Setiap terjadi bencana alam atau peristiwa buruk yang menimpa banyak orang, pasti tersedia posko trauma healing yang disiapkan secara khusus bagi anak-anak yang menjadi korban bencana alam. Sebenarnya penting nggak sih kegiatan trauma healing diberikan bagi anak-anak pasca terjadi bencana alam?
Sebagai orang dewasa, mereka bisa menyikapi bencana alam sebagai rangkaian dari takdir yang memang harus terjadi. Mereka lebih mampu menerima kejadian ini secara lapang dada dibanding dengan anak-anak yang masih belum paham tentang alasan dibalik peristiwa buruk tersebut.
Bencana alam memang menjadi mimpi buruk bagi semua orang. Namun bagi anak-anak, kejadian tersebut akan membekas lebih dalam ingatan mereka. Tak jarang hal tersebut bisa menjadi sebuah trauma berkepanjangan.
BACA JUGA: Bayi Lahir di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Beri Nama yang Penuh Makna
Oleh sebab itu, kegiatan trauma healing sangat berguna untuk mengatasi rasa trauma anak-anak yang menjadi korban bencana alam, sehingga hal tersebut sangat penting untuk dilakukan. Lalu, bagaimana cara untuk melakukan trauma healing pada anak?
Dilansir dari artikel The Asian Parents, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk memberikan treatment trauma healing bagi anak-anak untuk mengatasi rasa trauma mereka pasca bencana alam.
1. Ajak diskusi dan temani mereka
Sebagai orang tua sudah sepantasnya Anda bertanya tentang perasaan anak-anak Anda setelah mengalami bencana alam yang tidak terduga. Hal ini bisa membuat anak lebih nyaman dan merasa aman sehingga dapat meringankan beban mereka.
BACA JUGA: Sering Lupa, 4 Barang yang Dibutuhkan Pengungsi saat Terjadi Bencana Alam
2. Membatasi media sosial
Pengaruh media sosial pada anak memang sangat sulit untuk dikendalikan, apalagi saat terjadi bencana alam pasti banyak media yang memberitakan peristiwa tersebut setiap menit.
Agar anak Anda tidak terlalu larut dalam kesedihan, pastikan tidak ada hal yang bisa men-trigger mereka untuk kembali ingat pada kejadian buruk yang telah terjadi sebelumnya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Pimpin Rapat Terbatas di Tenda Pengungsian Korban Gempa Cianjur, Bahas Ini!
3. Ajak anak untuk bersosialisasi
Kegiatan sosial yang membahas tentang cara mengatasi bencana akan membuat anak-anak belajar tentang kondisi yang saat ini sedang terjadi. Sehingga mereka akan lebih tanggap tentang apa saja hal yang harus dilakukan jika suatu saat peristiwa buruk tersebut terjadi lagi pada mereka.
4. Hubungi pihak profesional
Jika Anda sudah tidak sanggup untuk melakukan trauma healing, maka sebaiknya langsung hubungi pihak profesional yang lebih mampu menangani proses trauma healing terhadap anak Anda.
Semakin cepat Anda bergerak, maka rasa trauma dalam diri anak Anda akan semakin cepat dikendalikan sehingga hal tersebut tidak akan mengganggu kehidupan mereka selanjutnya.
Baca Juga
-
Kartika Coffee, Suguhkan Kedamaian di Tengah Hiruk Pikuk Kota Jombang
-
Punya Pesona Unik, 5 Grup Band Asal Korea Selatan yang Lagi Naik Daun
-
Menikmati Lezatnya Rawon Rosobo di Jombang, Bangkitkan Kenangan Masa Lalu
-
5 Lagu Xdinary Heroes yang Cocok untuk Baby Villains, Yuk Dengerin!
-
5 Idol Kpop yang Dikenal Piawai Bermain Gitar, Sering Bikin Cover Lagu Lho!
Artikel Terkait
-
Badai Musim Dingin Dahsyat Tewaskan 14 Orang di AS, Kentucky Terparah
-
Filosofi Bocah dalam Bahasa Jawa: Mangane Kaya Kebo Penggaweane Ora Kecacah
-
Waspada! Begini Modus Komplotan Pencuri Perhiasan Anak yang Beraksi di Mall, 4 Wanita Diciduk
-
4 KDrama Adaptasi Webtoon yang Raih Rating Tinggi di IMDb, Ada Trauma Code!
-
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, BMKG: Masyarakat Diminta Waspada
Health
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?