Wave menjadi salah satu buku anak berilustrasi terbaik. Tidak hanya karena keindahan seninya, tapi juga karena kemampuannya menyampaikan cerita tanpa satu kata pun.
Dalam buku bergambar tanpa teks yang penuh makna ini, ilustrator ternama Suzy Lee menghadirkan kisah sederhana namun menyentuh tentang seorang gadis kecil yang menghabiskan hari di pantai.
Ditemani burung camar, ia berhadapan dengan ombak yang datang dan pergi. Awalnya, ia tampak ragu, menjaga jarak dari ombak yang menggulung mendekat.
Tapi seiring waktu, keberaniannya tumbuh. Ia mulai menari di tepi pantai, melompat, hingga bermain air laut. Sampai akhhirnya ombak besar datang dan mengubah segalanya.
Di awal, ia digambarkan dalam nuansa hitam putih, berdiri di satu sisi halaman, sementara laut biru yang menakjubkan menempati sisi lainnya. Warna yang digunakan terbatas pada biru, putih, hitam, serta sentuhan abu-abu dan cokelat muda.
Seiring berjalannya cerita, jarak antara mereka perlahan memudar, dan sebuah interaksi hangat dengan ombak pun terjadi.
Buku ini menangkap rasa bahagia dan kebebasan saat pertama kali kita menjelajahi tepi laut sebagai seorang anak.
Tanpa satu pun dialog atau narasi, Wave mengajak kita menyaksikan interaksi sederhana namun sarat makna antara seorang anak kecil dan lautan.
Tidak ada satu kata pun dalam buku ini yang menunjukkan alur ceritanya, yang ada hanya ilustrasi gambar yang cantik. Buku seperti ini rasanya sangat cocok untuk dibaca anak-anak, karena bisa melatih daya imajinasi mereka.
Suzy Lee, yang memiliki latar belakang akademik di bidang seni lukis dan seni buku, berhasil menampilkannya dengan kepekaan tinggi. Meski beberapa adegan tampak terpotong oleh lipatan buku—seperti saat gadis itu menghadapi ombak besar—hal ini tidak mengurangi keindahan karya ini secara keseluruhan.
Suzy Lee menggunakan ilustrasi monokromatik dengan sentuhan warna biru laut yang mencolok untuk menggambarkan gelombang dan perasaan yang muncul darinya.
Hanya dengan pensil dan sapuan warna biru, lautan terasa hidup, begitu juga emosi tokohnya.
Format bukunya juga unik, dengan gambar yang melintasi lipatan tengah halaman, memperkuat kesan bahwa ombak seakan datang langsung ke arah pembaca.
Alur ceritanya pun sangat sederhana, hanya seorang anak yang bermain di pantai. Namun ada berbagai emosi yan Nampak, mulai dari rasa takut, hingga berubah menjadi keakraban.
Namun kekuatannya justru terletak pada kesederhanaan itu. Setiap halaman menyampaikan ritme alami laut, tenang, tiba-tiba menggulung, lalu kembali reda.
Bagi banyak pembaca, kisah ini mungkin teras akrab didengar. Di kehidupan nyata, banyak yang mengalami ketakutan akan laut, keingin tahuan pada alam, hingga hubungan antara manusia dan dunia luar.
Jika kalian memiliki anak, buku ini akan sangat menarik untuknya. Bahkan anak-anak yang belum bisa membaca pun bisa mengikuti ceritanya hanya dari gambar. Tidak hanya anak-anak, bahkan orang dewasa pun suka membaca buku ini.
Wave adalah buku yang begitu sederhana namun mendalam. Kisahnya menjadi bukti bahwa keajaiban bisa hadir dalam kesunyian. Ia menunjukkan bahwa tak selalu perlu kata-kata untuk menyampaikan cerita yang menyentuh hati.
Suzy Lee berhasil membawa kita merasakan kembali pengalaman bermain dengan laut—menyusuri riaknya, dan mengingat kembali momen saat pertama kali kita berdiri di hadapan sesuatu yang begitu luas dan mengagumkan.
Sebuah karya yang sunyi, tapi berbicara begitu lantang. Kalau kalian suka buku-buku dengan ilustrasi yang menarik, Wave menjadi bacaan yang direkomendasikan untuk kalian.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Jepang Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage
-
Ulasan Buku Sun & Ssukgat: Self-Care ala Korea yang Mudah untuk Ditiru
-
Ulasan Novel A Man: Mengungkap Identitas Kasus Kematian Palsu
-
Ulasan Buku Teething: Mengurai Luka Keluarga dan Cinta Bersama Puisi
-
Persahabatan Gadis Korea-Jepang di Era Politik dalam Novel Shoko's Smile
Artikel Terkait
Ulasan
-
SEVENTEEN Bagikan Keintiman dari Tatapan Mata di Lagu 'Eyes On You'
-
Review Film Happy Gilmore 2: Dari Lapangan Golf ke Drama Keluarga
-
Keserakahan yang Membawa Sengsara dalam Buku Peladang yang Loba
-
Ulasan Novel Kasih Tak Terlarai: Intrik Cinta Terhalang Restu Orang Tua
-
Ulasan Novel Kenangan Manis Takkan Pernah Habis: Mengenang Hewan Kesayangan
Terkini
-
Sinopsis Sarzameen, Film India Terbaru Kajol dan Ibrahim Ali Khan
-
Street Style sampai Look Rapi, Ini 4 Outfit Im Siwan yang Multifungsi Abis!
-
BRI Super League: Persib Bandung Umumkan Jadwal Launching Tim, Ada Kejutan!
-
The Boyz Ungkap Definisi 'Stylish' yang Sebenarnya di Lagu Comeback Terbaru
-
Spesifikasi Moto G56 5G Bocor, HP Motorola Bawa Sensor Sony 50 MP dan Mediatek Dimensity 7060