Father hunger adalah fenomena psikologis dan emosional yang berkaitan dengan ketiadaan, kehilangan, atau kebutuhan yang tak terpenuhi terkait figur ayah dalam hidup seseorang. Hal ini dapat mencakup banyak hal dan dampaknya dapat bervariasi tergantung pada latar belakang dan cara didikan orang tua.
Seseorang yang mengalami fenomena psikologis ini dapat merasa sangat merindukan perhatian, kasih sayang, atau bimbingan dari seorang ayah, sering kali karena tidak adanya hubungan emosional figur ayah dalam hidup mereka. Rasa kerinduan ini bisa muncul ketika seseorang merasa bahwa ayah mereka kurang memberikan perhatian emosional, acuh, atau bahkan bersikap kasar, sehingga membuat kebutuhan emosional tidak terpenuhi dan memunculkan rasa rindu akan kehadiran sosok ayah. Hal ini bisa terjadi terutama dalam situasi di mana tidak adanya peran ayah akibat perceraian, perpisahan, atau alasan lainnya, dan dalam situasi di mana peran atau harapan standar terkait sosok ayah tidak terpenuhi.
Dampak dari fenomena psikologis ini bisa bervariasi, apa saja? Simak dampak Father hunger pada seseorang dilansir dari Psychology Today:
1. Masalah Kesehatan Mental
Rasa rindu akan kasih sayang ayah yang tidak terpenuhi, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Hilangnya figur ayah dalam hidup dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan stres. Seseorang akan merasa sulit untuk menghadapi tantangan hidup, terutama ketika mereka membutuhkan dukungan emosional dan bimbingan dari seorang ayah.
2. Rendahnya Harga Diri dan Rasa Percaya Diri
Father hunger juga dapat mengakibatkan rendahnya harga diri dan percaya diri pada seseorang. Tidak adanya sosok ayah atau kurangnya perhatian dari ayah dapat mempengaruhi cara pandang sesorang pada hidup mereka. Mereka mungkin merasa tidak berharga, tidak layak, atau merasa selalu kurang. Hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan diri mereka dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan sosial, pekerjaan, dan cita-cita pribadi.
3. Kesulitan Membentuk Hubungan yang Sehat
Fenomena psikologis ini dapat berdampak pada kemampuan seseorang dalam membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain. Individu yang merasa kehilangan figur ayah mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk ikatan emosional yang kuat dan sehat dengan orang lain. Mereka akan sulit mempercayai orang lain, sulit mengekspresikan emosi mereka, atau sulit membangun hubungan yang berlandaskan kepercayaan dan ikatan emosional.
BACA JUGA: Venna Melinda Ngakak Dituding Kubu Ferry Irawan Rekayasa KDRT Demi Nyaleg: Itu Playing Victim
4. Masalah Perilaku
Father hunger juga dapat meningkatkan risiko seseorang terlibat dalam perilaku merugikan, seperti penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, atau perilaku berisiko lainnya. Tanpa figur ayah dalam hidup, mereka mungkin mencari pengganti dari sumber yang tidak sehat, seperti mencari dukungan dari lingkungan pertemanan yang negatif, menggunakan zat terlarang untuk mengatasi emosi mereka, atau terlibat dalam perilaku yang merusak diri sendiri.
5. Gangguan Perkembangan Psikologis
Father hunger juga dapat mempengaruhi perkembangan psikologis seseorang. Anak-anak yang tidak memiliki figur ayah dalam hidup mereka dapat mengalami gangguan dalam perkembangan sosial, emosional, dan kognitif mereka. Mereka akan menghadapi kesulitan dalam mengatur emosi, mengenali identitas diri, atau menghadapi tantangan perkembangan yang normal.
Father hunger adalah fenomena yang kompleks dan tidak semua orang mungkin mengalaminya dengan cara yang sama. Terapi atau konseling bisa membantu seseorang yang mengalami adanya kebutuhan yang tak terpenuhi terkait figur ayah. Karena itu apabila kamu merasa mengalaminya, kamu bisa segera meminta bantuan profesional ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Benarkah Gen Z Tak Bisa Kerja dengan Baik?
-
Viral Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kok Bisa Kita Kembar dengan Orang Lain?
-
Penuh Chemistry! 4 Film dan Serial yang Dibintangi Dion Wiyoko bersama Sheila Dara
-
4 Film yang Diperankan oleh Kristo Immanuel, Terbaru The Shadow Strays
-
Orang yang Tepat di Waktu yang Salah Cuma Mitos, Stop Nyalahin Keadaan!
Artikel Terkait
-
Pram-Rano Disebut Sengaja Tak Munculkan Atribut PDIP dan Megawati: Untuk Rayu Anak Abah
-
Belum Resmi Cerai, Paula Verhoeven Singgung Pemimpin dalam Rumah Tangga
-
Anak Thom Haye Sakit: Mungkin Ada Sesuatu yang Salah
-
Dituduh Perlakukan Anak Nikita Mirzani Tidak Baik, Fitri Salhuteru Kasih Jawaban Menohok
-
Anak Abah dan Ahoker Dukung Pramono-Rano, Ahok: Negara Lebih Penting dari Ras dan Agama
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Berjaya sebagai Pembalap, Berapa Total Kekayaan Marc Marquez?
-
Sinopsis Film I Want To Talk, Film Terbaru Abhishek Bachchan dan Ahilya Bamroo
-
Jelang Piala AFF 2024, Erick Thohir Bicara soal Peluang Maarten Paes Tampil Berama Timnas Indonesia
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Trailer Film Popeye the Slayer Man: Teror Maut Si Pelaut Bertangan Besi