Sekarang ini, banyak orang melakukan self-diagnose terhadap kondisi kesehatan mental mereka. Hal tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya salah, justru baik apabila tidak dilakukan secara berlebihan.
Namun, sayangnya banyak orang suka mendiagnosa dirinya sendiri dengan mudah tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada ahlinya. Salah satu masalah kesehatan yang seringkali disalahpahami oleh orang-orang adalah ADHD.
BACA JUGA: 7 Jenis Makanan Tinggi Protein dan Rendah Lemak yang Cocok untuk Diet
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan kondisi terganggunya perkembangan yang mempengaruhi seseorang menjadi sulit untuk memusatkan perhatian, mengatur tingkat aktivitas, yang umumnya juga sangat memengaruhi prestasi ataupun kehidupan mereka.
Seseorang yang memiliki ADHD dan yang hanya suka terdistraksi memiliki perbedaan yang jauh. Apa saja perbedaannya? Yuk kita simak!
1. Faktor Penyebab
Seseorang yang hanya terdistraksi biasa umumnya terjadi karena merasa lelah dan bosan. Untuk kembali fokus, orang tanpa ADHD hanya memberikan sugesti kepada dirinya untuk kembali fokus.
Misalnya, tidak fokus belajar karena sibuk bermain handphone. Dengan menjauhkan handphone tersebut, maka tidak ada lagi gangguan.
Berbeda dengan orang biasa, para penderita ADHD disebabkan oleh beberapa hal. ADHD dapat dipicu oleh adanya faktor genetik, masalah pada bagian otak, cedera kepala serius, kelelahan, stres dan lain-lain.
2. Durasi Yang Berbeda
Dilansir melalui Tigermi.com, durasi antara ADHD dan gangguan biasa memiliki perbedaan yang sangat jauh. Pertama, ADHD terjadi secara bertahap.
Masalah tersebut dimulai sejak kecil dan masih bertahan hingga dewasa. Oleh sebab itu, ADHD lebih rumit. Sedangkan, distraksi biasa terjadi dalam waktu sementara. Gangguannya muncul kapan saja dan penyelesaiannya juga tidak sulit.
BACA JUGA: Fitri Salhuteru 'Sindir Pedas' Nikita Mirzani: Kalau Ingin Dihormati Sedari Kecil Hargai Anak
4. Penanganan
Dalam kasus ADHD, kondisinya cukup serius sehingga membutuhkan beberapa terapi, seperti meditasi, terapi perilaku kognitif, Neurofeedback, pelatihan skill organisasi, dan lain-lain. Sedangkan, gangguan biasa hanya membutuhkan penanganan yang lebih sederhana.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi distraksi diantaranya, berusaha menjauhi benda atau hal yang menjadi sumber gangguan, berpikiran damai, membuat to-do list, hingga mengonsultasikan hal tersebut kepada ahlinya apabila sudah mulai mengganggu kehidupan sehari-hari.
Nah, itu dia perbedaan antara distraksi biasa dan ADHD. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
Kenali Child Grooming, Istilah yang Dikaitkan Kasus Guru-Murid di Gorontalo
-
Remaja Jadi Pelaku Kejahatan Seksual, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Ulasan Film Kabut Berduri, Misteri Pembunuhan Berantai di Kalimantan
-
Kasus Deepfake 'New Nth Chat Room', Bukti Bahayanya Teknologi AI jika Tak Bijak Memakainya
-
Ulasan Drama Jepang 'Cursed In Love', Kisah Cinta dan Ambisi Menguak Kebenaran
Artikel Terkait
-
Waspada! Stres Jadi Ancaman Para Pekerja
-
3 Warna Surat Suara Pilkada 2024, Jangan Sampai Salah Coblos!
-
Berapa Jumlah Nabi dan Rasul? Ini Perbedaan Tugasnya
-
Bonus Demografi Indonesia di Tangan Milenial dan Gen Z, Apakah Mereka Siap Menerima Tantangan?
-
Makan Siang Bergizi Jadi Kunci Kesehatan Mental yang Optimal
Health
-
Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
-
Meninjau Regulasi Penanganan Diabetes Melalui Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan
Terkini
-
Ulasan Buku TAN: Menelusuri Jejak Kehidupan Tan Malaka Seorang Pejuang
-
Soroti Pernyataan Mendikti, Alumni LPDP Tidak Harus Pulang, Setuju Tidak?
-
3 Film Jepang Dibintangi Yuki Amami, Terbaru Fushigi Dagashiya Zenitendo
-
4 Lip Palette Terbaik dengan Pilihan Warna Cantik, Harga Mulai Rp50 Ribuan!
-
Netflix Umumkan Produksi Serial Heartbreak High Season 3 Telah Dimulai