Menyadur dari situs halodoc.com, flat foot merupakan kelainan pada muskuloskeletal, yang ditandai dengan telapak kaki yang seharusnya melengkung justru datar atau rata. Kelainan ini dapat terjadi baik pada usia anak maupun dewasa. Biasanya flat foot juga disebut dengan kaki rata.
Flat foot bisa terjadi pada saat lengkungan kaki tidak berkembang selama masa kanak-kanak. Kondisi tersebut juga bisa berkembang di kemudian hari setelah mengalami cedera atau akibat tekanan usia.
Selain itu, kondisi kaki ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, jika flat foot menyebabkan sakit dan mengganggu aktivitas, maka diperlukan intervensi dari dokter spesialis.
Penyebab Flat Foot
Tendon dan tulang pada telapak kaki yang tidak terbentuk dengan baik bisa menjadi penyebab terjadinya kaki rata. Ketika terjadi pada anak, kelainan ini bisa dikaitkan dengan beberapa kondisi berikut ini :
- Gangguan pada bentuk di bagian tulang kering kaki atau disebut juga calcaneovalgus.
- Kelainan atau cacat bawaan lahir.
- Masalah pada koordinasi gerakan tubuh atau dispraksia.
- Mengidap Sindrom Ehlers-Danlos.
- Mengidap cerebral palsy.
- Mengalami hipermobilitas pada sendi atau kondisi ketika sendi terlalu aktif.
Sedangkan kaki rata pada orang dewasa bisa terjadi karena kondisi ataupun adanya kelainan berikut :
- Distrofi pada otot.
- Penyakit Parkinson.
- Robekan atau peradangan pada tendon.
- Cedera yang terjadi pada ligamen kaki.
- Mengalami rheumatoid arthritis.
- Dislokasi atau perubahan posisi sendi atau patah tulang.
- Memakai sepatu dengan hak tinggi untuk wanita dalam waktu lama yang membuat tendon mengalami peregangan.
Selain beberapa faktor diatas yang sudah disebutkan, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya flat foot pada yaitu :
- Telah lanjut usia.
- Mengalami obesitas dan tekanan darah tinggi.
- Mengidap diabetes.
- Melakukan olahraga dengan tingkat intensitas tinggi, seperti sepak bola atau tenis.
- Sedang menjalani masa kehamilan pada wanita.
- Mempunyai ukuran kaki yang besar
Pengobatan yang bisa dilakukan
Pengobatan flat foot bisa dilakukan apabila menimbulkan gejala lain, seperti mengalami nyeri atau kesulitan berjalan. Adapun pengobatan yang bisa dilakukan yakni :
Fisioterapi
Alternatif ini bertujuan untuk membantu peregangan sekaligus membantu menguatkan otot yang mengalami tegang. Terapi fisik juga efektif untuk membantu meningkatkan fleksibilitas, sehingga pengidap dapat beraktivitas dengan optimal.
Konsumsi jenis obat
Dokter akan memberikan salah satu jenis obat antiinflamasi nonsteroid atau NSAID, yang bertujuan untuk membantu mengurangi rasa nyeri pada kaki datar yang terjadi karena rheumatoid arthritis.
Penyangga lengkungan (perangkat orthotic).
Selain itu kamu bisa menggunakan alat pendukung yang mampu membantu meringankan rasa sakit flat foot. Terkadang penyangga lengkungan akan dirancang khusus sesuai kontur kaki dan direkomendasikan untuk mengatasi kaki rata. Penyangga tersebut tidak bisa menyembuhkan flat foot, tetapi sering kali mampu meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh kondisi kaki tersebut.
Nah itu dia penyebab dan cara mengobati gejala flat foot, semoga bisa membantu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seru! Belajar Parenting Bersama Ibu-Ibu di Desa Muaro Jambi
-
Jangan Diabaikan! Ini Dia 5 Dampak Negatif Menonton Konten Pornografi
-
4 Manfaat Melukis bagi Kesehatan Psikologis, Kamu Sudah Coba?
-
Pentingnya Melakukan Analisis SWOT pada Diri Sendiri, Kamu Harus Coba!
-
7 Tips Ini Bisa Ajarkan Anak Rajin Menabung, Orangtua Harus Tau!
Artikel Terkait
-
Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan: Hukum, Niat, dan Tata Cara Sesuai Syariat
-
Kenali Tanda-tanda Kamu Mulai Stres Akibat Tekanan Keluarga dan Cara Mengatasinya
-
Waspada! Kehilangan Indra Perasa Bisa Jadi Pertanda Kematian Dini, Ini Fakta Penelitian
-
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir 11 Rakaat Beserta Doa
-
7 Penyebab WiFi Terhubung Tapi Tidak Ada Akses Internet di Android, Coba Tips Ini!
Health
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?