Flu tomat merupakan virus flu yang umumnya menyerang anak-anak. Dinakaman flu tomat karena penyakit ini akan membuat tubuh anak menjadi melepuh, kemerah-merahan dan kemudian berangsur-angsur membesar seperti buah tomat. Penyakit ini juga diindikasikan sebagai penyakit yang mudah menular.
Merangkum dari hellosehat dan halodoc, berikut penyebab, gejala dan cara perawatan flu tomat pada anak!
1. Penyebab Flu Tomat pada Anak
Dalam British Medical Jurnal (2022), dilakukan penelitian terhadap dua orang anak dengan gejala flu tomat, ditemukan bahwa penyakit ini berasal dari infeksi coxsackievirus A16, yang merupakan salah satu spesies enterovirus yang umum menyebabkan flu singapura.
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang umumnya menyerang balita. Para ahli juga berpendapat bahwa flu tomat ini sebenarnya merupakan gejala klinis dari HFMD atau flu singapura.
2. Gejala flu tomat
Beberapa gejala yang akan dialami oleh anak penderita flu tomat antara lain demam yang sangat tinggi disertai dehidrasi, diare, mual hingga muntah. Selain itu, anak juga akan mengalami kelelahan, bersin-bersin, hidung berair, batuk hingga kram perut.
Kulit anak penderita flu tomat akan mulai terlihat melepuh dan gatal serta kemerah-merahan disertai dengan nyeri pada beberapa bagian sendi. Seiring berjalannya waktu, ruam tadi akan membesar seperti buah tomat.
3. Perawatan dan Pencegahan Flu Tomat
Perawatan flu tomat dapat dilakukan dengan memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan obat yang tepat. Selain itu, orang tua juga dapat melakukan beberapa upaya lanjutan perawatan anak antara lain;
- Memastikan bahwa anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
- Memenuhi kebutuhan cairan serta nutrisi dari buah dan sayuran untuk tubuh anak.
- Kompres hangat pada untuk menurunkan demam anak serta cegah anak untuk menggaruk bagian tubuh yang gatal atau ruam.
- Ajak anak untuk selalu mencuci tangan, mandi atau berendam menggunakan air hangat lalu sabun, kemudian keringkan dengan benar.
Bagi anak penderita flu tomat, sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah selama 5 hingga 7 hari setelah gejala muncul. Hal tersebut berguna untuk mencegah penularan flu tomat pada anak-anak lain.
Meskipun dari banyaknya kasus virus flu tomat hanya menyerang anak-anak, namun para orang tua tetap harus waspada dan menjaga kebersihan dan lingkungan.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Baca Juga
-
5 Rekomendasi Kafe Dekat ISI Jogja, Harga Terjangkau Nyaman Buat Nongkrong!
-
5 Rekomendasi Tempat Camping di Purwokerto, Viewnya Memesona!
-
5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Klaten, Seru dan Menyenangkan!
-
4 Kafe di Temanggung dengan View Gunung Sumbing dan Sindoro
-
5 Kafe di Boyolali dengan View Gunung Merapi yang Memesona, Auto Bikin Betah
Artikel Terkait
-
Anak dengan Bibir Sumbing Perlu Operasi dan Terapi Sejak Dini, Ini Penjelasan Dokter
-
Ayah-Ibu dan Kakak Lolos dari Maut, Balita di Cianjur Korban Tembok Roboh Akhirnya Tewas
-
Ulasan Novel A Place Called Perfect: Rahasia Tersembunyi di Kota Perfect
-
Motif Sadis Pria Tangerang Bakar Balita, Cinta Tak Direstui
-
Tragis! Balita Tewas di Tangerang Diduga Dibakar Pacar Ibunya, Polisi Kejar Satpam Bandara Soetta
Health
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
Terkini
-
Netflix Buka Suara Soal Yeji ITZY Gabung Alice in Borderland Season 3
-
4 Klub Unggas Sudah Berjaya di Tahun 2025, tapi Masih Ada Satu Lagi yang Harus Dinantikan!
-
Haechan akan Merilis Lagu The Reason I Like You, OST Second Shot At Love
-
Film Animasi KPop Demon Hunters Umumkan Jajaran Pengisi Suara dan Musik
-
Wacana BRI Liga 1 Tambah Kuota 11 Pemain Asing, Ini 3 Dampak Negatifnya