Pernah nggak kamu mengalami kondisi dimana pandangan tiba-tiba jadi gelap saat baru berdiri? Biasanya nggak cuma gelap saja, tapi kepala juga terasa pusing dan berputar-putar seperti mau pingsan.
Kondisi ini dinamakan Hipotensi Ortostatik, yakni tekanan darah rendah yang terjadi akibat perubahan posisi tubuh, misalnya berdiri setelah jongkok, duduk, atau tidur. Lebih tepatnya, Hipotensi Ortostatik disebabkan oleh keterlambatan respon alami tubuh dalam mengatur tekanan darah.
Ternyata kondisi ini nggak bisa dianggap remeh lho, Hipotensi Ortostatik umumnya terjadi selama beberapa menit saja, tapi kalau berlangsung cukup lama bisa jadi tanda adanya penyakit yang serius, bahkan bisa menyebabkan stroke dan gagal jantung kalau tidak segera ditangani.
Supaya bisa lebih berhati-hati, yuk simak ulasan tentang Hipotensi Ortostatik yang dilansir dari laman Alodokter berikut ini:
1. Penyebab Hipotensi Ortostatik
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Hipotensi Ortostatik ini disebabkan oleh keterlambatan respon alami tubuh dalam mengatur tekanan darah, saat berdiri setelah duduk atau tidur, darah akan turun ke kaki karena pengaruh gaya gravitasi.
Nah pada kondisi ini, sirkulasi darah ke jantung berkurang yang mengakibatkan tekanan darah pun juga menurun. Pada orang normal, tubuh akan secara alami merespon dan mengatur tekanan darah agar kembali normal.
Tapi, hal ini tidak terjadi pada penderita Hipotensi Ortostatik, karena mengalami gangguan, maka tekanan darah tetap rendah.
Hipotensi Ortostatik ringan biasanya disebabkan oleh kurang tidur, kurang minum, kurang tidur, suhu panas, atau kadar gula dalam tubuh yang rendah.
Sedangkan Hipotensi Ortostatik yang terlalu sering bisa disebabkan oleh penyakit serius seperti gangguan fungsi jantung, kurang darah, gangguan sistem saraf, serta dehidrasi.
2. Yang Berisiko Terkena Hipotensi Ortostatik
- Lansia yang usianya 65 tahun keatas.
- Punya anggota keluarga yang juga menderita Hipotensi Ortostatik.
- Lingkungan yang suhunya panas.
- Bed rest dalam waktu yang lama.
- Ibu hamil.
- Minum minuman beralkohol.
3. Apa Perlu Pemeriksaan?
Kalau hanya sesekali mengalami Hipotensi Ortostatik, pemeriksaan tidak terlalu dibutuhkan. Kamu perlu ke dokter apabila terjadi terlalu sering, terutama jika disertai dengan gejala yang serius seperti: pingsan, nyeri pada dada, sulit berjalan, keseimbangan tubuh hilang, sering lelah, pucat, telinga berdengung, keringat dingin disertai dengan nadi yang lemah serta napas yang cepat,
Itu tadi ulasan tentang Hipotensi Ortostatik, semoga bisa menambah pengetahuan kita sehingga bisa lebih berhati-hati, ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seri Terakhir MotoGP 2024 Pindah ke Barcelona, Ini Komentar Pecco Bagnaia
-
Luca Marini Percaya Diri Honda Bisa Samai Kekuatan Ducati: Asal Cerdas!
-
Bagnaia dan Martin Duel Sengit di Malaysia, Bos Ducati Senang Bukan Main
-
Fabio Quartararo Sukses di MotoGP Malaysia 2024 Walau Tak Podium, Kok Bisa?
-
Menang 10 Balapan dalam Satu Musim, Pecco Bagnaia Masuk Jajaran Legenda
Artikel Terkait
-
4 Mitos dan Fakta Diabetes, Termasuk Larangan Konsumsi Gula hingga Obesitas
-
Mulai Nyeri Dada Sampai Leher, Ini Pertanda Kolesterol Tinggi Yang Tak Bisa Disepelekan
-
Pentingnya Deteksi dan Skrining Dini Penyakit Tiroid: Cegah Dampak Buruk pada Kualitas Hidup
-
Jangan Sampai Terjangkit, Apa Itu Penyakit Istibtha yang Dibenci Allah SWT?
-
Waspada! Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Demensia, Wanita Paling Rentan
Health
-
Pro dan Kontra: Kebijakan Cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Benarkah Efektif?
-
Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings