas senyawa yang disebut tanin yang dapat mengikat besi dalam makanan tertentu, sehingga tidak tersedia untuk penyerapan dalam saluran pencernaan.

Seperti yang sudah diketahui, kekurangan zat besi adalah salah satu kekurangan nutrisi yang paling umum di dunia, dan jika kamu memiliki tingkat besi yang rendah, asupan teh yang berlebihan dapat memperburuk kondisimu.

Penelitian menunjukkan bahwa tanin teh lebih mungkin untuk menghambat penyerapan besi dari sumber tanaman daripada dari makanan berbasis hewan.

Jadi, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi air teh, apalagi yang memiliki zat besi yang rendah.

2. Meningkatkan Kecemasan

Apakah kamu tahu kalau daun teh secara alami mengandung kafein? Mengonsumsi kafein yang berlebihan dari teh, atau sumber lainnya, dapat berkontribusi terhadap perasaan kecemasan, stres, dan kegelisahan.

Sebuah cangkir rata-rata (240 ml) teh mengandung sekitar 11–61 mg kafein, tergantung pada metode varietas dan pembuatan.

Penelitian menunjukkan bahwa dosis kafein di bawah 200 mg per hari tidak mungkin menyebabkan kecemasan yang signifikan pada kebanyakan orang.

Namun, beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein daripada yang lain dan mungkin perlu membatasi asupan mereka lebih lanjut. Jika kamu gelisah atau cemas setelah meminum teh, itu artinya kamu telah mengonsumsi secara berlebihan.

3. Mengganggu Waktu Tidur

Seperti yang sudah disebutkan bahwa daun teh mengandung kafein, maka tentu saja itu bisa membuatmu terjaga dan menganggu waktu tidur jika dikonsumsi secara berlebihan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengisyaratkan otak kamu bahwa sudah waktunya untuk tidur.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa bahkan hanya 200 mg kafein dikonsumsi 6 atau lebih jam sebelum tidur bisa negatif mempengaruhi kualitas tidur, sedangkan studi lain telah mengamati tidak ada efek yang signifikan.

Itulah tiga efek samping terlalu sering minum teh. Semoga informasi di atas bisa membantumu agar bisa mengonsumsi sesuatu secara cukup dan tidak berlebihan.

Rafi Alvirtyantoro