Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rizka Utami Rahmi
Ilustrasi gangguan eksibisionisme (Freepik/rito_succeed)

Baru-baru ini berita mengenai seorang ibu muda di Jambi yang melecehkan anak-anak di bawah umur menyita perhatian publik. Selain menyuruh korbannya memegang bagian intim miliknya, pelaku pelecehan tersebut juga kerap menyuruh korbannya menonton persetubuhan ia dan suaminya.

Atas dasar itulah pelaku diduga menderita kelainan seksual di antaranya mengarah pada gangguan pedofilia dan eksibisionisme.

BACA JUGA: 5 Fakta Kasus Pelecehan Seksual oleh Ibu Muda di Jambi, Belasan Anak Alami Trauma

Lalu apa sebetulnya eksibisionisme itu? Apa penyebabnya? Dilansir dari Alodokter, berikut adalah rangkumannya.

Pengertian Eksibisionisme

Eksibisionisme adalah sebuah tindakan penyimpangan seksual dengan cara mempertontonkan alat kelamin di depan umum terhadap lawan jenis, pelaku kebanyakan adalah pria, namun tidak menutup kemungkinan jika wanita juga bisa melakukan hal tersebut.

Eksibisionisme biasanya dilakukan oleh pelaku untuk memperoleh kepuasan atau gairah seksual yang termasuk dalam gangguan seksual parifilia. Umumnya pelaku didiagnosis memiliki gangguan seksual eksibisionisme jika sudah berlangsung setidaknya selama 6 bulan.

Penyebab Eksibisionisme

Walaupun penyebab gangguan seksual eksibisionisme belum bisa dipastikan, namun terdapat beberapa faktor yang mengindikasikan penyebab gangguan seksual tersebut, di antaranya:

  • Faktor genetik dan neuropsikologis
  • Trauma masa kecil, seperti pernah mendapatkan perlakuan serupa ketika masih kanak-kanak atau kurangnya mendapat perhatian dari orang tua
  • Faktor lain seperti anti-sosial atau penyalahgunaan obat serta alkohol

BACA JUGA: Ibu Muda di Jambi yang Lecehkan 17 Anak Diduga Mengidap Gangguan Eksibisionis, Kenali Penyebabnya

Ciri-ciri Gangguan Eksibisionisme

Berikut adalah ciri-ciri gangguan eksibisionisme:

  • Mendapatkan kepuasan setelah memamerkan alat kelamin terhadap orang lain di depan umum.
  • Jika melihat korbannya merasa kaget atau ketakutan maka muncul gairah seksual pelaku eksibisionisme tersebut
  • Menunjukkan gangguan seksual parafilia lain seperti hiperseksual

Pengobatan

Umumnya gangguan seksual eksibisionisme bisa melakukan psikoterapi seperti konseling dengan profesional guna memperbaiki perilaku di lingkungan sosialnya. Selain itu pemberian obat anti-depresi atau penekan hormon bisa diberikan kepada penderita gangguan seksual eksibisionisme tersebut.

Demikian informasi mengenai gangguan seksual eksibisionisme, jangan ragu untuk menceritakan gangguan seksual yang mungkin menimpa Anda kepada orang terdekat atau profesional guna penanganan lebih lanjut.

Jangan ragu untuk melaporkan ke pihak berwajib jika Anda menjadi salah satu korban pelaku gangguan eksibisionisme agar pelaku jera dan mencegah pelaku agar tidak berkeliaran dan mencari korban baru di lingkungan tempat tinggal Anda. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizka Utami Rahmi