Semua orang terutama orang dewasa tentu pernah, bahkan sering mengalami hal yang bernama stres. Stres adalah keadaan dimana seseorang merasa tertekan akan apa yang mereka hadapi, respon orang tersebut pada sesuatu yang mereka tahu perlu dikerjakannya juga buruk. Namun mengutip p2ptm.kemkes.go.id, stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan kita.
Untuk mengatasi tingkat stres yang berlebihan yang bisa merusak kesehatan kita, simak lima tips di bawah ini agar stres kita bisa berkurang.
1. Kurang Berhutang Apabila Memang Bisa
Hutang biasanya menjadi beban berat yang menggentayangi kehidupan seseorang. Seseorang yang memiliki hutang sering kali terganggu tidurnya. Hal itu mempengaruhi tingkat produktivitas yang berujung membuat kita merasa stres. Agar tidak terserang stres yang berlebihan, lebih baik hindari berhutang dan terapkan gaya hidup yang minimalis saja.
2. Hanya Membeli Barang-Barang yang Berguna Saja
Kita tentu sudah menahan sebisa mungkin untuk tidak membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita perlukan. Tapi yang namanya godaan, barang yang sebenarnya tidak berguna pun nampak kita perlukan ketika kita belum membelinya. Maka kita perlu mengenali apa saja kriteria barang yang sebenarnya memang kita perlukan. Barang yang perlu kita beli adalah barang yang berperan untuk meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental kita, bukan yang lain-lain yang membuat kita merasa senang sesaat setelah membuka bungkusnya saja.
BACA JUGA: Rizky Billar Ngamuk Tak Terima Disebut Punya Banyak Cicilan: Jangan Memfitnah
3. Jadikan Selfcare Sebagai Prioritas
Penyebab seseorang merasa stres berlebihan biasanya juga karena dia malah fokus pada hal lain yang merupakan bukan dirinya sendiri. Hidup ini sederhana kalau kita tidak memperhatikan terlalu banyak hal. Cukup jadikan dirimu sebagai prioritas utama dan maksimalkan semua rangkaian selfcare-mu.
4. Hibahkan Barang Tak Terpakai Pada yang Akan Memakainya
Menimbun terlalu banyak barang di dalam rumah atau kamar tidur bisa menimbulkan stres yang tidak terduga. Jadi dari pada membiarkan barang-barang yang sebenarnya sudah tidak akan kita gunakan lagi, lebih baik berikan barang tersebut pada orang lain yang sekiranya membutuhkan dan akan memanfaatkannya dengan baik.
5. Pindah ke Rumah yang Lebih Kecil
Semakin luas rumah kita, semakin banyak barang yang kita tampung. Benar, bukan?
Kalau sekiranya rumah yang kita tinggali terkesan selalu berantakan karena penuh barang-barang tapi juga terasa sunyi kalau mendapati banyak ruang kosong, jangan ragu untuk mencari rumah baru yang lebih kecil. Tempat yang terkesan minimalis biasanya lebih mudah diatur dan dibuat rapi. Kadar stres yang ditimbulkan rumah sederhana juga lebih sedikit.
Itu dia lima cara unik untuk mengurangi stres. Menurutmu kamu perlu coba yang mana?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
NCT WISH Nyanyikan OST Ceria untuk Catch! Teenieping 6, "Princeping Song"
-
Comeback Musikal, Kim Sejeong akan Rilis Single Baru Berjudul Solar System
-
Mulai Babak Baru! Jung So Min Resmi Gabung dengan Agensi Hiin Entertainment
-
Kolaborasi Ikonik! Jungkook BTS Resmi Jadi Global Ambassador Chanel Beauty
-
Rating Meledak! Nam Goong Min Muncul di Drama Korea Dynamite Kiss usai Menghilang
Artikel Terkait
Health
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Terbukti Ampuh! 7 Manfaat Mindfulness yang Jarang Diketahui
-
Waspada, 10 Kebiasaan Ini Bisa Mengganggu Penglihatan dan Rusak Kesehatan Mata Anda
-
Ternyata Sesederhana Ini! Rutinitas Malam yang Ampuh Cegah Gula Darah Naik
-
Mata Perih Kayak Kena Semprot Merica? Ini 6 Cara Simpel Atasi Sindrom Mata Kering
Terkini
-
Vivo X200T Siap Meluncur Awal Tahun 2026, Ukuran Compact dan Performa Kencang
-
Bukti Nyata Seni Inklusif: Arif Onelegz dan Lauren Russel Buktikan Setiap Tubuh Bisa Menari
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal