Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Dwi Putra
Ilustasi lembur (Pexels/Karolina Grabowska)

Pertumbuhan masyarakat secara tidak langsung telah menjadikan lembur atau bekerja di luar jam kerja menjadi hal yang umum terjadi. Namun, tahukah kamu bahwa terus-menerus bekerja lembur dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mentalmu?

Berikut dampak lembur pada kesehatan mental dan pentingnya waspada terhadapnya seperti dikutip dari Halodoc. Yuk, simak!

1. Depresi

Dampak pertama dari lembur yang perlu kamu waspadai adalah depresi. Sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh The New England Journal of Medicine menemukan bahwa semakin banyak jam kerja per minggu, semakin tinggi risiko depresi bagi seseorang, terutama bagi pekerja dengan tekanan tinggi seperti perawat, dokter, atau akuntan.

Wanita juga lebih rentan mengalami depresi karena sering kali memiliki beban ganda, mengurusi pekerjaan utama dan tanggung jawab di rumah.

Jika kamu merasa mulai tertekan atau cenderung depresi akibat jam kerja yang panjang, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional atau dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat.

2. Kecanduan Alkohol

Kecanduan alkohol adalah dampak lembur selanjutnya yang harus kamu perhatikan. Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa kecanduan alkohol termasuk dalam penyakit mental yang dikenal sebagai alkoholisme.

Ketika seseorang bekerja terlalu lama, mereka cenderung mencari kegiatan lain untuk mengatasi tekanan pikiran, dan sering kali, pilihan mereka jatuh pada minum alkohol.

Bekerja lebih dari 40 jam per minggu dapat menyebabkan seseorang minum alkohol dalam jumlah yang berisiko, yaitu 14 minuman per minggu untuk wanita dan 21 minuman per minggu untuk pria.

Ingat, kecanduan alkohol bukanlah solusi yang sehat untuk mengatasi stres, selain merusak kesehatan mental, juga berdampak negatif pada kesehatan fisikmu.

3. Kualitas Tidur yang Terpengaruh

Lembur berlebihan juga berdampak pada kualitas tidurmu. Meskipun bukan gangguan mental, tidur yang buruk dapat memengaruhi kesehatan mentalmu, seperti meningkatkan tingkat stres, cepat marah, dan menurunkan konsentrasi.

Jika kamu terus-menerus bekerja tanpa cukup istirahat, sulit bagi pikiranmu untuk bersantai saat tidur. Sebuah solusi sederhana adalah menerapkan metode "Pomodoro," yaitu bekerja selama 52 menit dan beristirahat selama 17 menit.

Selama istirahat, cobalah untuk berjalan-jalan sejenak, mengobrol dengan teman, atau melakukan peregangan untuk membantu mengatasi rasa kantuk saat bekerja.

4. Menghadapi Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan juga sering kali menjadi dampak lembur yang dirasakan oleh banyak pekerja.

Beberapa tanda mengalami gangguan kecemasan di tempat kerja antara lain menghindari rekan kerja, teman, atau keluarga, mengalami kekhawatiran terus-menerus, kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu, hingga kehilangan minat pada pekerjaan.

Gangguan kecemasan dapat berdampak besar pada kariermu dengan mempengaruhi kinerja dan produktivitas secara negatif. Jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang psikolog agar dapat segera ditangani.

Bekerja lembur secara berlebihan bisa memberikan dampak serius bagi kesehatan mentalmu. Jangan abaikan kondisi ini, dan jika kamu merasa mulai terbebani, jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau berkonsultasi dengan seorang profesional.

Selalu prioritaskan kesehatan mentalmu, karena kesehatan mental yang baik akan berdampak positif pada kualitas hidup dan kesuksesan kariermu.

Dwi Putra