Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Diana Retnasari
Ilustrasi orang yang menderita Munchausen sindrom (Freepik/benzolx)

Apakah kalian pernah malas berangkat sekolah atau bekerja hingga akhirnya beralasan untuk minta ijin karena sakit? Sebagian orang mungkin pernah melakukan hal tersebut dalam hidup demi menghindari situasi yang kurang menyenangkan untuk mereka.

Tapi apakah kalian tahu bahwa, orang yang sering pura-pura sakit dan menunjukkan gejala  penyakit tertentu secara sengaja merupakan sebuah gangguan dalam hal psikologis?

Menurut situs National Health Servive Inggris, kondisi psikologis dimana seseorang berpura-pura sakit atau menunjukkan gejala penyakit tertentu secara sengaja disebut sebagai sindrom Munchausen.

Sindrom ini ada beberapa jenis, dan pada beberapa kasus gejala yang ditunjukkan sangat sulit untuk diidentifikasi secara langsung karena terlihat sangat natural. Namun tetap saja ada berbagai perilaku menyimpang yang bisa menunjukkan bahwa seseorang menderita sindrom Munchausen.

BACA JUGA: Kenali Sindrom Bridezilla dan 4 Larangan untuk Mengatasinya

Mereka yang menderita sindrom Munchausen akan menunjukkan beberapa perilaku aneh misalnya berpura-pura menunjukkan gejala menderita penyakit psikologis maupun penyakit fisik.

Contohnya, seorang yang menderita sindrom Munchausen akan berperilaku seolah-olah melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, hingga terlihat seolah-olah sedang kesakitan di bagian dada maupun perut.

Perilaku lain yang mungkin saja dilakukan oleh mereka yang menderita sindorm Munchausen adalah manipulatif. Pada beberapa kasus terparah, mereka sengaja menunjukkan gejala penyakit tertentu sehingga dokter akan menyarankan perawatan medis seperti operasi, padahal sebenarnya mereka pun tahu bahwa hal tersebut tidak dibutuhkan.

Wah, ngeri banget ya ternyata. Nah kalau sudah begini, sebenarnya apa sih penyebab yang bisa mengakibatkan seseorang menderita sindrom Munchausen ini?

Menurut artikel NHS Inggris, ada dua faktor utama yang bisa membuat seseorang menderita sindrom ini yaitu trauma masa kecil dan gangguan kepribadian yang diderita seseorang. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

1. Trauma masa kecil

Kejadian atau peristiwa besar yang dialami saat masih anak-anak memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kehidupan mereka di masa depan.

Seperti halnya sindrom Munchausen ini, kondisi tersebut ternyata bisa disebabkan karena trauma masa kecil yang pernah dialami oleh seseorang misalnya, sering mendapat perlakuan atau kata-kata kasar dari orangtua.

Perilaku kasar dari orangtua bisa membuat anak trauma dan mendorong mereka untuk pura-pura sakit dengan tujuan agar merasa penting dan diperhatikan.

Seiring dengan bertambahnya usia, mereka akan berusaha untuk melakukan hal yang sama yaitu berpura-pura sakit untuk bisa mendapatkan tujuan yang mereka inginkan.

2. Gangguan kepribadian

Faktor lain yang menyebabkan sindrom Munchausen adalah karena gangguan kepribadian. Ada tiga jenis gangguan kepribadian yang dipercaya membentuk sindrom Munchausen ini diantaranya, antisocial personality disorder, borderline personality disorder, hingga narcisstic personality disorder.

Ketiga gangguan kepribadian tersebut diketahui menjadi faktor pendukung dari perilaku seseorang yang sering menunjukkan bahwa dirinya seolah-olah sedang sakit, padahal dia tahu bahwa hal tersebut cuma pura-pura.

Nah itulah penjelasan singkat tentang gejala dan penyebab dari sindrom Munchausen, untuk lebih jelasnya pastikan Anda berkonsultasi pada dokter atau psikiater agar mendapatkan diagnosis yang lebih tepat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Diana Retnasari